BAB 31 : Broken

16.1K 498 15
                                    

Sorry banget di BAB sebelumnya (BAB 30) aku salah kasih review😩 itu tuh review untuk BAB selanjutnya (BAB 32). Nggak apa-apa lah ya, nggak ngaruh juga sih wkwkwk....

So here we go....

••• Happy Reading •••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••• Happy Reading •••

Gabriel mengerjap-ngerjapkan matanya mengumpulkan kesadarannya. Setelah matanya terbuka, Gabriel mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ini bukan kamarnya. Ia tidak tidur di kamarnya. Lantas kamar siapa ini?

Gabriel terlonjak kaget. Ia ingat ini kamar Gia.

Gabriel beranjak dari ranjang. Ekor matanya menangkap sesuatu. Noda darah yang terdapat di atas seprai putih.

"Gia," gumam Gabriel seraya mengepalkan tangannya.

"Gia," gumamnya lagi merasa bersalah. Setengah dari kesadarannya tahu apa yang sudah ia dan Gia lakukan semalam.

Gabriel menggelengkan kepalanya. Tidak! Ini tidak masuk ke dalam rencananya. Meniduri Gia tidak masuk dalam misi balas dendamnya.

Gabriel mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Bugh!!!

Bugh!!!

Bugh!!!

Gabriel meninju tembok dihadapannya sebanyak 3 kali membuat tangannya memar dan berdarah.

Gabriel merutuki dirinya dalam hati dan merutuki kesalahannya yang sudah meniduri Gia meski ia tidak dalam keadaan sadar karena pengaruh obat. Dan semua ini terjadi karena...

"Gio!" Gabriel menggeretakkan gigi-giginya. Entah apa maksud Giovanni mencampurkan sesuatu ke dalam minumannya.

"Gia!" Gabriel berseru memanggil Gia dan mencari Gia ke setiap penjuru kamar namun ia tak kunjung menemukannya. Melihat kamar mandi terkunci dari dalam, Gabriel yakin Gia berada di dalam.

***

Sejak Gia bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada di ranjang yang sama dengan Gabriel di tambah lagi dengan tubuh polosnya yang terdapat kiss mark di beberapa bagian tubuhnya dan rasa perih pada inti tubuhnya, tanpa henti Gia menangis, menyesali apa yang sudah terjadi di antara mereka.

Setengah dari kesadaran Gia tahu apa yang sudah ia dan Gabriel lakukan semalam.

Gia menatap pantulan dirinya di cermin besar di kamar mandi. Sungguh! Betapa menjijikan tubuhnya kini yang sudah di jamah oleh pria yang tidak mencintainya bahkan pria itu berpura-pura mencintainya kemudian mengikatnya dengan pernikahan kemudian tanpa henti menyakiti hatinya tanpa Gia tahu apa kesalahannya.

Gia menyesal amat sangat menyesal atas kejadian yang terjadi. Lantas jika sudah seperti ini siapa yang harusnya di salahkan? Apakah ia yang pantas disalahkan? Bahkan semalam ia setengah sadar melakukannya karena pengaruh obat yang...

Behind Your Smile [COMPLETED]Where stories live. Discover now