bagian 28

304 17 0
                                    

"Lo lagi marahan ya sama ka Aksa?"tanya Belva karena gadis itu hanya diam saat dirinya membahas Soal Aksa.

"Ya gitu."balasnya dengan pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari novel miliknya itu.

"Knpa lg?kayaknya seting bgt ribut mulu lo berdua."ujar Belva penasaran. Ya namanya jga Belva kalo gak kepo dan riweh urusan orang yg bukan dia.

Zella menceritakan apa yg terjadi kemarin kepada kedua temannya.untung saja tema sekelas nya pada keluar semua dan hanya mereka bertiga saja di kelas.

"Kalo menurut gue harusnya lo gak ngomong gitu zell,bukannya gue mau belain cowok lo, tapi jgan gegabah dalam ngambil keputusan.apalagi lo aja gak tau apa yg terjadi sebenernya"saran zee.

"Nah betul tuh.yg gue denger denger jga katanya dari dulu emng Ka Aksa sama bapaknya gak akur karena ada masalah yg menyangkut mendiang maminya"ujar Belva.ia memang pernah mendengar orang orang yg membicarakan hal itu.

_

"Kalo lo mikir Aksa bakal baikan sama bokapnya dengan cara lo ini? lo salah besar."ujar vano dingin.

Gadis itu menghentikan langkahnya dan menatap vano.apakah vano tau masalahnya.

"Maksudnya?"

Vano menghela Nafasnya "gue tau lo paham."ujarnya seraya memasukan tangannya kedalam saku celana abu abunya.

Semalam untuk yg pertama kalinya Aksa datang lg ke club setelah hari itu bilang tak akan datang ketempat haram itu lg.

saat mabuk berat dia merancau dan menceritakan semua masalahnya dengan diiringi tawanya bak orang gila.

Tapi walaupun hanya gumaman pelan vano masih bisa mecerna dari kata kata temannnya itu.

"aku cuma ingin yg terbaik buat Ka Aksa.aku cuma gak mau dia terus terusan benci papinya."

"yg terbaik?bahkan lo aja gak tau masalah dia kan?"ujarnya dengan datarnya.

"tap_"

"papinya adalah penyebab maminya tiada."setelah mengatakan itu vano langsung pergi tanpa menghiraukan zella yg ingin bertaya lebih.karena menurutnya hanya Aksa yg pantas memberitahu masalahnya sendiri.

Tiba tiba ucapan temannya dan jga vano kemarin kembali tergiang di telinganya.

Mereka memang benar harusnya ia lebih berhati hati dalam mengucapkan sesuatu.Ia merasa bersalah karena sudah bertindak tanpa tau apa yg sebenernya terjadi.

Kemarin Aksa tak masuk sekolah dan ia berharap hari ini lelaki itu masuk sekolah agar dirinya bisa memperbaiki segalanya.

Saat ia berjan di koridor sekolah ia melihat Aksa yg berjalan berlawanan arah dengannya.dan saat ia hendak memanggil di waktu yg bersamaan lelaki itu berbalik arah.

zella menghela nafasnya pelan dan melanjutkan perjalanannya menuju kelas karena bentar lg bel akan berbunyi.

jika urusannya dengan Aksa mungkin jam istirahat jga masih bisa,semoga saja lelaki itu nanti masih ada di area sekolah.

      Setelah bel istirahat berbunyi gadis itu langsung mencari lelaki itu karena saat ia kekelasnya ia tak menemukannya maupun teman temannya.

di belakang sekolah ia akhirnya menemukan teman temannya Aksa setidaknya ia bisa bertanya dimna dia berada.

Nmun harapannya memudar saat mereka tak mau mengatakan dimana ketuanya itu.

"Rooftop."gumamnya.Ia yakin lelaki itu pasti ada rooftop. Tanpa menunggu lg ia langsung menuju tempat itu.

Gadis itu mendengus kesal saat pintunya tak bisa di buka alias di kunci.

Zella meringis kesakitan saat sebuah benda kecil mengenai kepalanya.ia mengambilnya dan ternyata benda itu adalah kunci.

"Kalo udah masuk kunci lg."ujar seseorang yg tak lain adalah Air.entah sejak kapan lelaki itu disana.

"makasih ka."balasnya yg hanya di ancungi jempol oleh Air.setelah itu lelaki yg terkenal playboy itu langsung pergi darisana karena niatnya hanya memberi kuncinya saja.

"Dari ketuanya sampai anak buah nya gada yg bner perasaan."gumamnya.Mulai dari Aksa yg kasar,nyebelin,dan gak punya hati.Air si cowok playboy gak pernah insaf. Vano si cowok kulkas yg mukanya minta di tabok.Arion,vino dan Bisma tingkahnya bikin geleng geleng kepala.

setelah masuk ia kembali mengunci pintu rooftop nya.disana ia dapat melihat Aksa yg sedag duduk menyenderkan tubuhnya ketembok seraya merokok.jgan lupakan bahkan disana banyak rokok rokok bekas yg ia yakini lelaki itu sudah banyak merokoknya.

"Ka."panggilnya nmun tak dihiraukan oleh lelaki itu.ia sudah tak heran gadisnya bisa masuk sini karena pastinya salah satu temanya memberikan kunci cadangan.

Gadis itu duduk tepat disebelahnya nmun tetap saja Aksa tak bergeming sedikitpun.

"Jgan terlalu banyak ngerokok.gak baik buat kesehatan."ujarnya yg sama sekali tak di hiraukan.

Zella menyenderkan kepalanya di dada bidang milik lelaki itu dan melingkar kan tangannya pada perut Aksa.

Lelaki itu berdecak dan mematikan rokoknya yg tinggal setengah,karena ia jika posisi nya seperti ini sudah pasti gadisnya akan batuk batuk karena asap rokoknya.

"kmu knpa kemarin gak sekolah?"

"Males."

"Trus tadi pagi knpa gak jemput aku?"

"Males."

"Knpa gak ngasih aku kabar?"Tanyanya lg yg tak dijawab lelaki itu.

Hening

"Ucapan lo waktu itu serius?"tanyanya dingin.

"kalo iya?berarti lo bukan siapa siapa gue lg,karena gue gak minta maaf sama tuh bocah."lanjutnya saat gadis itu diam saja.

"itu gak serius"Aksa tersenyum miring mendengar jawaban itu.

"Gue benci kata kata putus dan lo tau itu."

"maaf."

"Dan gue benci saat lo belain bajingan itu."

"Ka aku minta maaf kalo sikap aku buat kmu kecewa."

happy reading

Jgan lupa vote and komen ya man teman.maaf jga kalo feel nya gak dapet

See you next part

AKSARAZELLAWhere stories live. Discover now