Bab 32 : Kacau

12.2K 1.3K 376
                                    

EPISODE SEBELUMNYA

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

EPISODE SEBELUMNYA

"Gimana abang-abang Sasa? Dia tuh selama ini pura-pura polos loh. Dia cuma manfaatin kalian."

"Ayo dong buka mata kalian. Sasa itu munafik, kasar, dan dia cuma memanfaatkan kalian."

Bara, Biru, Vano, Vino, Elvan, Bunga, dan Belva hanya diam dengan wajah datar.

Sasa terbahak, "lo tau nggak je? Lo mengingatkan gue sama uang lima ratus rupiah. Bermuka dua dan tidak berharga, alias murahan. Cara lo terlalu murahan untuk menjatuhkan gue, je."

"Lo berkoar sana sini menebar kebencian. Lo berkoar koar sana sini tanpa bukti yang jelas. Cih ... sekali lagi, cara lo terlalu murahan."

Dan semenjak hari itu, orang-orang mulai berspekulasi yang tidak-tidak mengenai Sasa maupun keluarga Robert.

━━━━━━━━━━━━━━━

"SIALANN!!"

"Bang, tenang."

"Gimana bisa tenang mom? Mereka udah fitnah adek! Kita nggak bisa diem aja kaya gini!" tegas Biru dengan wajah merah padam.

Semuanya membuang napas kasar.

Vino menatap Sasa yang tengah melamun. "Dek. Kita tau kamu nyembunyiin sesuatu dari kita. Abang harap, kamu mau kasih tau kita."

Sasa yang mendengar itu lantas menoleh. Dia membuang napas kasar lalu mengubah posisinya menjadi menghadap keluarganya dan menatap mereka serius.

Mungkin ini hari yang tepat untuk memberi tahu kepada keluarganya tentang rahasianya.

"Eumm, gini...."

______________

"Daddy, uncle, bang steff, sama bang Rion jangan dikasih tau yaa..." pinta Sasa dengan wajah memelas.

"Nggak. Ini masalah serius dan mereka harus tahu," bantah Bara tegas.

Selepas menceritakan semuanya, keluarga Sasa sedikit terkejut. Terkejut karena Sasa selama ini ketua geng, dan juga terkejut karena Sasa memiliki musuh yang cukup banyak. Bahkan temannya dulu, kini juga menjadi musuhnya.

Sedari tadi, Sasa meminta keluarganya untuk diam dan tidak memberi tahu Daddy, Hendrik, Steff, dan Rion.

"Sa. Denger gue!" Sasa menoleh ke Elvan.

"Mereka pasti udah tau. Beritanya udah nyebar, dan nggak mungkin mereka ngga tau. Mata-mata mereka disini banyak, Sa." Elvan menjelaskan dengan lembut.

"Ya tap-"

I'm Sasa (ON GOING)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu