00||01

23K 1.5K 173
                                    

PART 01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 01

Kesedihan dan Penyesalan

•••

  Berita tentang Arshan yang jatuh dari gedung saat malam hari, telah tersebar dengan cepat.

  Dan tepat pada hari ini, kamis,7 Juli 2022, pukul 10.05 wib, jenazahnya sudah selesai dimakamkan.

  Menyisakan kesedihan mendalam bagi para sahabatnya, juga penyesalan terbesar bagi sang ayah.

"A-arshan, maafkan ayah." Kin memukul dadanya yang terasa sangat sesak menatap gundukan tanah di depannya.

  Sekarang hanya ada penyesalan semata, ia benar-benar gagal menjadi seorang ayah, dirinya terlalu egois hanya memikirkan diri sendiri tanpa mengerti perasaan putranya.

  Perlahan air matanya kembali jatuh. "Ayah tau, ayah salah, tapi kenapa harus pergi dengan cara seperti ini, kenapa tidak memberi ayah kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

"Ayah benar-benar bodoh, baru sadar disaat kamu sudah pergi. Ayah benar-benar minta maaf, meskipun seribu maaf tidak akan mengembalikan kamu pada ayah."

  Kin mengusap batu nisan itu. "Ayah menyesal, sangat. Satu hal yang perlu kamu tau, ayah tidak pernah membencimu."

  Sepinya pemakaman membuat Kin menyeruakkan semua isi hatinya tanpa enggan untuk berekspresi.

Hingga kedatangan sahabat Arshan menghentikan semuanya, ia menjauh, memberikan ruang untuk keenam remaja itu

"L-lo beneran ninggalin kita, Ar." Lintang menggeleng tak percaya. Tubuhnya terasa lemas, ia luruh di samping gundukan tanah tersebut, bersama dengan air matanya yang kian mengalir.

  Bukan hanya Lintang, kelima sahabatnya pun merasakan hal yang sama. Mereka pikir berita tentang kematian Arshan adalah bohong.

  Lintang yang sadar dengan kehadiran Kin, menggepalkan tangannya, menatap tajam pria itu.

"Ini semua pasti gara-gara om! Om kenapa sih benci banget sama sahabat saya!"

"Saya tidak membencinya," Kin mendekati mereka, menyisakan jarak satu meter antara ia dan Lintang.

"Alah, bullshit! Om itu pria kasar yang nggak punya hati!"

"Saya minta maaf jika perlakuan saya pada sahabat kalian sangat keterlaluan, saya sangat menyesali semuanya."

"TELAT OM! ARSHAN UDAH NGGAK ADA! SIALAN!"

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang