Tentang Sasa. Seorang gadis yang dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi nya, tapi juga dikelilingi orang-orang yang membencinya.
Seorang gadis yang juga kehidupannya penuh tanda tanya. Bagaimana sifat aslinya? Berapa topengnya yang ia gunakan...
Sasa bernyanyi pelan sambil menyisir rambut panjangnya.
"Omoo...Sasa cute banget ihh, cantik, mempesona kayak bidadari hihi. Pantesan kak Alex kepincut sama Sasa hihi," kata Sasa disertai kekehan dengan PD-nya.
Setelah selesai melakukan aktivitasnya, Sasa segera turun untuk sarapan.
"Morning!!" sapa Sasa riang.
"Morning too sayang."
"Sini duduk dekat abang," tawar steff menepuk kursi disampingnya yang kosong.
"Sama bang Rion aja,"sahut Rion tak mau kalah.
"Sama bang bara sini."
Sasa menghela nafas kasar, setiap hari harus dihadapkan hal-hal seperti ini membuatnya gemas sendiri.
"No no no. Sasa deket mommy sama Daddy aja," ujar Sasa segera duduk di tengah-tengah antara mommy dan Daddy.
"Pinterr," ucap Daddy mengecup puncak kepala Sasa. Para abang-abang Sasa yang melihat itu mendengus sebal.
Mommy hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Udah-udah. Sarapannya dihabisin terus berangkat."
Berselang beberapa menit kemudian, keluarga Robert sudah menyelesaikan sarapannya.
"Ayo berangkat dek," ajak bara.
"Ayoo. Tapi pake motor yaa?" pinta Sasa dengan puppy eyes nya.
"NGGA BOLEH!!"
"Ngga papa. Sasa dibonceng bara, yang lainnya ikutin dari belakang sambil jagain Sasa," kata Daddy.
"YEAYYY ... maacihh daddd. Makin sayang dehhh."
Abang-abang Sasa hanya bisa mengehela napas pasrah.
Setelah berpamitan dengan keluarganya, Sasa dan abang-abangnya pun segera berangkat.
Dengan antusias, Sasa menaiki motor besar milik bara.
