Luka

44 9 4
                                    

Jika mencintaimu adalah luka, maka aku rela terluka untuk selamanya.

Pagi itu, sebuah motor mewah berhenti di depan rumah Kayla. Laki-laki itu datang dengan seragam putih abu-abu kemudian terus membunyikan bel motornya hingga Kaya melihat siapa yang datang pagi-pagi di rumahnya.

“Ngapain kamu ke sini?” tanya Kayla.

“Untuk menjemput tunangan sekaligus calon istriku,” jawab Arga.

“Siapa?” tanyanya.

“Kamu,” ucap Arga sambil cengar-cengir.

“Gak. Aku gak mau,” tolaknya secara mentah-mentah.

“Udah setahun kita tunangan tapi kamu masih belum buka hatimu untuk aku.”

“Sana pergi! Buruan berangkat sekolah! usir Kayla.

“Lah, aku ke sini, kan buat jemput kamu, Sayang," kata Arga.

“Gak usah pakai sayang-sayangan. Geli gue. Anyway gue mau berangkat bareng Kak Dirga. Sebentar lagi dia sampai ke sini.” Mendengar ucapan Kayla, ekspresi wajah Arga terlihat kecewa.

“Tunangan aku, kan kamu. Masa kamu milih berangkat bareng cowo lain?” ucap Arga dengan sedikit meninggikan nada suaranya.

“Bodo amat! Suka-suka aku,” balas Kayla

Lima menit kemudian, seorang laki-laki dengan motor  Honda CB10 Verza berwarna hitam datang kemudian berhenti tepat di deepan rumah Kayla. Sosok itu membuka helmnya. Laki-laki itu adalah Dirga. Raut wajah Kayla terlihat bahagia saat Dirga datang. Dia menghampiri laki-laki itu. Arga hanya mematung saat melihat Kayla berboncengan bersama laki-laki lain.

Sakit, itulah yang dirasakan Arga di dalam hatinya. Namun, dia tidak bisa menekan Kayla untuk selalu menuruti permintaannya. Meski berulang kali hatinya terluka, Arga tetap setia menunggu Kayla. Dia yakin bahwa suatu saat nanti Kayla akan mencintainya, sama seperti Arga mencintain Kayla.

Pagi itu, Kayla berjalan menuju kelasnya. Saat membuka loker, dia menemukan bunga lily putih, sebungkus cokelat, dan surat permintaan maaf. Saat melihat bunga liliy putih, hanya ada satu orang di pikirannya, yaitu Arga. Hanya Arga yang tahu bunga kesukaan Kayla. Gadis itu berjalan menuju ke kelas XI kimia industri 1 untuk mengembalikan bunga, cokelat, dan surat permintaan maaf itu kepada Arga.

“Loh, kok dibalikin?” Tanya Arga kebingungan.

“Aku gak butuh apapun dari kamu,” jawabnya.

“Kamu maunya apa?” Arga berusaha sabar dalam menghadapi Kayla, meski di dalam hatinya dia sangat ingin berteriak.

“Aku mau kamu jauh-jauh dari aku.”

“Gak bisa. Aku cinta sama kamu, Kay.”

“Tapi aku sama sekali gak cinta sama kamu," tutur Kayla.

“Aku tau, Kay. Selama ini hubungan kita hanyalah cinta sepihak. Aku gak peduli. Selamanya aku bakal terus cinta sama kamu,” balas Arga.

Sudah satu tahun sejak pertunangan Kayla dan Arga. Satu tahun juga Arga menahan luka sebab cinta bertepuk sebelah tangan. Meski begitu, Arga tetap kukuh dengan pendiriannya. Suatu saat akan ada masa di mana Kayla benar-benar mencintainya. Masadi mana Arga tak lagi merasakan sakit hati yang begitu mendalam.

Kayla berjalan sendirian melintasi lorong kelas. Tiba-tiba jantung Kayla berdetak kencang. Embusan napasnya tak beraturan. Siapapun yang berada di sana dapat melihat bahwa tubuh Kayla gemetaran. Gadis itu berhentin sejenak. Dia menyandarkan tubuhnya di dinding dekat laboratorium analisis kimia dasar. Kayla berusaha mengatur napasnya sembari memegang adanya yang terasa sakit.

Renjana dan PusaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang