03 || Serbuk besi

3.5K 701 1.4K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

.
.
.
.

Jenandra tak mau meladeni Alexa, ia segera kembali ke asramanya, kemudian memasuki kamar Leon, sebab sudah ada Ayam warna warni di sana.

"Dari mana Jen?" Tanya Varen.

Jenandra terdiam sejenak, tujuannya membeli minuman di minimarket, tapi ia lupa.

"Toilet," sahut Jenandra sersya duduk di atas karpet bergabung dengan yang lain.

"Nih udah selesai," ucap Jarez setelah semua berkas selesai ia print, kemudian ia beralih duduk di samping Jenandra.

"Murid yang hilang di sekolah ini semuanya anak asuh, atau anak yang masuk sekolah ini gratis, kecuali Killian. Jadi kayaknya gak ada yang tau siapa aja murid anak asuh di sini, di sembunyiin dari murid lain. Gue gak mau ada target lain, makanya gue nyari tau siapa aja murid anak asuh di sini," ucap Jenandra.

"Dan menurut gue, alasan kenapa murid anak asuh disembunyiin, biar kita gak tau kalau targetnya anak asuh. Nah mereka sengaja adain program anak asuh, diambil dari orang-orang kurang mamou, biar kalau mereka ilang, keluarganya gak bisa nuntut," timpal Echan.

Mereka semua nampak terkejut.

"Ini masuk akal banget, gila sih." Leon terlihat tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Sekolah ini busuk banget," lirih Aziel yang terlihat cemas.

"Kalau gitu cepet pisahin profil murid anak asuh," pinta Malvin, Jenandra pun membagi kertas-kertas itu kepada mereka untuk dipisahkan, dan agar cepat selesai.

Pemisahan pun dimulai, ada tulisan anak asuh di kolom sebelah kanan, jadi mudah untuk memisahkannya.

"Eh anjir! Alexa anak asuh!" Echan terlihat terkejut dan tak percaya.

"Yaudah pisahin dulu," titah Jarez.

"Tapi-."

"Entar dulu dramanya, buset dah!" Varen menyela ucapan Echan, sebab ia yakin Echan akan berbicara tanpa henti untuk mencemaskan Alexa.

Echan pun memisahkan kertas itu.

Cukup lama mereka memisahkan sambil melihat-lihat namanya, Jenandra berharap tak ada nama Ashila.

"Eh- g-guys.." Malvin terlihat terkejut, suaranya terdengar terbata, membuat yang lain menoleh padanya dengan tatapan penasaran.

"Apa?" Tanya Jarez.

Malvin pun menaruh kertas itu di pertengahan, seketika mereka terdiam dengan tatapan terkejut.

"Gue?" Tanya Echan seraya seraya meraih kertas itu.

Echan membaca seluruh profil itu dari awal sampai akhir, dan benar saja, ia adalah murid anak asuh selama hampir tiga tahun ini.

"Lo gak tau?" Tanya Jarez.

"Sumpah, gue gak tau. Pantesan nyokap gue cuma jual olahan ayam di resto kecil aja bisa masukin gue ke sekolah elit ini," sahut Echan dengan gumaman.

"Salah kali, masa lo gak tau?" Jarez merebut kertas itu untuk memastikan, seketika Echan menjadi agak pendiam dengan raut wajah gusar.

"Bentar, gue cek lagi di web," Jarez meraih ponselnya dan melihat data asli Echan di sana, namun benar bahwa Echan adalah anak asuh.

"Berarti anak asuh di sekolah ini gak tau kalau sebenarnya mereka anak asuh di sini, kayaknya cuma orang tuanya sama pihak sekolah aja yang tau," gumam Jenandra, dan merek semua mengangguk kecil.

KILL IT || Perfect Villain + Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang