39.1 tri deg naw, un: ffoniwch fi beth rydych chi ei eisiau

Mulai dari awal
                                    

Tujuh tahun kemudian, barulah Aditama berkecimpung dalam urusan klan dan perusahaan namun masih dengan setengah hati. Sebelum petaka meninggalnya istri kesayangan Aditama yang benar-benar mengubahnya menjadi seorang workaholic hingga menelantarkan kedua anaknya yang masih merah, Giselle dan Genevieve.

Setelah perseteruan yang sengit antara Salvatore Rufflelionaires dan Aditama mengenai hak asuh kedua bayi merah tersebut, maka dengan berat hati, Salvatore hanya berhasil membawa pergi satu cucunya saja, Genevieve dan meninggalkan Giselle.

Perseteruan itu mengakibatkan renggangnya hubungan antara keduanya, bahkan hubungan antara klan Rufflelionaires menjadi dingin kepada pihak Dirgantara.

Sebagai kolateral, agar hubungan kedua klan tidak hancur, maka para tetua bersepakat mengasingkan Dave yang merupakan pewaris sah Dirgantara ke Easternhill Hours, ibukota negara Timur Serikat, tempat klan Rufflelionaires berada.

Beberapa tahun kemudian semenjak kepergian Dave ke Easternhill Hours, Aditama kembali menikah dengan seorang penyanyi opera, Griselda yang membuatnya semakin jauh dari anaknya yang masih belia. Giselle.

Aditama yang acuh dan workaholic sebagai produser musik juga mengurus perusahaan-perusahaan Dirgantara Group begitu menyita waktunya dan mengakibatkan istri barunya kesal dan melampiaskannya ke putrinya, Giselle sebelum pada akhirnya Giselle nekat pergi dari rumah dan memutuskan hidup mandiri.

Tidak adanya Giselle, satu-satunya pelampiasan mengakibatkan Griselda berang hingga pada akhirnya dia ketagihan berjudi, bergaul bebas dan berfoya-foya bersama putrinya, Maureena.

Berapapun uang dan harta yang diterimanya selalu habis di meja judi, meskipun suaminya bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhannya dan begitulah selama bertahun-tahun, hingga pada akhirnya Dave Dirgantara berusia 22 tahun dan kembali menuju negara Amethys, guna mengukuhkan dirinya sebagai Komensaris Utama Dirgantara Group yang diambang kehancuran meskipun usia pemuda itu masih sangat belia.

Dash ingat betul, bagaimana kehidupan Dave di Easternhill Hours sebagai kolateral alias jaminan yang diasingkan.

Untuk mendapatkan uang, makanan, dan tempat tinggal yang layak maka Dave dipaksa untuk menjadi bayangan atau pembunuh bayaran bagi musuh-musuh klan Rufflelionaires.

Dave besarkan di panti asuhan semenjak berusia 2 tahun hingga berusia 8 tahun. Kemudian menjadi pembunuh bayaran semenjak dia berusia 8 tahun hingga berusia 16 tahun.

Dengan uang yang dihasilkannya sendiri, Dave mendaftarkan dirinya bersekolah dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Sebelum diambil oleh Dash yang merupakan atasan langsungnya dalam silsilah klan Rufflelionaires dan dari sanalah kedua nya semakin dekat.

Dash mengenal Dave saat keduanya berusia 10 tahun dalam suatu misi penumpasan bandar narkotika yang masuk di semenanjung Timur kota Easternhill Hours dan menjadi teman sejak saat itu karena selera mereka yang sama dan cenderung mirip.

Setelah sekolah menengah, Dash menginginkan Dave hidup bebas tanpa menjadi bayangannya maupun pembunuh bayaran kembali, untuk itu, Dash memohon pada Salvatore agar Dave hidup dan bersekolah sama sepertinya serta diberikan hak-haknya sebagai pewaris sah Dirgantara Group.

Untuk penebusan Dave agar terbebas dari perjanjian kolateral, Dash membayar biaya denda yang jujur saja, menghabiskan dana sebesar 12% dari jumlah warisan yang diberikan Salvatore untuknya.

Setelah terbebasnya Dave dari perjanjian kolateral, Dave membantu Dash mendirikan perusahaan pariwisata, perhotelan dan ekspor-import di kawasan negara Timur Serikat dan setelah tiga tahun perusahaan berjalan, profit dari perusahaan baru Dash bahkan 10 kali lipat lebih banyak dari total warisan yang diberikannya untuk penebusan Dave.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang