4. pedwar: adennill ymwybyddiaeth

18.3K 2.5K 121
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kilatan blitz-blitz kamera menerpa tubuh pemuda tampan yang baru saja turun dari mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kilatan blitz-blitz kamera menerpa tubuh pemuda tampan yang baru saja turun dari mobilnya. Sesaat pemuda itu membiarkan perhatian pers terarah pada dirinya. Kamera wartawan dengan cekatan mengabadikan moment ini dikarenakan jarang sekali calon pewaris Aishgard Group dan cucu laki-laki satu-satunya Aishgard Group ini dengan sukarela tampil di hadapan pers seperti ini. Meskipun dalam rangka menghadiri ulang tahun kakeknya.

"Anda tidak datang dengan plus one? Apakah anda masih melajang, tuan Maximillan?" salah seorang wartawan menyerobot garis pembatas black carpet dan bertanya dengan berani disusul oleh wartawan lain yang memberikan pertanyaan yang serupa. Setelah berdiam diri selama satu menit, tuan muda tersebut melangkahkan kakinya tanpa menjawab pertanyaan wartawan dan masuk kedalam gedung hotel berbintang 7 tempat acara ulang tahun kakeknya berlangsung. Wartawan yang merasa kehilangan kesempatan wawancara hanya bisa mendesah kecewa dan mundur kembali ke belakang garis safety black carpet.

Setelah menyetor wajah pada kakeknya, Maximillan menyambar segelas red wine, dan berdiam diri di sudut ruangan. Netranya memicing, melebarkan horizon penglihatannya, dan dirinya menangkap seorang gadis cantik berstilletto tinggi dengan segelas white wine di tangannya.

"Well...well..well...rupanya kau masih hidup, tumben sekali kau memperbolehkan kakimu yang berharga itu menginjak pesta yang terbilang rendah hati ini... sayang sekali kau sepupuku...ck.ck.ck, padahal aku ingin sekali membunuhmu"

"Apa masalahmu saudari? kau masih belum berubah. Cih. jauhkan wajahmu yang memuakkan itu dariku ataupun kekasihku!"

Gadis cantik bernama Winter itupun hanya mengangkat sedikit sudut bibirnya. Tersenyum melecehkan. "Well..well, kekasihmu yang kau banggakan itu bahkan sama sekali tidak pantas untuk menghirup udara yang sama denganku. Ck. Memuakkan."

Maximillan berdesis, "jaga ucapanmu, sialan!"

"Cih. Coba saja ajak kekasih tidak bergunamu itu datang ke pesta ini, bisa kupastikan. Kakek akan menendangmu dari lampiran kepala keluarga Aishgard! kakek sangat membenci jalang, dan kau calon pewarisnya malah berhubungan dengan jalang. Cih. kalian pantas bersama, si brengsek dan si jalang.. woww.. cocok sekali" setelah puas mengolok wajah sepupunya, Winter berbalik arah sambil menampilkan senyum sinisnya, berjalan santai menghampiri sisa keluarganya. Sesampainya di kerumunan keluarga intinya, setelah memeluk kakeknya sebentar Winter menatap wajah kakek, orangtua dan saudara-saudara dari ayahnya. Kemudian berkata dengan lantang. "Kakek, tolong adakan pemilihan kandidat pewaris sesegera mungkin. Meskipun aku perempuan, aku ingin menjadi pewarismu. Maka izinkan aku mengikuti seleksi pewaris. Aku akan memberikan peforma kerja sesuai dengan ekspektasi kakek terhadap pewaris Aishgard. Tolong izinkan aku."

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang