Dekat

12 5 4
                                    

Hidup bersamamu adalah hal terindah yang selalu aku semogakan.

Arga dan Kayla sampai di sebuah mall. Mereka menuju kawasan yang menjual pakaian. Arga membantu Kayla mencarikan baju. Hampir satu jam Kayla memilih baju. Namun, dia belum menemukan baju yang dia suka.

"Ini bagus gak, Kay?" Arga membawa sebuah baju berwarna biru dongker selutut dan tanpa lengan.

"Em, aku kurang suka sama warnanya," jawab Kayla.

Arga kembali memilih baju untuk Kayla. Dia menemukan gaun selutut berwarna merah dengan motif brukat di bagian dada hingga pinggang. Bagian lengannya sepanjang siku.  Selain itu, ada hiasan pita di pinggang di baju itu.

"Kalau ini, gimana, Kay?" Arga membawa memperlihatkan gaun itu kepada Kayla.

"Bagus. Aku coba dulu, ya."

Kayla keluar dari kamar pas. Dia terlihat cantik dibalut gaun merah pilihan Arga. Laki-laki itu tidak bisa berkedip saat melihat Kayla.

"Bagus gak?" tanya Kayla.

"Bagus banget. Kamu keliatan cantik, Kay," balas Arga.

"Berarti aku selama ini gak cantik?"

"Kamu selalu cantik di mataku, Kay. Tapi ngeliat kamu pakai gaun itu membuat kamu lebih cantik."

"Gombal mulu, ya," ujar Kayla.

"Enggak. Aku bilang fakta kalau calon istriku cantik,"  goda Arga.

"Calon istri gimana? Kita, kan belum lulus sekolah."

"Tapi nanti bakal jadi istriku, kan?"  celoteh Arga.

"Dih," Kayla memalingkan muka sebab pipinya memerah.

Kayla kembali ke kamar pas untuk ganti baju, sedangkan Arga memainkan ponselnya. Ada satu pesan masuk dari ponsel itu.

Ibu negara
Kok belum pulang, Ar?

Arga
Lagi di mall, Ma. Nemenin calon istri beli baju buat acara malam nanti.


Ibu negara
Oh, ya udah. Pokoknya calon menantu Mama harus jadi yang paling cantik.

Arga
Pasti, Ma.

Tak lama kemudian, Kayla keluar dari kamar pas. Dia kembali mengenakan seragamnya. Dia membawa sebuah gaun untuk dibawa ke kasir.

"Udah, Kay?" tanya Arga.

"Udah, yuk!" ajak Kayla.

"Beli itu aja? Gak mau beli apa gitu?"

"Enggak. Ini aja," tolak Kayla.

Arga dan Kayla berada di tempat kasir. Hari ini mall tampak ramai pengunjung. Suasana mall di sana memang tidak pernah sepi. Kayla melihat anak kecil yang digendong ibunya. Anak itu terlihat sangat lucu. Usianya sekitar satu tahun.

"Liat, tuh. Adeknya lucu banget, ya," ujar Kayla.

"Iya. Nanti kita bakalan punya anak yang lucu kayak anak ibu itu," kata Arga.

"Ngehalu mulu, ya kamu," balas Kayla.

"Itu bukan halu, Kay. Tapi cita-cita."

"Ya udah terserah." Kayla memutar kedua bola matanya.

Kini giliran Kayla membayar barang belanjaannya. Dia membuka dompetnya untuk mengambil kartu kredit. Namun, seseorang lebih dulu memberikan sebuah kartu kredit kepada kasir.

Renjana dan PusaraWhere stories live. Discover now