12

419 120 7
                                    

hyunsuk memberi aba-aba kepada yoshi dan doyoung untuk mendorong lemari bersama-sama. dari samping kanan, kedua laki-laki itu mengikuti arahan yang hyunsuk berikan.

tak lama kemudian, lubang jalan yang mereka lewati berhasil tertutup sempurna.

yoshi menghembuskan nafas leganya berkali-kali. semoga dengan ini, sara tidak bisa menemukan keberadaannya.

"gimana bang? aman kan?"

hyunsuk berbalik dan mengacungkan jempol. "sip. boneka itu kehilangan jejak kita," katanya.

"lo salah besar bang hyunsuk." baru juga ikut bernafas lega, suara parau doyoung terdengar dari belakang.

"sara ada di sini." lirihnya. "di depan kita."

PRANGGG!!!

doyoung melemparkan hpnya ke arah lorong yang seharusnya akan mereka tuju. sara tidak mengejarnya lagi, namun menghadangnya dari belakang. boneka itu berjalan mendekati mereka.

karena tidak ada sesuatu pun yang bisa digunakan sebagai senjata menghentikan aksi sara, dengan terpaksa doyoung mengorbankan hpnya untuk memukul kepala sara.

"kok dia bisa sampai di sini sih???" heran yoshi yang merasa keamanannya kurang diperhatikan.

baru juga lolos, eh dikejar lagi.

"jangan mikirin itu sekarang yos! kita harus lawan sara dulu." hyunsuk bersiap memasang badan.

yoshi alhasil mengangguk mengerti.

doyoung maju selangkah, berniat melindungi dua temannya yang ada di belakangnya karena kini posisi sara berubah.

"hati-hati young." cemas hyunsuk ketika doyoung kembali melangkahkan kakinya lebih dekat dengan boneka itu.

"bang, sepertinya salah satu dari kita mau diincar. kalau gue mati duluan, tolong jadi pemenangnya ya?" pinta doyoung sekilas memagut wajah yoshi yang sama cemasnya dengan hyunsuk.

alasan mengapa pemuda kim itu menginginkan agar yoshi menang adalah karena ia telah lama mengenalnya. yoshi sahabat baik junkyu dan jihoon. hal tersebut membuat doyoung juga menganggapnya teman layaknya jaehyuk.

"jangan ngomong gitu dong, young. kita pasti bisa bertahan sampai akhir. gue yakin!" imbuh yoshi tak  mengindahkan permintaan doyoung.

"gue rasa nggak bang. inget apa yang dibilang bang jaehyuk, cuma ada satu orang yang menang."

"tapi belum tentu semuanya mati kan??" terang yoshi memberi harapan.

"terserah! yang penting lo harus bisa bang!" sahut doyoung agak tergesa. ia takut lengah terhadap sara karena sibuk berbicara dengan yoshi.

hyunsuk hanya menyimak mereka berdua.

"gak. jangan mikir seolah-olah lo bakalan mati!"

"maaf, bang yoshi. tapi gue udah dapat firasat buruk sejak ketemu mayatnya jeongwoo." setelah mengatakan itu, tiba-tiba doyoung berlari menghampiri sara yang masih berada jauh di depan mereka.

hyunsuk terkejut setengah mati. jangan bilang kalau doyoung mau mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkannya dan yoshi?

"doyoung lo mau kemana?!" teriak yoshi hendak berlari, tapi dicegah oleh hyunsuk.

"jangan yos! itu bahaya."

"terus gue harus diam aja gitu, lihat doyoung ngelawan sara sendirian?!" geram yoshi menyentakkan tangan hyunsuk yang mencoba menahannya.

"IYA! KITA HARUS LARI SEBELUM SARA BERHASIL NANGKAP KITA." seru tertua dengan intonasi tinggi.

"lo gila bang?! lo gak mau berusaha buat bantuin doyoung gitu?" keringat yoshi bercucuran saat matanya menangkap doyoung tengah melawan boneka itu sendirian.

"gue gak mau ambil resiko yos. kita harus kabur secepatnya dari sini," ajak hyunsuk.

yoshi menggeleng sambil menatap nanar doyoung dari kejauhan. "tapi doyoung..."

"PERGI BANG!!! CEPETAN!" seakan tahu jika yoshi digeluti dilema antara memilih membantu doyoung atau kabur bersama hyunsuk, laki-laki termuda itu berteriak.

"lo denger kan yos? doyoung mau kita menangin game ini." hyunsuk masih setia memegangi tangan yoshi.

yoshi menggeleng. "NGGAK! GUE GAK BISA."

"CEPETAN BANG YOS!! LO MAU USAHA YANG GUE LAKUIN SIA-SIA HA?!!" murka doyoung seraya menghindari todongan pisau sara yang ingin menancapkannya ke bahunya.

"PERGI BARENG BANG HYUNSUK! TEMUIN CARA BUAT NGEBUNUH BONEKA INI DAN KELUAR DARI GAME SECEPATNYA BANG!!!"

"ikut gue bodoh! lama-lama nyeselin juga nih anak," hyunsuk mengetuk ubun-ubun yoshi lalu dengan tega menyeretnya untuk keluar dari lorong itu.

yoshi hanya bisa menurut. sebenarnya dia juga bingung harus berbuat apa.

sebelum benar-benar pergi meninggalkan doyoung yang melawan sara sendirian, yoshi sempat melihat boneka itu sudah lebih dulu melumpuhkan perlawanan doyoung.

yoshi berdoa.

semoga saja doyoung dapat terselamatkan walaupun sepertinya permintaannya itu jauh dari kata kabar gembira.

***

Killer Doll || Treasure ✓Where stories live. Discover now