bagian 63

325 13 0
                                    


   Lelaki itu perlahan membuka matanyanya,ia melihat sekelilingnya yg serba putih putih yg ia yakini saat ini ia sedang berada di rumah sakit.

Ia mencoba mengingat apa yg terjadi sebelumnya hingga ia berada di sini sekarang.

Aksara sedang berada di salah satu mall yg ada di jakarta, karena ia ingin membeli kado kedua untuk istrinya itu.

Setelah memdapatkan yg ia cari di saat itu jga ia melihat zella yg sedang bersama teman lelaki nya itu.ia maklum jika dirinya tak diberi tahu soal ini karena dirinya memang sengaja tak menyalakan handphone nya sejak kemarin karena ingin membuat suprise.

Lg lg ia harus menerima kenyataan jika dirinya bukan alasan wanita itu tersenyum tanpa beban seperti sekarang.

Dirinya memang egois karena tetap memaksakan kehendaknya padahal ia tahu wanita itu sangat menderita hidup dengannya,tapi walaupun begitu ia tak mau melepaskannya.

Aksa buru buru keluar dari tempat itu,dan langsung memasuki mobilnya.

Ia mengambil ponselnnya dan menelopon ke telpon rumah dengan nomor yg berbeda.

"Batalin aja semuanya.dan beresin semuanya"

"......"

"lakuin aja."ujarnya yg langsung mematikan sambungan telponnya.

Ia menatap kotak yg ada di sebelahnya.kota itu isinya adalah kue ulang tahun buatannya sendiri yg sengaja ia buat tadi pagi di apartemen nya.

Sebelum keberangkatan nya ke korea ia memang diam diam belajar membuat kue ulang tahun dengan marisa.

Kemudian ia mengangkatnya dan langsung membuangnya ke luar.lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Setelah itu ia tak tau apapun,terakhir yg ia tahu ia berlawanan arah dengan sebuah truk.

     Ia memegangi kepalanya yg masih terasa pusing.dan di waktu yg sama pintu kamar mandi yg ada disana terbuka memperlihatkan wanita itu.

"Ka Aksa."panggilnya seraya menghampiri bankar rumah sakit itu.ia senang karena pada akhirnya lelaki itu sadar dari koma nya.

"Apa yg kmu rasain sekarang.mau aku panggilin dokter aja."tawarnya.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Tetap disini."ujarnya dengan pelan.

                          0o0

sejak tadi Aksa hanya bisa memandang wanitanya yg sedang menyuapinya makan.setelah kesadarannya kemarin ia selalu berpikir apakah dengannya kembali sadar itu adalah hal yg terbaik.

Zella sebenernya risih dengan tatapan lelaki itu tapi ia tapi bertanya pun takan mendapatkan jawaban seperti keinginannya.

ia jga merasa sikap yg di tunjukan suaminya itu sedikit berbeda sejak kemarin,bukan galak atau kasar si tapi lebih ke dingin yg hanya sesekali mengucapkan kata seperti temannya,vano.

"Aku udah keyang."ujarnya.zella menatap mangkuknya yg masih ada setengah itu eh enggak bahkan lebih dari setengah sisanya dan lelaki itu hanya memakannya sedikit.

"Tap_"

"kpan aku pulang?"tanyanya memotong ucapan zella.jujur saja ia sudah tidak betah berada di rumah sakit seperti ini,kalo pun harus libur kerja lebih baik ia istirahat di rumah saja ketimbang diam di ruangan yg bau obat obatan kayak gini.

"Aku gak tau,tapi nanti aku coba tanyain sama dokter nya ya."lelaki itu mengangguk mengiyakan.

_

      selesai dari ruangan dokter yg menangani Aksa untuk menanyakan keinginan lelaki itu,ia mampir dulu ke kantin yg ada di rumah sakit itu karena tadi saat marisa datang ibu mertuanya itu memintanya agar tak melupakan asupan makannya.

AKSARAZELLAWhere stories live. Discover now