TWENTY

5K 327 6
                                    

Hay?!!

Aku up lagi!!

Semoga suka, seperti biasa kawan, kalo ada typo tolong tandai!

Happy Reading 💖

19. Kok Bisa Gitu?

"Semua udah Sayang? Nggak ada yang ketinggalan kan?" Zeus bertanya saat Selene masuk kedalam mobil. Tangan Zeus terulur membenarkan poni Selene yang berantakan. Tak lupa, ia pasangkan sealt belt juga.

Daritadi, dirinya sudah nangkring anteng di mobil sambil nunggu Selene yang keluar mengambil sesuatu.

"Enggak, udah semua kok." balas Selene seraya menghentak kecil kakinya didepan mobil agar kotoran atau debu tidak menempel disepatu. Ia lalu tersenyum kepada Zeus seraya bilang makasih setelah dibantu memasangkan sealt belt.

Zeus menatap Selene puja. Hal kecil, tapi ia senang dengan itu. Zeus tersenyum dibuatnya. Istrinya ini benar-benar spek Istri idaman. Entah dulu, Zeus berbuat apa sampai bisa mendapatkan Selene yang benar-benar sempurna seperti ini.

"Nunggu lama ya tadi, maaf ya." ujar Selene tidak enak kepada Zeus. Cewek itu menutup pintu mobil setelah duduk sempurna menghadap depan.

Zeus menggeleng, "enggak. Enggak papa Yang."

Mobil Zeus mulai menyala. Ia memutar stir mobil dengan lihai. Zeus berucap makasih kepada satpam saat mobilnya sudah mulai melangkah jauh dari rumah. Dengan kecepatan sedang, mobil Lamborghini Aventador itu melaju ditengah ramainya kota Jakarta.

"Tadi aku nyari dasi dulu, enggak ketemu dilemari yang biasa." Selene bercerita yang didengar Zeus sambil menjalankan mobil keluar dari perkarangan Mansion setelah pintu gerbang utama dibuka lebar. Zeus berucap makasih kepada satpam saat mobilnya sudah mulai melangkah jauh dari rumah. Dengan kecepatan sedang, mobil Lamborghini Aventador itu melaju ditengah ramainya kota Jakarta.

"Terus ketemunya dimana?" tanya Zeus. Ia terlihat lihai mengendarai mobil itu.

Selene cemberut, "dikamar mandi."

Zeus spontan menoleh kesamping, sebelum kembali menatap ke jalan raya, takut terjadi kecelakaan, "kok bisa ada dikamar mandi?"

Selene makin cemberut, ia menyenderkan tubuhnya lesu ke kursi mobil, "enggak tau juga, aku lupa. Kok bisa ya ada dikamar mandi. Aku bawa atau gimana?" tanya Selene yang entah kepada siapa.

"Kalo kamu tanya aku, aku enggak tau Yang." celetuk Zeus.

"Aku enggak tanya kamu, aku tanya diri aku sendiri. Kok bisa ya, apa pas aku ganti baju dasinya masih nyangkut dibaju?" Selene mengingat-ingat.

"Kamu kan kalo mau copot seragam, dasinya yang dicopot duluan kan?" Zeus bertanya, ia hapal betul dengan kelakuan Selene yang satu ini. Istrinya itu, terbiasa mencopot dasi lebih dahulu, baru seragam, tidak seperti dirinya yang asal copot saja yang penting bisa ganti baju. 

"Tau ah, males aku sama dasi." ucap Selene random.

"Mau eskrim?" tanya Zeus, ia tau betul sekarang mood Selene sedang turun hanya karna masalah dasi. Sepele memang, tapi itulah perempuan. Kalo tidak sesuai harapan itu, rasanya pengen nangis aja gitu. Oleh karna itu ia menawarkan eskrim kepada Istrinya itu, Zeus harap itu bisa merubah mood Selene menjadi lebih baik lagi.

ALZEUSWhere stories live. Discover now