19. Sebuah Episode Di Masa Lalu

827 49 4
                                    

"Menjadi yang terbaik itu sangatlah mudah, tetapi menjadi lebih baik-lah yang sukar."

-Bintang Mumtaz Danurwendha

°

°

°

-24 Januari 2021-

"Usman akan sampai ke Bandara Soekarno-Hatta nanti malam."

Uhuk! Uhuk!

Angeline tersedak camilan yang ia makan tatkala suaminya memberikan informasi akan kedatangan kakak laki-lakinya itu.

"H-hah? Abang Usman ke Indonesia? Kenapa Angel baru dikasih tahu? Kenapa enggak-"

"Supaya kamu tidak terus menunggu, Sayang." Jawab Mumtaz gemas.

"Ih, Kakak nyebelin!" Sungut Angel kesal.

"Usman akan tinggal di mansion kita selama dia di Indonesia, dia berada di Indonesia sekitar satu minggu. Dan selama empat hari pula, aku akan pergi ke Inggris." Kata Mumtaz menatap lurus istrinya yang tengah cemberut.

"H-hah? Inggris? Ih, nggak boleh ninggalin Angel!" Sahutnya dengan mata berkaca-kaca.

"Hanya empat hari, Sayang... Hm?" Mumtaz mencium lembut hidung istrinya yang memerah.

"Kakak sama Abang sekongkol ya? Abang ke Indonesia, terus Kakak pergi ke Inggris." Bebernya jengkel.

"Tidak, Sayang. Hanya sebuah kebetulan."

"Angel nggak boleh ikut ya?" Tanyanya penuh harap.

"Bukankah sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian akhir?"

"Iya... Tapi...."

"Tapi...?" Mumtaz menunggu kelanjutan kalimat yang akan meluncur dari mulut istrinya.

"Nanti kalau Angel kangen... Gimana?" Lirihnya manja.

"Ada gadget, Sayang... Kita bisa berbicara lewat sambungan telepon, hm?"

Angel memainkan jemari tangan suaminya yang besar dengan lesu. "Iya..."

"Kakak jangan lirik cewek lain ya. Kalau ada yang genit, bilang ke Angel. Biar aku cakar-cakar wajahnya." Lontar Angel lugu membuat Mumtaz gemas.

"Iya, Sayang."

****

"ABANG!!!" Tanpa memakai alas kaki, Angel berlari menuju teras mansion untuk menyambut kedatangan sang kakak laki-laki.

Tubuh tegap Usman sedikit terhuyung ke belakang karena pelukan yang datang dari sang adik.

"Angel kangen Abang!" Angel menenggelamkan kepalanya ke dada bidang milik pria itu.

"Abang tidak merindukanmu." Sahut Usman dengan maksud bercanda.

"Ih, Abang! Abang jelek, aku nggak mau berteman sama Abang!" Ketus Angeline dengan mimik wajahnya yang cemberut melenggang masuk ke mansion.

Usman hanya menggelengkan kepalanya gemas. Angeline masih sama dengan sikap manjanya.

"Mumtaz di mansion?" Tanya Usman kepada salah satu bodyguard yang diutus oleh Mumtaz untuk menjemputnya dari bandara.

"Tuan Mumtaz tidak ada di mansion, Tuan."

****

"Aku mengganggumu?"

MUMTAZ DANURWENDHA | NEW VERSIONDonde viven las historias. Descúbrelo ahora