"Jen, sebelum Yera meninggal lo sempet ngobrol sama dia, sekarang Nando meninggal setelah ngasih tau tentang Killian ke lo," gumam Jarez yang duduk di sebelahnya, Jenandra hanya berdeham pelan.

"Sekarang lo paham kedepannya harus ngapain?" Tanya Jarez, namun Jenandra hanya diam, membuat Jarez mendengus kecil.

"Lo harus diem, gak usah sok mau ngungkapin kasus ini kalau nyatanya apa yang lo lakuin malah mempercepat kematian mereka, sekarang sisa Alexa dan Echan di kelas 12, lo tega bikin mereka mati karena ulah lo sendiri?" Tanya Jarez lagi.

"Soal Yera, emang gue yang ngajak dia ngobrol di sana, tapi soal Nando bukan gue yang minta, dia sendiri yang ngabarin hal itu ke gue," sahut Jenandra.

"Terserah siapa yang ngasih tau duluan, tapi semua ini gara-gara lo, lo terlalu nekat dan terang-terangan buat ngungkapin kasus ini, sampai pembunuh itu berulah semakin gila. Biasanya anak-anak cuma hilang tanpa jejak, sekarang mayat mereka bahkan bisa kita liat sendiri, seolah mau nunjukin ke lo bahwa pembunuh itu lebih pinter dari pada lo."

Jenandra kembali terdiam, Jarez benar, ia terlalu gegabah hingga membuat orang-orang di sekitarnya mati dalam waktu cepat dan mengerikan.

"Apa lo sengaja ngelakuin ini? Biar lo bisa ngumpulin bukti secepatnya?" Tanya Jarez seraya menoleh pada Jenandra.

"Lo sengaja ngorbanin temen-temen lo biar bisa ngungkapin tentang hilangnya Killian?" Tanya Jarez lagi dengan tatapan penuh selidik.

Jenandra pun membalas tatapan Jarez, "gue gak mungkin setega itu."

"Mungkin aja. Lo itu bego, kalau punya fakta itu lo simpen sendiri, udah gue bilang buat enggak percaya sama siapapun di sekolah ini," maki Jarez.

"Jadi pelakunya beneran ada di geng ayam warna warni?" Tanya Jenandra yang membuat Jarez terdiam sejenak.

"Setiap gue-."

"Tutup mulut lo, lo emang sengaja selalu ngungkapin fakta yang lo tau di depan kita," desis Jarez menyela ucapan Jenandra, tangannya mencengkram kerah baju Jenandra dengan kuat.

Jenandra tersenyum kecil, "ya, dan setiap gue ngungkapin fakta, pasti ada aja kejadian aneh setelahnya."

"Kalau lo tau itu sebaiknya lo diam, bakal lebih banyak korban yang mati kalau lo tetep sengaja ngungkapin apa yang lo tau di depan orang lain."

Jenandra menepis tangan Jarez, tanpa mengatakan apapun Jenandra keluar dari kelasnya.

Jarez mendengus kecil seraya menyandarkan punggungnya di kursi, "sengaja? Bahkan dia lebih brengsek dari pembunuh itu."

**

SHANNON 12 IPS 4

Jenandra
Temuin gue di perpustakaan sekarang.
Read.

**

Jenandra berdiri menghadap jendela pojok di perpustakaan yang sepi, mengingat pelajaran masih berlangsung, dan ia sengaja keluar kelas untuk menemui Shan.

"Lo nyelametin gue dari pelajaran matemat-Ahk!" Pekik Shan saat Jenandra tiba-tiba mendorong tubuhnya dengan sangat kuat, kemudian memojokkan tubuhnya ke dinding dengan kasar.

KILL IT || Perfect Villain + Jeno ✔️Where stories live. Discover now