bagian 38

342 14 0
                                    

    Setelah pulang zella tak langsung pulang kerumahnya melainkan mampir dulu ke apartemen milik Aksa karena lelaki itu minta di Masakan.

Selesai memasak ia langsung menyajikannya di meja makan mini itu.lelaki itu menghampiri nya dan langsung melahapnya tanpa meliriknya sedikitpun.

Setelah Aksa selesai makan ia langsung mencuci bekasnya sedangkan lelaki itu malah bersantai seraya memainkan ponselnya yg ia tebak pasti sedang chat'an dengan gadis itu.

Sudah dua bulan lamanya zella seperti ini hanya di hubungi saat lelaki itu di butuhkan sedangkan disaat ia membutuhkan nya bahkan lelaki itu tidak ada dan malah sibuk dengan pacarnya yg satu itu.

Lelah?itu pasti,nmun ia jga tak bisa melakukan apapun mengingat Aksa yg bisa saja melakukan apapun yg bisa membuatnya tetap tinggal.

"Ka."

"Hm."

"Ikan hias yg aku taruh di situ ko gada?"herannya saat tak melihat ikan hiasnya di meja itu padahal dua hari yg lalu masih ada.

"Di buang Tamara."jawabnya enteng tanpa mengalihkan pandangannya dari handponennya.

"Terus kmu biarin gitu aja?"tanyanya tak percaya.dulu jika Bisma menyentuh tempatnya saja Aksa melarang nya bahkan selalu memarahi orang yg mengasih makanan sembarang pada ikan itu,tapi sekarang di saat gadis baru itu membuangnya lelaki itu terlihat santai.

"Dia gak suka ada yg begituan disini.lagian ikan hias lo itu gak berarti apa apa jga yg ada cuma nyampah."ketusnya.

"Tap_"ucapan terhenti kala Tamara masuk Apartment dan langsung duduk di samping Aksa tak lupa jga gadis itu memeluknya dari samping.

"knpa si gak pernah dengerin aku,aku kan dah bilang ntar aku jemput."ujarnya lembut.

Zella tersenyum miris bahkan Aksa tak pernah sekali pun memarahi Tamara walaupun dia salah dan bahkan jika bersama Tamara Aksa mengganti kosa katanya menjadi aku-kmu beda jika saat pada dirinya.

Dulu ia jga pernah menyuruh Aksa agar mengubah kosa katanya nmn lelaki itu menolaknya tapi sekarang knpa dia mudah sekali.

"Nunggu kmu mah kelamaan makanya aku langsung kesini."ujarnya.

Tamara melirik kearah zella lalu ia melepaskan pelukannya.

"Zell gue haus tau,abilin minum dong."ujarnya sok berkuasa.

"kmu punya kaki kan,ambil aja senduri."ketusnya.ia muak dengan sikap Tamara yg selalu semena mena padanya.

"Sayang liat,masa dia gk mau buatin aku minum,padahal itu gak susah lho"adunya dgn nada alaynya.

"lo gak denger tamara minta minum bodoh."bentaknya.

"dia bisa ambil sendiri,lagian aku jga mau pulang."ujarnya seraya mengambil tas kecilnya.

Rahangnya mengeras lalu ia bangkit dari duduknya dan berhasil mencengkram tangan gadisnya dengan kasar.

"lo mulai berani ternyata."

"sakit.. Lepasin."rintihnya.bukannya melepasnya lelaki itu justru memperkuat cengkaramannya.

"Gakan,sebelum lo ngelakuin apa yg Tamara minta."bentaknya.

"Aku gak mau."keukeuhnya.

Aksa tak menjawabnya tapi ia langsung menyeret gadis itu kearah kamar mandi yg ada di kamarnya.

Tamara yg melihat itu tersenyum puas,entah knpa ia sangat senang jika zella menderita. Sambil menunggu Aksa kembali ia lebih memilih memainkan ponselnya.

  sesampainya di kamar mandi dengan tak manusiawi nya Aksa mendorong gadisnya Hingga membentur tembok yg membuat kening nya sedikit mengeluarkan darah.

"Lo tau kan kalo gue paling benci sama cewek pembangkang."bentaknya.

"dan cewek pembangkang kayak lo harus di beri hukuman bukan."lanjutnya seraya mengeluarkan pisau lipatnya.

"K..kmu mau apa."tanyanya dengan susah payah.ia benar benar takut saat melihat pisau tajam itu.

Lelaki itu tak menjawabnya nmun tangannya tergerak untuk mengukir namanya di tangan putih gadisnya itu.

"S...sakit hiks."

"Tinggal satu huruf lg sayang."ujarnya lembut nmun menyeramkan.

Plak

Aksa yg mendapatkan tamparan itu berdecih dan melempar pisaunya ngasal,lalu menatap tajam gadis di hadapannya ini.

"Lo mulai berani nampar gue hm."ujarnya dingin.

"A...aku."belum sempat ia melanjutkannya lelaki itu sudah lebih dulu menampar nya berulang kalo sampai pipi gadis itu memerah bahkan mengeluarkan sedikit darah disana.

setelah puas menamparnya dengan sengaja ia menyalakan shower nya Hingga membasahi tubuh gadis itu.

"aku mau pulang hiks..."lirihnya.

"Iya,tapi nanti setelah hukuman lo selesai."setelah itu Aksa pergi dan mengunci kamar mandinya agar gadis itu tak bisa keluar.

"ka jgn pergi,tolong buka pintunya."teriaknya dengan tenaga yg masih tersisa.

Ia terus mengedornya nmun hasilnya nihil.zella terduduk lemas seraya memeluk tubuhnya sendiri yg terasa dingin.dan tangan jga pipinya pun semakin perih ketika bersentuhan dengan  air dingin itu.

_

Jam 6 sore Aksa baru saja kembali setelah berjalan jalan dan mengantar Tamara pulang.

Ia berjalan ke kamarnya lebih tepatnya ke kamar mandi yg ada did kamarnya.ia langsung membukanya dan yg ia lihat adalah gadisnya yg tergeletak disana.

"bangun lo."ujarnya.nmun tidak ada respon apapun.

"gausah pura pura pingsan njing."ujarnya nmun sama seperti tadi tidak ada respon.

Ia menempelkan telapak tangannya pada kening gadis itu dan ternyata panas bahkan mukanya pun sngat pucat.

"Ck. Nyusahin lo."ujarnya seraya membopongnya dan meletakannya di kasur miliknya.ia langsung menelpon dokter untuk datang ke Apartemen nya.

Tapi sebelum dokter itu datang ia menutupi tangan yg sudah ia sayat tadi,dan mengenai pipinya ia hanya perlu mengoleskan sedikit bedak agar tak terlihat.
_

sinar matahari menembus jendela kamar milik Aksa membuat zella terbangun setelah semalaman pingsan.

Ia memegang kepalanya yg terasa pusing.

"bagus deh lo udah bangun.sekarang lo boleh pergi."ujarnya seraya melemparkan obat yg sudah di belinya atas resep dokter semalam.

"T..tapi aku masih pusing."keluhnya.

"Lo pikir gue peduli?enggak sama sekali."ketusnya.

Happy reading

Jgn lupa vote and komen ya man teman.

See you next part

AKSARAZELLAWhere stories live. Discover now