Bab 2 : Pergi?

46.8K 4.9K 192
                                    

HAII!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAII!

KABARNYA GIMANA NIHH?
BAIK KAN? HARUSS DONGG!
😏💘

SEMOGA SUKA DAN TIDAK MENGECEWAKAN
😈🔥

°°🌸🌷🌸°°

"Hiksss...srotttt...hikss bundaa- huaaa..."

"Shttst...cup cup cup, anak bunda kok cengeng sihh? Bunda baik-baik aja kok. Lagian kamu ngga malu tuhh diliatin sama keluarga kamu?"

"B-bukannn merek-ka bukan keluarga k-kandung sasa hngg-hiks."

Keluarga kandung? Maksudnya? Mari beralih ke flashback...

Flashback on

"DOKTERRR!! CEPETT KE RUMAH SASA! B-BUNDA PINGSAN HUAAA.." pekik Sasa, membuat dokter yang di seberang telepon pun panik.

"Kamu tunggu sebentar. Saya akan segera datang."

Ia meletakkan handphonenya sembarang tempat dan mengambil tissue yang di meja dapur. Masih dengan sesenggukan, sasa mencegah darah yang mengalir semakin deras di hidung bundanya.

Tak lama, dokter datang dan segera membopong tubuh bunda lalu membawanya ke kamar tamu. Karena disitulah kamar paling dekat.

"Hufftt... saya sudah bilang. Bunda kamu harus jaga kesehatan, harus rutin minum obat. Kanker nya sudah mencapai stadium 2, jika tidak ingin melakukan kemoterapi, dia harus rutin minum obat secara teratur dan tidak boleh kelelahan," jelas seorang dokter laki-laki.

Sasa menatap sendu Sarah, walaupun dirinya suka jahil, dia sangat menyayangi bundanya itu. Kalau bukan karena bunda, mungkin dia sekarang tidak seberuntung ini.

"Ngghh...."

"Bunda gapapa? Ada yang sakit? Butuh minum mungkin? Atau mau buah? Atau mau peluk Sasa?" tanya Sasa beruntun dengan mata berkaca-kaca.

Sarah tersenyum tipis di bibir pucat nya, "pilihan terakhir aja."

Sasa segera memeluk tubuh sarah erat. Dokter yang mengerti keadaan segera pergi keluar kamar.

"Mungkin ini terakhir kali kita seperti ini sayang, semoga kamu kelak bahagia dengan keluarga kandung mereka."

Tok tok tok

"Bukain sana gih." Sasa segera membuka pintu kamar, dia melebarkan mulutnya kala melihat siapa yang ada didepan pintu.

"Boleh masuk?" tanya seorang wanita paruh baya lembut. Dibelakangnya ada lima orang laki-laki dengan tatapan datar kecuali dua orang. Mereka adalah orang yang sama di sekolah tadi. Bedanya, tidak ada Alex, Kenzo, dan Elvan.

I'm Sasa (ON GOING)Where stories live. Discover now