34. tri deg pedwar: tannau coch daphne ac apollo

4.7K 732 125
                                    

Valtoire menatap adiknya dari atas ke bawah, entah sudah berapa lama mereka berdua tidak pernah bertemu, delapan tahun? atau bahkan sepuluh tahun? entahlah.

Bahkan Val sendiri tidak menyangka akan menemukan adik workhaholicnya disini, di kota D, negara Zernite.

"kukira aku akan bertemu dengan financial officerku pagi ini, ternyata surprise! surprise! adik tampanku yang datang. Welcome, welcome!" kata Valtoire sambil menyengir lebar.

"dimana Yechezkel, Val" ujar Xerxes dingin.

"Man, slow down... slow down Xion, Aku kakakmu. Kita sudah lama tidak bertemu, jadi santai sedikit. Jangan terlalu kaku"

Menuangkan segelas zyr vodka pada gelas kosong di atas meja, Valtoire tersenyum tipis. Sangat tipis.

Dilihat darimanapun, pria muda dihadapannya adalah adik kakunya. Xerxes. atau biasa dipanggilnya Xion.

Tak lama kemudian, diberikannya segelas zyr vodka di tangan kanannya pada adiknya, dan disambut helaan nafas lelah dari Xerxes.

"jangan terlalu keras pada dirimu Xion, kau masih muda, nikmati waktu yang ada. Istirahatkan sejenak pikiranmu, kerajaan bisnismu tidak akan hancur meskipun kau tinggalkan selama 100 tahun tanpa menengoknya. Aku tahu seperti apa kemampuan mu dan seberapa tua uang yang kita miliki. We're old money, Xion. uang kita tidak akan habis meskipun kau bermalas-malasan saat ini" ujar Val sambil mengusap kepala Xerxes perlahan.

"shut up, Val" geram Xerxes datar namun malah terdengar seperti rengekan di telinga Valtoire.

Mendudukkan badannya kembali, Valtoire melanjutkan ucapannya, "Jangan terlalu keras pada Karina, she has been through a lot. Cukup berikan sealmu dan tingkatkan keamanan bagi keluarga adikmu, kutahu melebihi siapapun segila apa dirimu tentang keamanan dan privacy. Cukup ucapkan selamat pada mereka berdua. Bagaimanapun, Yechezkel adik kita, dan karena kita juga, dia terpaksa mengikuti seleksi penerus diusia sangat belia"

Xerxes terdiam, Ya benar. Karena kedua kakaknya lah Yechezkel mengikuti seleksi sialan tersebut.

Sebenarnya, Valtoire merupakan salah satu dari 300 kandidat utama saat itu, namun sesuatu terjadi pada Valtoire dan Xerxes yang terlalu panik mengenai kondisi Val, menancapkan anak panah silver yang konon milik Apollo dari bumi, ke arah Yechezkel yang masih terbilang balita, di upacara Cult of Persona keturunan de Varne.

Ditengah ritual yang masih berlanjut, tiba-tiba saja matahari tepat berada di atas kepala dan suasana menjadi sangat hening. Dan tak lama kemudian, setetes darah Yechezkel masuk ke dalam Sanctuary de Apollo (danau buatan, danau sakral yang dijaga ketat keturunan de Varne, dimana airnya diambil dari The Hieron of Apollo, di bumi menggunakan metode berpindah dimensi (rahasia mendasar dan terprivat pewaris pertama de Varne, beberapa ribu tahun yang lalu)).

Dengan setetes darah Yechezkel yang jatuh ke dalam Sanctuary de Apollo, setelah keheningan sesaat, langit berubah menjadi gelap disertai dengan aliran angin yang cukup kencang, kemudian muncullah bulan yang bersinar terang dan diiringi oleh hembusan daun-daun dan ranting-ranting pepohonan yang seolah berirama dan berpesta pora, membentuk sebuah alunan lagu yang indah namun suram. sedikit menyeramkan.

Semua orang yang berada dalam altar tersebut terperangah, ini jauh di luar dugaan.

Sanctuary de Apollo di dunia Zeterlite, tidak pernah merespon seperti ini sepanjang sejarah. Reaksi kali ini adalah reaksi terkuat.

Stevanius de Varne, yang kala itu memimpin jalannya ritual, bergetar di kursinya. Reaksi ini tidaklah normal. Seketika Stevanius berlari ke arah Yechezkel balita dan membawa balita yang tampak tidak menangis meskipun terkena anak panah tersebut menjauh dari danau dan altar ritual.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang