Note : part ini menye². Yg g suka skip y. Part ini kebanyakan Sasa dan Kenan. Skip silahkan.
Typo tandai ya prend.
•°• ✾ •°•
Namanya juga hidup, pasti banyak masalah. Tapi, gue boleh nego nggak sih? Masalah gue kebanyakan.
- Sasa -
•°• ✾ •°•
"
Udah dua jam loh ... kamu nggak mau bangun juga? Nggak cape dua jam merem mulu? Nggak kangen saya emangnya? Ishhh ... kenapa saya dicuekin? Nyebelin banget."
"Maaf ya saya terlambat menyelamatkan kamu. Lagian, kamu juga aneh sih. Malam-malam pergi nggak bawa siapa-siapa. Coba aja tadi saya nggak datang, pasti kamu udah kehabisan darah. Jadi kamu harus berterima kasih kepada saya, Sasa. Makannya cepat bangun dan ucapkan terima kasih."
Keenam abang Sasa cengo sekaligus geli melihat kenan yang sedari dua jam yang lalu berbicara kepada Sasa yang masih belum sadarkan diri.
"Prik," cibir keenam abang Sasa bersamaan.
"Cepat bangun! Saya maksa! Kalau nggak bangun, kamu saya nikahin sekarang juga. Emang kamu mau?"
Ajaibb! Selang tiga detik, jari Sasa yang digenggam oleh Kenan bergerak pelan.
Kenan yang melihat itu sontak membulatkan matanya dan berteriak heboh, "LIHAT!! ANCAMAN SAYA BERHASIL!! PANGGIL DOKTER CEPAT!!"
Steff yang konek langsung keluar untuk memanggil dokter.
"Hehh om-om!! Itu deket ranjang ada tombol dan gunanya untuk manggil dokter! Norak apa gimanaa?" seru bara mencibir.
"Ya maaf, saya kan reflek," elak Kenan.
◇───────◇───────
"Bisa kamu jelaskan secara detail sayang?" tanya mommy dengan tatapan mengintimidasi pada Sasa.
YOU ARE READING
I'm Sasa (ON GOING)
Teen FictionTentang Sasa. Seorang gadis yang dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi nya, tapi juga dikelilingi orang-orang yang membencinya. Seorang gadis yang juga kehidupannya penuh tanda tanya. Bagaimana sifat aslinya? Berapa topengnya yang ia gunakan...