01 || Target

4.9K 835 1.6K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 💚

.
.
.

Jenandra sudah menaruh pakaiannya di dalam lemari kamar asramanya, ia merasa cukup nyaman dengan kamarnya, setidaknya kamar tersebut cukup luas dan hanya diisi oleh empat orang saja, masing-masing mendapat kasur tunggal, bahkan terdapat dua toilet di dalam kamar tersebut.

Kini jam sudah menunjukan pukul 11 malam, Ayang dan Junior baru saja tiba di kamar setelah dua jam main ke kamar rekannya yang lain.

"Jen, si Chandra belum balik?" Tanya Junior seraya melepas Hoodienya.

"Udah, dia udah setengah jam di toilet," sahut Jenandra seraya mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Junior pun mengetuk pintu toilet yang tertutup, "Chan, jangan bilang lo lagi pake lulur punya gue."

"Enggak, gue lagi setor, tokainya keras banget," sahut Echan dari dalam sana.

"Plis, kalau Tay lo nempel disiram atau disikat, jangan disisain buat gue, jijik!"

"Larangan adalah perintah," sahut Echan lagi.

"Jorok, Chan!"

"Saling berbagi itu indah, Jun. Gimana kita mau akrab kalau masalah Tay aja dipermasalahin?"

"Dih gak ada otak!" Maki Junior.

"Kalau gue pergi sekarang gak apa-apa kan? Ada urusan bentar," tanya Jenandra yang membuat Junior dan Ayang menoleh.

"Sebenarnya sih ga boleh, tapi kalau emang penting gak apa-apa, asal jam 12 udah di kamar, terus kalau ketemu security bilang aja alasan lo apaan," sahut Ayang.

"Okay." Setelah itu Jenandra pun meraih Hoodienya dan keluar dari kamar asrama.

Lorong terlihat begitu sepi, sebab semua murid sudah memasuki kamar masing-masing, walau masih terdengar suara obrolan dari beberapa kamar.

Jenandra pergi ke gedung sekolah, ia langsung menaiki tangga menuju ruang kesenian yang berada di lantai 5.

Setibanya di ruang kesenian, Jenandra melihat gadis yang tadi sore menciumnya tengah duduk di atas meja seolah tengah menunggunya, gadis itu adalah Alexa Aurelia Cheryl, kelas 12 Ips 4.

Alexa tersenyum seraya beranjak dari posisinya, ia mendorong Hoodie Jenandra, kemudian memundurkan langkahnya hingga punggungnya menabrak dinding, seolah Jenandra tengah mengimpitnya ke dinding.

"Gue kira lo gak bakal dateng," bisik Alexa, ia hendak mencium Jenandra, namun dengan cepat Jenandra menahan bahunya.

"Sedeket apa lo sama Killian?" Tanya Jenandra.

"Gak deket banget, tapi lumayan sering chattan, kenapa?"

"Apa Killian yang ngejanjiin lo buat tidur bareng?"

"Gue gak mau jawab, kayaknya lo cuma mau tanya-tanya aja," sahut Alexa dengan nada malas, kedua tangannya beralih terlipat di depan dada.

"Lo seriusan ngajak gue buat ngelakuin Sex di sini?" Tanya Jenandra dengan dahi agak mengerut.

"Emang lo maunya di mana? Tempat aman cuma di ruang kesenian."

"Lo tau kalau larangan Sex ada di peraturan nomor 7?" Tanya Jenandra lagi yang membuat Alexa mendengus sebal.

"Lo terlalu patuh sama aturan."

KILL IT || Perfect Villain + Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang