I AM RAISYA [SELESAI]

11. || I AM RAISYA ||

Deg!

Raisya ditanya seperti itu oleh ayahnya seketika dia menjadi diam. Raisya tidak tahu jawaban apa yang bagus supaya ayahnya mempercayai soal pipinya yang merah.

"Kamu tidak mau memberi tahu ayah, Raisya?" Raisya masih berpikir menjawab pertanyaan ayahnya.

"Pipi mu merah sebab tamparan yang keras, siapa yang berani nampar kamu?" Alden masih menanyakan ke Raisya.

"Anu yah-"

"Anu, anu apa? Kamu tinggal jawab Raisya, atau ayah yang mencari tahu tapi jangan mencari orang itu kalau ayah sudah mengetahuinya."

Aduh mati gue, gue harus jawab apa biar ayah percaya? Batin nya.

"Ini gara-gara nyamuk yah, ia gara-gara nyamuk." Raisya berbicara bohong nyatanya bukan nyamuk yang membuat pipinya merah.

"Nyamuk? Kenapa bisah nyamuk?"

"Tadi ada nyamuk yang nempel di pipi, terus Raisya pukul sampai merah gini deh." Ucap kembali Raisya.

"Oh sekira kamu di tampar sama orang," sahut Alden.

Emang di tampar

Raisa tidak ingin memberitahu ayahnya kalau radikal lah yang menampar dirinya. Karena Raisa mempunyai cara sendiri untuk membalaskan dendamnya ke orang yang sudah berani bermain tangan kepada dirinya. Biarpun Radika teman kecilnya, tetap saja Raisya ingin membalas apa yang Dika lakukan.

Raisa pun pergi dari tempat, dari tadi handphonenya tidak berhenti berbunyi. Pasti segerombolan cowok yang tadi mengambil nomornya, menghubungi dirinya bisa dibilang spam. Sesampainya di rumah Raisa langsung naik ke kamarnya membersihkan seluruh tubuh yang sudah lengket dengan keringat, darah dan virus-virus yang menempel.

Seusai mandi Raisa membuka notifikasi handphonenya dan Betul saja cowok-cowok itu tidak berhenti mengirimkan pesan termasuk Agra. Raisya membaca semua pesan-pesan dari mereka dan yang terakhir Raisya baca pesan dari Agra yang membuat dirinya kaget.

+628393764

+628393764
Sv

And
?

+628393764
Agra

Anda
Ok

Agra
Kenapa balas nya lama?

"Nih anak kenapa dah?" Heran nya.

Anda
Keluar

Agra
Oh

Anda
Iya