10. HATI KE HATI

91.4K 9.1K 12.7K
                                    

Selamat membaca, semogaa sukaa Aamiin.

Vote itu gratis, jadiiii silahkan vote ya💘

10. HATI KE HATI

Fungsi hati bukan cuman untuk mencintai, tapi menghargai, menerima, mengikhlaskan. 

***

"Di sini senang, di sana senang, dimana-mana hatiku senang," senandung Bobby sembari melepas dasinya lalu melemparnya masuk ke dalam tas. Sekarang sudah tiba jam pulang sekolah, seperti hari kemarin, anggota SATROVA BESAR sebelum pulang sekolah, mereka kadang ke WAZEB terlebih dahulu, entah untuk menghabiskan uang jajannya, atau untuk berkumpul saja.

"Bar, lo nggak papa?" tanya Sekala pada Bara. Laki-laki pintar itu menatap dengan intens wajah temannya. "Aman," balas Bara.

Angkasa, laki-laki yang memakai dasi di kepalanya itu datang, dan ikut duduk di sebelah Bara sembari melemparinya es batu. "Pake ini, supaya wajah keren lo nggak hilang."

"Hahaha," Bobby tertawa. "Biarin wajah kerennya hilang, supaya Bara nggak punya aset lagi buat dia banggain."

Alaska kemudian ikut campur juga pada obrolan itu, "Gila, gara-gara lo kelahi sama Toas, satu sekolah jadi tahu nama lo, Bar."

Hingga jam pulang tadi, Bara masih jadi perbincangan, bahkan dikalangan senior sekalipun, banyak juga dari mereka yang menanyakan mengenai Bara, entah untuk apa, tapi sepanjang hari ini di sekolah, Bara jadi orang nomor satu yang diomongkan. Di ruang guru juga.

"Tahu kalau gue berandalan, ya?" tanya Bara, tersenyum kecut.

Perbincangan antara Salsa dan anak OSIS yang bernama Arya itu, cukup untuk membuat Bara merasa dirinya 'paling dibawah' diantara semua siswa. Gelar 'siswa berandalan' yang bahkan laki-laki itu ulang di depan Salsa berkali-kali jadi sebuah insecure besar untuk Bara. Penilaian orang lain selalu memuakkan jika menyakiti, ya?

"Cie terkenal," sahut Bobby.

Razi kemudian ikut mendekat, laki-laki itu menyodorkan obat merah pada Bara.

"Tapi kalau Toas ini nggak pernah di lawan, lama-lama dia ngelunjak," tutur Bara sembari mengobati lukanya. "Merasa tinggi sih boleh, tapi jangan merendahkan manusia yang lain."

Bagi Bara, pekerjaan yang paling berat itu adalah menghargai, karena tidak semua manusia mau melakukannya ketika mereka merasa 'lebih', tidak semua manusia bisa mengakui sebuah derajat yang sama di mata Tuhan.

"Good job," balas Angkasa.

"Tapi beberapa senior puas sih sama yang lo lakukan, Bar," kata Alaska. Lalu merangkul Bara, "Asik, temen gue udah jadi jagoan banget nih."

"Manusia itu perlu dikasi tahu, supaya tahu diri," ujar Razi.

"Betul," Bobby ikut menanggapi.

"Jadi, lo dapat scorsing, Bar?" tanya Sekala.

Bara menggeleng, "Nggak," lalu melanjutkannya lagi. "Kebaikan itu selalu menang melawan kejahatan."

Sejujurnya, Bara juga takut sampai surat scorsing diberikan padanya tadi, bukan karena menyesal melawan Toas, tapi ia takut Maminya kecewa, karena sejak SMP Bara tidak pernah memberikan kebanggaan sekecil apapun untuk Maminya, bagaimanapun itu.

"Minum dulu, Bro," Rama menyodorkan air mineral pada Bara, dan langsung digapai oleh laki-laki itu.

"Tapi, lo perlu hati-hati, Bar. Toas ini punya perkumpulan di luar sekolah, jangan sampai lo disamsakin sama mereka," terang Angkasa.

DIA BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang