39.1 tri deg naw, un: ffoniwch fi beth rydych chi ei eisiau

Start from the beginning
                                    

Dash mengakui, otak Dave memang benar-benar berlian.

Setelah berusia 22 tahun dan telah lulus dari perguruan tinggi, Dave kembali menuju negara Amethys tanpa membawa apapun, meskipun Dash telah membujuknya mati-matian agar membawa buah kerja kerasnya selama di Easternhill Hours.

Namun Dave menolaknya, Dave ingin pulang sesuai dengan kondisinya saat diberangkatkan menuju pengasingan meskipun Dave bahkan tidak mengingat apapun karena masih balita kala itu,

Namun lain bagi Dave, baginya dirinya membawa banyak sekali pengalaman hidupnya saat berada di Easternhill Hours dan bertekad untuk membangun kembali Dirgantara Group yang berada diambang kehancuran.

Hingga kini, usianya yang menginjak 36 tahun, berkat kerja kerasnya, Dirgantara Group berhasil masuk ke dalam sepuluh besar tatanan konglomerat dunia Zeterlite yang memiliki profit tertinggi ke tujuh dengan labanya yang semakin hijau.

Setelah satu jam berlalu dalam diam, Dave menghentikan kegiatan mengetiknya dan melakukan peregangan ringan.

Dilihatnya jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya, sudah saat nya makan siang,

Dengan tergesa, Dave beranjak dari tempat duduknya, tidak lupa mengambil jas hitamnya yang tersampir manis di bahu kursi kebesarannya, dan bergegas membangunkan Dash yang tertidur pulas karena terlalu lelah diacuhkan olehnya yang bekerja.

"ck. bukannya pergi ke kantornya, pria sial ini malah tertidur pulas disini, dasar. kau benar-benar merepotan Dash" gerutu Dave pelan sambil mendengus kesal.

-------------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

P

enerbangan Nindy yang gagal karena cuaca yang tidak mendukung sehingga terjadi badai besar di Italethea mengakibatkan jadwal gadis itu yang berantakan.

Terfikir untuk berjalan-jalan menghabiskan waktu luang dan sekedar me time, namun naasnya membuat gadis cantik tersebut kelabakan karena musibah yang dilaluinya.

Terjebak di negara antah berantah, seorang diri, kecopetan dan kelaparan membuatnya bingung, takut dan sedih.

Ponsel yang lowbatt dan tidak adanya charger karena tasnya yang diambil copet, sementara koper dan segala isinya masih berada di hotel tempatnya menginap yang bahkan Nindy tidak tahu dimana letak alamatnya.

Setelah dua hari di kota Milana, bahkan Nindy juga belum hafal dengan benar seluk-beluk kota mode yang kaya dengan artisan tersebut.

Mendudukkan dirinya di depan sebuah café yang telah tutup, Nindy yang sedari tadi mencari keberadaan pos atau kantor polisi pun merasa usahanya sia-sia. Meskipun dirinya terpaksa harus menerobos hujan kesana kemari hingga menyebabkan dirinya menggigil kedinginan.

Karina, We Love You! Where stories live. Discover now