|| PROLOG ||

3K 139 2
                                    

~ASSALAMUALAIKUM PARA READERS TERSAYANG~

~WELCOME DI CERITA RADHIKA & RAISYA~

~APA KABAR? SEMOGA DALAM KEADAAN BAIK BAIK SAJA~

~YANG MINTA CERITA RADHIKA & RAISYA MANA NIH? AKU UDAH BUATIN UNTUK KALIAN. BIARPUN GAK BANYAK YANG MINTA~

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN🧜🏻‍♀️

"Dika kamu jangan pergi, masa kamu tega ninggalin aku?" Ucap Raisya menahan Radhika pergi ke pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dika kamu jangan pergi, masa kamu tega ninggalin aku?" Ucap Raisya menahan Radhika pergi ke pesantren.

Kedua orang tua Raisya heran melihat anaknya tidak membiarkan Radhika pergi. Mungkin dia tidak mau di tinggal oleh teman masa kecilnya.

"Ok! gue nggak bakal pergi." Putus Radhika dia malas memilih Raisya merengek seperti anak kecil.

"Dika," panggil Zayna.

"Gak papa Bun, biar aku melanjutkan SMA di sini."

"Yey, Dika gak jadi pergi. Sayang Dika banyak-banyak," gadis polos itu kembali tersenyum mendengar Dika tidak jadi pergi.

Radhika begitu heran bisah biasanya dia berteman sama Raisya gadis polos dan cerewet itu, udah cerewet manja lagi.

"Ayo Dika kita main," Raisya menarik tangan Radhika pergi bermain.

"Lo mau main apa sih? Kalau Barbie gue ogah!"

"Ya... Raisya punya Barbie doang, gimana dong?"

"Sya plis deh, lo itu udah mau SMA masih aja main Barbie."

"Jadi kita main apa Dika?"

"Bikin anak mau?"

"Hah? Bikin anak, emang kamu tahu caranya?" Raisya emang polos banget.

"Tahu, mau coba?" Tawar lagi Radhika.

"Ayo kita bikin anak."

"Bener-bener polos banget nih bocah, jangan sampai di mau di ajak beneran."

***

Radhika mengantar Raisya pulang kerumah. Gadis polos Radhika masih aja bertanya tentang bikin anak, Radhika pusing apa yang harus dia jawab kalau Raisya bercerita ke orang tuanya.

"Assalamualaikum, bunda... Raisya anak mu pulang."

"Radhika nya mana?"

"Udah pulang duluan Bun," Raisya langsung menghampiri ayahnya.

"Hallo ayah, lagi ngapain nih?"

"Lagi baca koran, kamu dari mana sama Radhika tadi?" Ucap Alden tengah membaca koran di kursi.

"Habis bikin anak," dengan santainya dia bicara seperti itu.

"Hah?" Alden dan Zayna sama sama kaget mendengar anaknya ngomong yang tidak boleh di tahu oleh anak seumur Raisya.

"Kenapa kalian? Raisya salah ucap ya?"

"Raisya kamu tahu itu untuk orang apa? Sebaiknya kamu nggak boleh tahu karena nggak baik buat anak seumuran kamu," Zayna memberi kan nasehat ke Raisya. Biarpun Zayna memberi tahu tapi anak itu gak pernah mengerti.

"AAAAAAAA bunda, ada darah." Teriak Raisya histeris melihat darah ada di celana nya.

Zayna mengerti itu adalah darah datang bulan pertama Raisya. Zayna membawa naik Raisya dan menjelaskan tata cara membersihkan nya, dia tidak lupa memperingati Raisya kalau jangan terlalu dekat dengan cowok yang tidak di kenal.

Dari tadi Raisya menjauh dari Radhika tidak biasanya anak itu menjauh.

"Sya kenapa duduknya jauh banget sih?"

"Kata bunda gak boleh terlalu dekat dengan cowok, nanti Raisya hamil."

"Gue gak ngerti sya, maksud nya apa sih?"

"Raisya datang bulan hari pertama, Terus bunda bilang jangan dekat dengan cowok nanti bisah hamil. Makanya aku jauh-jauh sama kamu takut hamil,"

"Sya, bunuh lo bisah gak sih?" Radhika sudah tidak tahan dengan kepolosan yang Raisya punya, lama lama kalau Radhika terus menerus bersama Raisya bisah gila dia.

Untuk prolog nya segitu dulu ya, nanti aku lanjutin.

See you next chapter 👋

I AM RAISYA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang