Sejak berusia 9 tahun ayah Gilang telah meninggal dunia karena memiliki penyakit leukimia yang sudah memasuki tahap berbahaya, sejak meninggalnya sang ayah membuat Gilang tidak bisa apa-apa. Ya ia hanya tinggal bersama sang ayah, ibunya? Sudah pergi sebelum ayahnya meninggal, Gilang tidak tau lagi dimana keberadaan sang ibu. Sekarang? Ia hanya sebatang kara, tapi tidak! Ia masih mempunyai sahabatnya dan Amanda, ya mama Arlan sangat tau seluk beluk kehidupan sahabat-sahabat Arlan. Mama Arlan sangat menyayangi mereka seperti anaknya sendiri.

(Buat cerita tentang gilang bisa gak ya? )

Udah itu aja perkenalan nya sekarang balik lagi ke Arlan.

Menghela nafasnya lagi, Arlan mulai menceritakan dimana ia akan dijodohkan oleh sang mama, dan juga menceritakan bahwa ia harus bagaimana? Memilih memutuskan sang kekasih atau menuruti kemauan sang mama?

“Putusin pacar lo,” ucap Gilang saat Arlan sudah menceritakan semuanya. Ia bisa menangkap dari mimik wajah cowok itu, bahwa Arlan tidak bisa memilih antara keduanya. Ia menyanyi mamanya dan mencintai kekasihnya juga.

Mendengar ucapan Gilang membuat Arlan seketika menggeleng. “Lo gila, gue sayang sama dia,” jawab cowok menatap tajam Gilang.

“Tapi gue dukung si Gilang.  Bener apa kata dia Ar, lebih baik lo putusin Anna.” Sahutan dari Bas, membuat yang lainnya serempak menatap cowok itu.

“Ck, gue gak bisa”

Gilang menghela napasnya, Arlan sangat keras kepala. “Ar dengerin, kita tau lo sayang banget sama Anna. Tapi lo mau bikin nyokap lo kecewa? Apalagi nyokap lo udah bilang kalo lo nolak sama aja lo gak usah nganggep nyokap lo mama lagi. Pacar bisa dicari, tapi mama? Emang lo bisa cari?” ucap cowok itu panjang lebar. Semua mencerna ucapan setiap kata yang keluar dari mulut Gilang.

Dengan lemah Arlan menggeleng, tidak ada yang bisa menggantikan sosok amanda.

“Jalan satu-satunya adalah putusin Ar,” ucap Gilang kembali. Sontak saja yang lain ikut mengangguk membenarkan perkataan cowok itu.

“Iya Ar, apa yang nyokap lo lakuin itu pasti yang terbaik buat lo, ” sahut Ervan sembari memegang susu kotaknya yang sudah habis.

“jangan sampe nyokap lo kecewa Ar,” sahut Varo menatap cowok itu.

Ar memejamkan matanya. Baiklah, teman-temannya mendukung untuk memutuskan hubungannya dengan Anna. “Fine, gue bakal putusin” ucapnya datar.

Mendengar ucapan Arlan, membuat mereka tersenyum. “Kita tau, nyokap lo pengen yang terbaik buat lo,”ujap Gilang menepuk sebelah bahu Arlan yang duduk disebelahnya.

Arlan mengangguk saja, ia mengeluarkan ponselnya dan berniat menghubungi anna.

"Eh tunggu Ar. Lo mau bilang putus sama Anna lewat WA? Jangan! Lebih baik kalian ketemuan, bilang baik-baik,” ”ucap Varo menghentikan pergerakan Arlan yang akan mengetikan pesan kepada kekasihnya.

“Bener tuh,” sahut Ervan mengangguk membenarkan. Arlan lagi-lagi menghela nafasnya, baiklah ia turuti.

Annasayang💞

sayang?

iya?
kenapa sayang?

bisa kita ketemuan?

em bisa.
dimana?

di danau dekat kita biasa ya? Aku tunggu disana.

oke, aku kesana
bye sayang.
[Read]

Setelah mengajak kekasihnya untuk bertemu. Arlan kembali menyimpan ponselnya dan menatap teman-temannya itu. “ Gue mau ke danau,” ucap cowok itu sembari berdiri dari duduknya.

“Hati-hati Ar,” sahut mereka serempak.

Arlan mengangguk, ia pun pergi menuju danau. Tempat dimana ia akan bertemu dengan kekasihnya, mungkin sebentar lagi tidak (?)

Melihat Arlan yang sudah pergi, sebuah celetukan terdengar. “ Kasihan ya sama Arlan,” ucap Ervan sembari memainkan sedotan susunya.

Varo yang mendengar itu menganggguk membenarkan. “ Tapi itu yang terbaik buat dia,” jawab Varo sembari tersenyum tipis.

“Tante Amanda sayang banget sama Arlan. Pasti lah tante pengen yang terbaik buat dia.  Apapun pilihan seorang ibu pasti ingin anaknya dapet pasangan yang baik, ”ucap Gilang menatap kosong ke depan. Entah kenapa berbicara seperti tadi membuatnya sedikit sesak.

“Udah bro jangan sedih-sedih. Ada kita ada tante Amanda,”ucap Varo merangkul Gilang.

Lantas saja tindakan cowok itu membuat Gilang menepis tangannya. “Apasih njir. Siapa juga yang sedih,” ketus Gilang sembari bermain ponselnya.

“Lo,” jawab Varo terkekeh geli.

“Kaga ada ya nyet, ”elak Gilang. Apa-apaan cowok itu, menuduhnya sedih?

“Woi temenin gue ke indo*eret yuk?”

Teriakan itu berasal dari Ervan, mereka memutar bola matanya malas. Mereka tau pasti cowok itu meminta menemani nya membeli susu lagi.

“Males,” jawab mereka serempak membuat Ervan menatap kesal.

“Ayo lah. Entar gue kasih 1 deh,”bujuk cowok itu sembari tersenyum.

“Enggak!”

Tolakan dari mereka membuat Ervan menekuk wajah masamnya. “Anj-nglah,” umpat cowok itu kesal.

🍀🍀🍀

Sampainya di danau, Arlan melihat seorang perempuan sedang menatap air danau. “Anna? ”

Merasa dipanggil membuat perempuan itu menoleh. Ia tersenyum lebar menatap kekasihnya itu. “Arlan,”ucap Anna sembari memeluk Arlan yang sudah berada disampingnya.

Arlan tidak membalas pelukan Anna, biarkan lah gadis itu memeluknya untuk terakhir kalinya.

“Tumben kamu mau ketemuan?” tanya Anna yang sudah melepaskan pelukannya.

“Ada yang mau gue omongin,” jawab Arlan membuat Anna mengkerut dahinya. Gue? Tidak biasanya Arlan berbicara lo-gue kepadanya?

“A-apa?” tanya Anna menatap mata Arlan yang berwarna coklat.

“Kita putus.”

Deg

Tubuh Anna seketika membeku. Ia tidak percaya jika Arlan mengatakan kalimat itu. “Arlan?” panggilnya dengan mata yang memerah.

Arlan menatap ke arah lain. Seakan tidak sanggup melihat wajah sedih kekasihnya itu. “Kita udah gak cocok. Gue mau kita putus. Terserah lo terima apa gak, yang penting kita putus,” ucap cowok itu dengan tegas.

Anna menggeleng sembari memegang tangan laki-laki itu. “ Kamu bercanda kan Ar? Kamu lagi ngeprank-in aku kan? Iya kamu past,-

“Lo liat wajah gue bercanda? ” tanya Arlan memotong ucapan Anna. Gadis itu tidak bisa lagi membendung air matanya. “Hiks bilang kalo ini bohong Arlan,” teriaknya sembari menarik baju laki-laki itu.

Arlan menatap gadis itu dan melepaskan tangan Anna yang menarik bajunya. “Maaf Na. Kita putus,” ucap Arlan sembari melangkah pergi dari hadapan Anna yang menangis terisak.

“Kamu jahat Arlan,”lirih Anna menatap punggung Arlan yang sudah menjauh darinya.

“Apa yang bikin kamu putusin aku? ”

“Maaf Na. Gue gak mau mama kecewa,”batin Arlan sembari melangkah menuju motornya yang terpakir.

🍀🍀🍀

putus ye? Kasian 🗿😯


(Note: proses revisi, karena tulisannya sangat berantakan! Harap dimaklumi)

ARCLA (arlan&clara)  [END] [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now