Bab 30 : Siapa yang terlibat?

16.5K 2K 278
                                    

Haii!! Gimana puasanya?? Lancar kann?? Pasti dongg

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haii!! Gimana puasanya??
Lancar kann?? Pasti dongg.
Semangat puasanya 🤯💘

400 COMMENT YAWW!!

😍🔥

✦ ✧ ✦ ✧ ✦ ✧✦ ✧ ✦ ✧ ✦

Dua hari sudah terlewat. Sudah 2 pula Kenan memberitahukan hal itu. Sasa sudah memutuskan untuk diam dan tidak bertanya kepada orang tuanya perihal fakta yang didapatnya.

Dan sore ini tiba-tiba opa meminta semua anak-anak dan cucu-cucunya untuk berkumpul. Kenan dan keluarganya juga diminta untuk datang.

Anak opa yang kedua, yang berada di bali pun kemarin segera terbang ke Jakarta untuk memenuhi permintaan sang ayah. Anak opa yang kedua adalah ayah Vano dan Vino, namanya Hendrik.

Kini mereka semua pun sudah berkumpul. Hanya kurang satu orang, yakni anak ketiga Hendrik. El namanya.

"Itu suara motornya bang El," celetuk Sasa.

Dan benar saja, tak berselang lama, El datang dengan pakaian serba hitam. Dia adik dari Vano dan Vino, walaupun umurnya beda satu tahun, mereka sama-sama kelas 12. Elvan Rafisqi, yang selama ini kita kenal sebagai cowok humoris itu adalah adik Vano Vino.

"Dih, tumben pulang? Gue kira udah lupa kalau punya keluarga," sindir El pada ayahnya.

Yang disindir hanya memutar matanya malas.

"Duduk El!" El menurut.

"Jadi, ada apa meminta kita berkumpul?" tanya daddy mewakilkan orang-orang yang ada disana.

Opa tak menjawab, melainkan memberikan kode asistennya.

"Ada satu orang lagi yang belum datang. Silahkan masuk!" ucap asisten opa lantang.

Masuklah seorang wanita. Ia adalah cia. Wanita itu berjalan memasuki ruangan dengan angkuh. Para keluarga Robert mengernyit bingung.

"Halo!" sapa cia dengan senyuman miring.

"Jangan banyak tingkah cia. Segera duduk!" titah opa dan dituruti oleh cia.

"Tuan Robert ingin memberikan sebuah pengumuman penting!" ujar asisten opa.

"Saya ingin menyampaikan hal penting."

Robert tersenyum tipis dan menatap manik mata Sasa, "Saya, Robert, memutuskan memberikan Robert Group dan seluruh warisan saya kepada cucu perempuan saya, yaitu Queency Alisa Robert."

"Jika Queency Alisa Robert meninggal, maka seluruh warisan tersebut akan diberikan kepada Belva Vania Alister."

Seketika ucapan tegas opa mengheningkan cipta. Semuanya terkejoedd dan terkagettt!

I'm Sasa (ON GOING)Where stories live. Discover now