Tentang Sasa. Seorang gadis yang dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi nya, tapi juga dikelilingi orang-orang yang membencinya.
Seorang gadis yang juga kehidupannya penuh tanda tanya. Bagaimana sifat aslinya? Berapa topengnya yang ia gunakan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hollabestieee-!! Gimana kabarnya? Selalu baik dongg^^
⚠️ WARNING ⚠️ SEMUA ADEGAN YANG NEGATIF; GANDENGAN SAMA YG BELUM MUHRIM, PACARAN, KEKERASAN, DLL YG BERBAU NEGATIF DAN ZINA MOHON JANGAN DITIRU🙏🏻 KARENA DOSA!! INI HANYALAH FIKSI, AMBIL YG POSITIF NYA DAN BUANG NEGATIFNYA. MAKASIH 😗
Jangan lupa vote and comment >.<
[TYPO TANDAI!!]
•_______________•
• BANDARA SOEKARNO-HATTA
Seorang pria dengan pakaian kasualnya, tidak lupa dengan koper hitam disampingnya dan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya sedang menunggu asisten pribadinya.
"Tuan."
Kenan menoleh dan mendapati seseorang yang berpawakan tinggi dan kira-kira umurnya sama dengannya.
"Lama!" ketus Kenan dan langsung menyerobot masuk ke dalam mobil.
Arka, asisten pribadi Kenan mendegus kesal. Sifat bosnya itu tidak pernah berubah, masih dingin, angkuh, dan menyebalkan. Dia segera memasuki mobil sebelum bosnya itu ngamuk
"Langsung ke apartemen atau mampir dulu, tuan?"
"Nggak usah formal ah ... Dan juga jangan panggil saya tuan. Kita langsung ke apart saja," jawab Kenan tanpa melihat asistennya karena dia masih asik melihat-lihat luar jendela.
"Oke."
Setelah menempuh 15 menit perjalanan dari bandara, akhirnya mobil mereka sampai di apartemen Kenan.
"Kamu langsung pulang saja," ucap Kenan dan melemparkan sebuah kunci mobil, membuat arka bingung.
"Itu untuk kamu," singkat Kenan dan berlalu pergi.
"Makasih pak bosss!!"seru arka dan dibalas lambaian tangan oleh Kenan.
Setelah sampai di depan apartemennya, Kenan menempelkan kartunya di pintu.
Klek
"Hhh ...."
Helaan kecil keluar dari mulutnya saat melihat kondisi apartemennya yang banyak debu. Karena lelah, kenan merebahkan tubuhnya di sofa sebentar. Dia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 11.20
"Queen jam segini udah pulang kan ya," gumamnya lalu beranjak dari sofa dan menuju basement. Entahlah, lelahnya sudah hilang kemana.
Setelah mengambil mobilnya, Kenan segera mengendarainya dengan kecepatan sedang. Dia melajukan mobilnya menuju RHS.
