THREE

16.1K 1.1K 16
                                    

Hay?

Aku up lagi cerita ini!

Semoga suka ya!

Seperti biasa, kalo ada typo tolong tandai!

Happy Reading Bestie ❣️

03. Zeus Marah.

"GAVEN!!"

Teriakan itu sukses menghentikan langkah seorang laki-laki ditengah koridor. Dengan lemas, laki-laki bernama Gaven itu berbalik menatap Selene yang sekarang sudah berada didepannya.

"Please ya Sel, gue mohon. Mohon banget! Jangan deket-deket gue lagi!" ucapnya memelas. Bukan tanpa alasan, tapi pawang Selene itu galak. Apalagi tidak pandang bulu. Gaven hanya ingin bersekolah dengan tenang saja tanpa ada gangguan sedikit pun.

Awal pertemuannya dengan Selene adalah saat dirinya tidak sengaja bertubrukan di depan Kantor Guru. Dia yang ingin lewat samping tapi tidak melihat seseorang didepannya, dan Selene yang asik melihat jam tangan ditangannya, jadinya mereka tabrakan. Setelah kejadian itu, hidup Gaven berubah, yang awalnya tenang sekarang malah sengsara.

Gaven merasa seperti diawasi. Apalagi saat matanya tidak sengaja menatap mata Zeus, dia seperti merasakan aura permusuhan dari pentolan yang terkenal galak disini. Gaven hanya tidak ingin berurusan dengan cowok galak itu. Gaven ingin hidup tenang!

Cowok itu sampai menyatukan kedua tangannya didepan wajah, "gue mohon, mohon banget!"

Selene menatap Gaven heran, "dih, pede. Orang aku cuma mau bilang kamu dipanggil sama Pak Bromo kok." ujar Selene. Memang, tadi saat dirinya berjalan menuju kelas, Pak Bromo selaku guru Kimia meminta tolong kepadanya untuk mengatakan kepada Gaven kalo guru itu mencarinya. Selene hanya melaksanakan amanah saja.

Gaven terdiam, ia cerna omongan Selene. Bibir Gaven langsung menghembuskan nafas lega. Syukur, dirinya bisa selamat sekarang. "Kapan? Sekarang atau nanti?" tanya Gaven.

Selene melirik cowok itu, "sekarang." jawabannya singkat.

Gaven mengangguk, "makasih, udah ngasih tau gue." ucapnya tulus. Walaupun hati ketar-ketir takut Zeus melihat mereka bicara, tapi dirinya juga tau attitude.

Selene menepuk pundak Gaven yang diatasnya ada tas yang tersampir disana, tidak menyentuh pundak Gaven langsung, karna sudah dipastikan Zeus akan marah, "sama-sama, aku duluan ya."

"Lain kali dengerin dulu kalo ngomong, jangan dipotong." sindir Selene.

Gaven meringis mendengarnya, cowok itu mengaruk pantatnya yang tidak gatal. Lalu, tersenyum tidak berdosa ke Selene, "ya maaf, gue kan parno sama cowok lo, bisa babak belur nanti."

Selene menatap cowok didepannya heran, bibirnya yang terbuka, bagian kiri tertarik keatas sedikit saat melihat Gaven mengaruk pantatnya sendiri, "kamu aja yang gak kenal Zeus, dia baik."

Gaven hanya tersenyum canggung, "baik matamu!!" dumelnya dalam hati. "Hehehehe iya Zeus baik banget kok."

Selene hanya tersenyum mendengarnya, "pacar aku emang the best."

Gaven tertawa canggung mendengar itu. Dalam hatinya ia berdoa supaya Zeus tidak melihat dirinya bicara dengan Selene, kalo sampai melihat, sudah dipastikan dirinya akan babak belur nanti. Gaven menelan ludahnya susah, saat otaknya membayangkan dirinya dihajar Zeus.

"SELENE!!"

Teriakan dengan suara tegas seseorang berhasil membuat Selene dan Gaven kaget. Oke, sepertinya doa Gaven tidak terkabul. Ditempatnya berdiri, Gaven membeku ditempat, dirinya langsung panas dingin disana, badan Gaven sampai menggigil ketakutan.

ALZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang