Renjana

8 1 4
                                    

Biarkan aku memungut kepingan-kepingan asa yang masih tersisa dan akan kurangkai sebagai sebuah renjana

Kayla mencari udara segar dengan duduk santai di taman kota. Dia membuka lembar demi lembar buku yang dibawanya. Gadis itu suka membaca novel. Genre yang disukainya adalah romance. Tak lupa Kayla juga membawa keripik kentang untuk camilan.

Seseorang menepuk pundak Kayla. Dia kaget lantaran seorang laki-laki tiba-tiba duduk di sampingnya. Laki-laki itu mengenakan jaket hoodie berwarna abu-abu yang menambah pesona tampannya.

"Kak Kevin," kata Kayla.

"Hai, Kay. Aku tadi beli sesuatu di Indomaret trus gak sengaja lihat kamu di sini," ujar Kevin.

"Ada apa, Kak?" tanya Kayla.

"Em ... Kamu beneran udah putus sama Arga?" ucap Kevin.

"Iya, Kak," jawab Kayla.

"Karena kamu lebih memilih Dirga daripada Arga, kan?" balas Kevin. Kayla menganggukkan kepalanya.

"Kamu gak tau kondisi Arga sekarang, kan?" tanya Kevin.

"Arga kenapa, Kak?" Ekspresi Kayla berubah menjadi panik.

"Dia sering mabuk-mabukan, ikut balap liar, bolos sekolah, dan clubbing. Dia hancur begitu gara-gara lu, Kay."

Kayla terdiam. Dia merasa bersalah. "Mau antar aku ke rumah Arga gak, Kak?" tanya Kayla

"Yuk, ikut ke mobil gue!" ajak Kevin.

Jarak dari taman kota ke rumah Arga tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan sekitar dua belas menit saja. Perasaan Kayla diliputi rasa cemas hingga tangannya gemetar.

Kayla ragu untuk mengetuk pintu rumah Arga. Perasaan cemas dan takut beradu menjadi satu. Dia berharap semoga Arga tidak menolak kehadirannya.

"Gak usah tegang, Kay. Ada aku di sini," ujar Kevin.

Kayla telah mengetuk pintu tiga kali. Akan tetapi, pintu masih belum dibukakan oleh pemilik rumah itu. Kayla ingin menunggu lebih lama lagi. Tak lama kemudian, pintu itu terbuka. Kayla melihat Arga dalam kondisi babak belur.

"Arga," panggil Kayla.

"Lu kenapa babak belur begini? Habis tawuran lagi? Udah dibilangin jangan ikut tawuran. Tinggalin geng balapan liar lu," tutur Kevin.

"Oh, jadi lu ke sini cuma buat nyeramahin gue?" tanya Arga kepada Kevin.

"Gue ngantar Kayla buat ketemu sama lu," jawab Kevin.

"Gue gak butuh cewek murahan itu." Kata-kata itu begitu menyayat hati Kayla.

"Maksud kamu ngomong cewek murahan apa?" Kayla tidak mampu menahan tangisnya lagi.

"Denger, ya. Lebih baik sekarang lu pergi. Gue gak butuh dikasihani sama cewek sasimo kayak lu." Kata Arga kemudian menutup pintu rumahnya.

Kevin tidak tega melihat Kayla menangis. Dia mengajak Kayla mampir ke sebuah kedai yang menjual es krim goreng. Gadis itu memakan es krim goreng sambil menangis.

"Udah, Kay. Jangan nangis lagi. Nih, ngaca mata kamu sampai bengkak gitu," ujar Kevin.

"Aku sakit hati banget sama ucapannya Arga," kata Kayla.

"Jangan dipikirin. Arga lagi emosi. Gue yakin sebenarnya Arga masih cinta sama lu," balas Kevin.

"Enggak, Kak. Dia bukan Arga yang aku kenal dulu. Dia udah berubah."

"Sabar, Kay. Ini cuma masalah waktu." Kevin berusaha menenangkan Kayla.

"Iya, Kak. Makasih, ya udah bantu aku," kata Kayla.

Renjana dan PusaraDonde viven las historias. Descúbrelo ahora