14 || Baby

3.6K 669 1.5K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 💚💚

.
.
.

Keesokan harinya, Alexa pergi lebih dulu dari sekolah, ia berjalan menuju stasiun kereta yang jaraknya lumayan jauh, ia menoleh ketika Jenandra berjalan di sampingnya.

"Naik taxi online aja, jaraknya lumayan jauh," ujar Jenandra yang membuat Alexa bersecak pelan.

"Lebay banget, sekalian olahraga, ini masih jam 7 pagi," sahut Alexa, Jenandra pun menghela nafasnya.

"Lo yakin lo hamil?" Tanya Jenandra.

"Iya."

"Abis nangis ya?" Tanya Jenandra lagi karena melihat mata Alexa yang sembab.

"Hm, munafik banget gue ya? Gue yang berbuat gue yang sedih."

Jenandra mengendikan bahunya, "kalau beneran hamil, lo serius mau gugurin?"

"Gue udah bilang semalem."

"Jahat banget."

"Biarin aja."

Hening untuk beberapa detik, Jenandra melirik Alexa yang hanya diam dengan tatapan dinginnya.

Tiba-tiba Jenandra menggenggam tangan Alexa, membuat Alexa menoleh, dan menepis tangannya.

"Apaan sih?"

"Pegangan aja, gue mau transfer kekuatan gue buat lo," sahut Jenandra seraya kembali menggengam tangan Alex dengan lebih erat.

"Kayak bocah aja."

"Serius, gue bisa transfer kekuatan gue ke lo, biar lo gak lemes lagi, diem!"

Alexa tertawa pelan, ia terhibur dengan ucapan Jenandra, ia pun membiarkan Jenandra menggengam tangannya, ia dapat merasakan ibu jari Jenandra mengusap punggung tangannya dengan lembut.

Tanpa keduanya sadari, Shan berjalan jauh di belakang sana, namun Shan masih dapat melihat dengan jelas interaksi Jenandra dan Alexa di sana.

"Buaya, dia selalu ngulangin kesalahan yang sama," gumam Shannon sersya meremat tali tasnya, kemudian ia berbelok untuk pergi ke arah lain.

**

Jenandra menunggu di ruang tunggu, sementara Alexa tengah diperiksa di dalam sana. Alexa melarang Jenandra untuk masuk karena tidak mau disangka suaminya.

Setelah 15 menit di dalam, Alexa pun keluar dan duduk di samping Jenandra, membuat Jenandra penasaran dengan hasilnya.

"Kata dokter apa? Hamil beneran?" Tanya Jenandra.

"Iya, gue udah bilang kalau pernah berhubungan sama lo tanpa pengaman bulan kemarin, kata dokternya gak mungkin, soalnya usianya udah 4 minggu, ternyata pas gue lagi hubungan sama lo, gue udah hamil, anaknya si bangst."

"Sehat kan?"

"Sehat."

"Syukur deh, untung gak kenapa-kenapa, kita kan mainnya lumayan ganas," gumam Jenandra, dan Alexa hanya memutar bola matanya malas.

"Bakal tetep digugurin?" Tanya Jenandra yang membuat Alexa terdiam sejenak.

"Jangan digugurin, kasian," ujar Jenandra lagi.

"Gue takut ketauan sama pihak sekolah, atau sama nyokap gue."

"Itu urusan nanti, lagian 3 bulan lagi kita ujian dan lulus. Kalau usia segitu gak bakal terlalu gede kali, lo masih bisa nutupin pake baju oversize, kalau seragam bisa dilapisin Hoodie."

KILL IT || Perfect Villain + Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang