Ch 6

14.5K 1K 6
                                    

Rea berjalan lesu. Ia berada diantara para murid yg berjalan keluar meninggalkan gedung sekolah.

Kali ini, Rea gagal mendapatkan kepercayaan. Lalu, siapa yg bisa ia percaya. Hanya Kinar yg ia punya setelah Arsen. Rea sendiri tak mungkin mengatakan kebenaran ini pada Arsen.

Lagipula, bagaimana reaksi cowok itu setelah tahu jika yg ia lecehkan waktu itu adalah Rea. Hubungan mereka mungkin tidak akan bisa kembali seperti semula lagi.

Rea terkejut, saat seseorang menarik tangannya, memeluknya.

Ia mengerjap, bau ini .. Ia dapat mengenalinya dimanapun. Ini aroma parfum Arsen. Cowok itu memeluknya.

"Maaf"

Satu kata, tapi mampu meluluh lantahkan hati Rea.

Sialan !

Seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya ia marah dan benci pada Arsen. Tapi kenapa ? Hanya dengan mendengar cowok itu meminta maaf, Rea langsung tidak berdaya.

Tangan Rea terkepal, ia harus marah. Tapi tidak bisa. Hingga yg ia lakukan malah berbalik dan memeluk Arsen erat.

Lo gila Rea !!

Lo bego !

Ya, gue tahu

Tapi apa yg bisa ia lakukan ? Ia terlalu mencintai cowok itu.

Mereka melupakan dimana mereka sekarang. Sampai deheman masal dari teman-temannya menyadarkan mereka. Barulah mereka tersadar.

Rea yg pertama melepas pelukan. Wajahnya tampak merah.

"Kalo pacaran tahu tempat woy !" Cibir Yogi

"Tahu. Hargain dong kaum jomblo" timpal Allen

Arsen hanya tersenyum geli. Ia mengusap kepala Rea, membuat cewek itu mendongkak menatapnya. Wajah nya masih merah, dia terlihat manis.

"Udah gak marah ?"

Rea tak menjawab, kembali menunduk karena tak kuat lebih lama bertatapan dengan Arsen. Ia menjawab dengan sebuah anggukan kecil, supaya Arsen tidak terus bertanya.

Tangannya di genggam oleh cowok itu, ia menarik Rea dari sana.

"Pulang bareng aku, ya ?" Ajak Arsen. Ia tidak butuh persetujuan Rea. "Abang kamu juga pasti lagi di kampus kan jam segini"

Rea tidak tahu. Ia sama sekali tidak tahu jadwal Justin kuliah.

Kemudian ia teringat sesuatu
"Ar, kamu gak jenguk Rea ?"

Gerakan Arsen seketika berhenti. Beberapa saat lelaki itu hanya terdiam. Ia kemudian menoleh tersenyum samar pada nya.

"Nanti. Setelah nganter kamu pulang"

Ada cubitan samar di hati Rea melihat respon yg Arsen berikan. Ia merasa, Arsen sudah tidak terlalu peduli padanya. Dan lebih peduli pada Zara.

Rea tersenyum kecut

Memang apa yg ia harapkan ?

Seseorang yg kita cinta lebih penting dari saudara kan ?

Rea mulai tersingkirkan

****

Kinar menatap dari kejauhan. Ia sudah memikirkan, mempertimbangkan pengakuan Zara. Jadi Kinar memperhatikan sikap dan tingkah laku Zara untuk membuktikannya.

Kinar mengulum bibir bawahnya, ia merasa tidak nyaman saat Arsen datang tiba-tiba. Dan memeluk Zara.

Ini bukan hal yg luar biasa. Jika saja Kinar tak mendengar pengakuan Zara sebelum ini.

My Brother's Girlfriend (End)Where stories live. Discover now