bagian 54

308 14 0
                                    


  Zella menatap dirinya dari pantulan cermin,di hari pernikahanya ini ia tidak tau harus merasa bahagia atau sedih.

Di satu sisi ia bahagia karena berkat acaranya ini ia bisa bertemu dengan papanya nmun di sisi lain ia tak ingin menjadi istri dari Aksa.

Entah apa yg Aksa buat sehingga papaya bersedia menjadi walinya hari ini.tapi apapun itu ia tetap merasa senang walaupun sikap Arkan sama sekali tak berubah padanya.

Pernikahan ini di langsungkan di jakarta sesuai keinginannya Aksa.dan acaranya pun terbilang private yg hanya di saksikan oleh keluarga dan orang orang terdekat saja mengingat semuanya yg serba dadakan.

  Setelah acara ijab kobul langsung dilanjutkan dengan resepsi,agar tak cape dua kali.

Bayak orang orang yg mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

__

  Selesai acara itu Aksa langsung membawa istrinya kerumahnya.rumah itu memang sengaja di buatnya untuk tempat tinggalnya bersama Zella.

Lelaki itu sengaja mendesign nya sesuai dengan keinginan wanita itu.pas SMA dulu zella memang pernah mengatakan rumah impiannya setelah menikah nanti.

"Suka sama rumahnya?"tanyanya saat keduanya berjalan masuk kedalam.walaupun ini design rumah impian wanita itu tapi jika zella tak menyukainya ia bisa membangun rumah kembali.

wanita itu hanya mengangguk mengiyakan.ia memang sangat suka dengan rumahnya.

"Knpa disini banyak poto aku?"tanyanya herannya.apa mungkin lelaki itu memasang potonya di seluruh ruangan dalam waktu sehari.

Lelaki itu terkekeh pelan. "aku bangun rumah ini untuk kita,dan dari awal rumah ini jadi aku sengaja pasang poto kmu jga disini.karena aku yakin suatu hari nanti kmu yg akan jadi istri aku."ujarnya.

Aksa memang sudah mengganti kosa katanya dari lo gue menjadi aku kmu.entah apa yg membuat lelaki itu mau mengubah kosa katanya,karena dulu saat zella memintanya lelaki itu menolaknya mentah mentah.

__

    Pagi ini zella bangun lebih awal dari suaminya.dan setelah mandi ia langsung turun menuju dapur untuk membuat sesuatu tanpa berniat membangukan lelaki itu terlebih dahulu.

Sesampainya disana ia melihat wanita paruh baya yg sedang memasak disana.ia tak mengenalinya karena semalam ia tak melihat wanita paruh baya itu di rumah ini.

"Eh nyonya  udah bangun."tanyanya saat menyadari keberadaannya.

"Iya,eum kalo boleh tau ibu ini siapa?soalnya semalem saya gak liat ibu ini."ujarnya menbuat wanita paruh baya itu tersenyum.

"panggil saja bi darmi.saya pembantu disini,dan saya baru kembali pagi tadi."balasnya.bi darmi adalah pembantu di rumah ini dan sudah bekerja hampir lima tahun.

Seminggu yg lalu ia memang pulang kampung dulu karena anaknya yg sakit dan baru pulang pagi tadi.

"Eum gitu.ngomong ngomong bibi lg masak apa,biar zella bantu."ujarnya menawarkan diri untuk membantu.

"eh gausah nyonya biar saya sendiri aja,ini tugas saya."

"gpp bi biar  zella bantu ya,soalnya aku udah kebiasaan gitu masak sendiri."bi darmi mengangguk mengiyakan.

    Disisi lain Aksa yg baru terbangun itu mencari keberadaan istrinya yg sudah tidak ada disampingnya. Ia mencoba berpikir positif tingking dan memilih untuk mandi.

Selesai mandi lelaki itu langsung turun kebawah untuk memastikan wanita itu ada di rumah ini atau setidaknya di sekitar rumah ini.

Ia bernafas lega saat melihat orang yg di carinya tadi sedang asik memasak di dapur.tadinya ia berpikir jika istrinya itu melarikan diri setelah mengetahui jika Erlan sudah di bebaskan kemarin malam.

Kemarin dirinya memang sengaja menyuruh vernom mengurus segalanya tanpa harus ada dirinya disana.

  Aksa mengisyaratkan agar bi Darmi meninggalkan dapur tanpa memberi tahu keberadaannya pada zella.

Setelah Bi Darmi pergi Aksa berjalan mendekati wanitanya. Tangannya Sengaja ia lingkarkan pada pinggang wanitanya itu.

"Jgan gini,aku gak nyaman."ujarnya nmun Aksa seakan menulikan telinganya dam tetap pada posisinya.

Zella hanya bisa menghela nafasnya pelan dan membiarkan nya saja karena percuma jga banyak bicara karena ia tahu lelaki itu takan mendengarnya.

"Ka."

"Hm."

"Soal ka Erlan_"

"jgan bahas cowok lain saat bersama ku."bisiknya.

"Tap_"belum sempat ia menyelesaikan ucapannya Aksa lebih dulu melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan dapur tanpa mengatakan apapun.

                         000

"makan dulu lan."ujar velin pada putranya.sejak tadi pagi Erlan enggan memakan apapun dan hanya bisa melamun.

"Lan_"

"Erlan gak laper ma,nanti kalo laper jga ngambil sendiri."balasnya.

Velin mendegus kesal melihat putranya yg seperti itu hanya karena merasa bersalah pada wanita itu.

"Sampai kapan si kmu mau kayak gini terus lan,cape tau gak mama liatnya.lagian ngapain si kmu ngerasa bersalah segala sama perempuan itu.heran deh mama."ketusnya.

"Jelas aku ngerasa bersalah ma karena kalo bukan karena aku zella gak mungkin mau untuk nikah sama mantannya yg brengsek itu."ujarnya seraya berlalu ke kamarnya.

          Di tempat lain fathur mengepalkan tangannya saat mendapatkan kabar pernikahan zella dengan Aksa yg menurutnya terlalu cepat itu.

Selama ini ia selalu menjaga adiknya itu dan selalu mengunjungi nya satu bulan sekali bahkan ia menyuruh orang orang suruhannya untuk menjaga adiknya disaat dia tak ada.

Nmun sialnya knpa ia bisa kecolongan seperti ini.saat ini ia sedang berada di luar negeri karena ada kerjaan,untung saja kerjaannya hari ini selesai jadi ia bisa pulang ke indonesia secepatnya.

"awas aja lo sa."gumamnya.

___

     "Lo bneran gak mau balik lg sama gue zee?"tanyanya memastikan agar dirinya tak salah langkah.

"Iya."jawabnya acuh.

  "Oke,mulai sekarang Lo tenang aja gue gakan maksa lo lg."ujar vano tiba tiba saat bertemu dgn zee.

Bukanya ia mau menyerah tapi ia sadar mungkin gadis itu memang tidak akan member in ya kesempatan kedua.

Dan sepertinya keputusannya untuk menerima perjodohan itu adalah hal yg terbaik untuk kehidupannya.

"oh bagus kalo gitu."ketusnya.

ada sedikit rasa kecewa saat gadis yg ia cintai mengatakan hal segampang itu.nmun ia bisa apa.

Vano sebenernya ia memiliki gadis itu nmun ia bukan Aksa si cowok pemaksa yg melakukan segala hal sesukanya tanpa mau memikirkan siapapun.

"guess duluan."ujarnya yg langsung pergi gitu aja.

          Mengingat hal itu membuat zee merasa salah mengambil keputusan. jujur ia menyesal telah mengatakan itu apalagi mendengar kabar jika vano akan melakukan acara pertungan dgn gadis lain.

"harusnya gue gausah ngegedein ego gue."sesalnya.

















happy reading

Jgn lupa vote dan komenannya
.see you next part.

AKSARAZELLAWhere stories live. Discover now