bagian 40

316 12 0
                                    

Zella berjalan di tengah panasnya jalanan kota.sebenernya dari sekolah ia bersama Aksa tapi tak lama setelah itu lelaki itu menurunkannya di tengah jalan hanya karena Tamara menelponnya.

Sekarang Pioritasnya lelaki itu hanyalah Tamara tidak ada lg Banyak waktu untuknya.

      Di hadapannya ia melihat seorang ibu ibu yg di serempet motor yg tak bertanggung jawab.membuatnya tergerak untuk menghampiri ibu paruh baya itu yg merintih kesakitan seraya memengangi kakinya.

Gadis itu menghentikan kendaraan beroda empat dan meminta tolong orang sekitar agar membopong ibu itu kedalam mobil.

Setelah sampai di rumah sakit ibu itu langsung di tangani oleh dokter.

"Apa anda keluarganya?"tanya salah satu suster itu.zella menggelengkan kepalanya.

"Bukan,tapi semua perawatannya biar saya yg bayar"ujarnya. Ia memang mempunyai tabungan dan gada salahnya jga membantu orang.

Gadis itu mengikuti suster itu ke bagian administrasi untuk menyelesaikan pembayaran nya.

Sebelum pulang ia berniat untuk ke toilet dahulu.tak lama pun ia keluar dari kamar mandi.

Saat berjalan di koridor rumah sakit ia melihat ruangan yg terbuka dan di lihatnya seorang pasien kesusahan saat mengambil air.

Dengan cepat ia masuk dan membantunya mengambil gelas berisi air itu.

"Lo ngapain disini?"tanya orang itu.

"Kakak yg waktu itukan ya."ujarnya memastikan.lelaki itu berdecak karena peetayaannya tak di jawab.

"Iya,dan knpa lo ada disini?ngikutin gue ya."selidik nya.

"Ih pede bgt jadi orang,kakak di sini aja aku gak tau."jujurnya.ia melihat makanan yg masih utuh sama sekali belum tersentuh di meja itu.

"Knpa makanannya gak di makan."herannya. Padahal kan seharusnya orang sakit itu perlu makan karena harus memakan obat lebih dari satu.

Lelaki itu hanya diam tak merespon.ia sudah bosan selalu di peringati untuk makan makan terus sejak tadi.

Zella menghela nafasnya lalu mengambil makanan itu. "Makan ya."ujarnya seraya menyodorkan sesendok makanan itu kedekat mulut lelaki itu.

"Lo ko maks_"ucapannya terhenti saat makanan itu sudah masuk kedalam mulutnya,dan mau tak mau ia harus menelannya.

"kakak itu harus banyak makan tau biar cepet sembuh."ujarnya seraya menyuapi lg setelah makanan tadi sudah di telan.

Selesai makanan itu habis ia langsung memberikan minumnya.

"Knpa bisa sampai masuk rumah sakit kayak gini?"tanyanya.

"Berantem."ujarnya cuek.

"Kerjaan lelaki itu knpa si gada yg lain selain berantem.gunanya apa coba.dua kali lho kita ketemu tapi keadaan kakak selalu babak belur gini tapi kayaknya sekarang lebih parah."sebelumnya ia memang pernah bertemu dengan lelaki ini di pinggir jalan dengan keadaan yg bisa di bilang tak baik baik saja.

"Lo tuh jadi cewek bawel bgt si,dari tadi ngoceh mulu."kesalnya.

"Ck. Yaudahlah kalo ke ganggu ya maaf.aku pulang aja kalo gitu.cepet sembuh ka."ujarnya.

"makasih."ucapnya yg di balas anggukan oleh gadis itu.

"assalamualaikum."ujarnya sebelum pulang.yg langsung di balas oleh lelaki itu.

Setelah kepergian gadis itu lelaki itu tersenyum tipis.baru kali ini ada gadis yg seunik zella.dari awal ketemu gak tau knpa gadis itu ia sangat tertarik padanya.

Nmun ia jga tau jika gadis itu sudah ada yg punya.seberandal apapun dirinya ia jga tidak mau menjadi perusak hubungan orang lain.

_

"Ar"panggil meysa.membuat sang pemilik nama menoleh.

"Jgan karena hanya karena aku kmu jadi berantem sama temen kmu.aku gpp ko."ujarnya.tadi Arion menghampiri Aksa dan memintanya agar menasehati Tamara agar tak selalu menyakiti gadisnya di sekolah tpi bukannya meminta maaf atau apa lelaki itu malah memakinya kembali.

"Gpp gimna si sya,ini bukan pertama kalinya kmu di sakitin sama dia tapi udah berulang kali."

"Tapi Ar kmu kan gak seharusnya keluar dari genk kmu itu.aku tau mereka udah kayak keluarga buat kmu jdi pasti berat bgt kan."Arion memang memutuskan untuk keluar dari Tiger karena menurutnya sekarang selalu saja banyak pertikaian didalamnya semenjak perubahan Aksa pada zella.

"tapi aku udah gak bisa tetap stay disana sya."

    Disisi lain Aksa mengobati lukanya yg disebabkan Arion tadi.sesekali ia mengumpat kesal.

Di waktu yg sama handponenya berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

"Bangsat."umpatnya seraya melemparkan pas bunga yg ada di dekatnya hingga pas bunga itu sudah tak bentuk lg.

"tunggu pembalasan gue besok gadis nakal."Ujarnya seraya tersenyum sinis.

_

Zee menatap kesal handponenya saat tak ada satupun pesan yg dikirim untuknya dari si kulkas berjalan itu.

Sudah tiga hari lelaki itu tak pernah mengabarinya kalo pun ketemu di sekolah tak pernah menyapa atau apa.lebih tepatnya lalaki itu mengasingkan nya.

Sebenernya bisa saja ia yg menghubungi dahulu tapi jika di pikir pikir ya kali cwek duluan.

"Vano lo nyebelin sumpah."gumamnya.

Di waktu yg sama ia mendengar suara cempreng nya Belva yg mengisi kamarnya.

Gadis itu jika datang memang tak pernah mengetuk pintu berasa rumah sendiri.

"lo kebiasaan bgt si gak pernah ketok pintu dulu."ujarnya jutek.

"gini ya zee sayang,kata mama lo aja gue di suruh anggep rumah ini seperti rumah sendiri jadi_"

"Berisik."ketusnya.

"Lo mah marah marah mulu ntar cepet tua lho."ujarnya ngasal.

"Lo kalo cuma mau bikin gue kesel mending balik ajar deh"usirnya.

"Eh iya iya gue diem."ujarnya daripada di usir.baru jga nyampe yakali langsung pulang mana dirumahnya jga sepi lg karena orang tuanya beserta adik cowok nya sedang pergi.












Happy reading

Jgn lupa votmen ya man teman.

See you next part

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang