Langit telah gelap, sinar matahari digantikan oleh cahaya remang-remang rembulan, entah hari ini berlalu lebih cepat dari biasanya. Junhan dan Doyoung tidak juga kembali tapi mereka juga tidak berani berbuat apa-apa, satu persatu mereka merasa ada sesuatu hal yang buruk.
Dalam keheningan terdengar suara keroncongan perut, seperti tidak tahu situasi.
"Sorry guys, gue laper," ucap Dayeon malu-malu. Kemudian anak-anak dari tim dapur yang terdiri dari, Sua, Seeun, Jinha, Minseo, Dajeong, Huijun dan Taekhyeon, membagikan snack yang sudah mereka siapkan sebelumnya pada tiap anak.
"Thanks," ucap Jiheon yang setelah itu hanya fokus menatap roti ditangannya. Dia sedang memikirkan Doyoung, apa yang sebenarnya terjadi pada pemuda itu?
Memikirkan nasib Doyoung dan Junhan benar-benar membuat gadis itu frustasi. Dia khawatir tapi dia lebih takut jika anak-anak yang lain ikut terluka, setidaknya Jiheon tahu Doyoung itu kuat dan cerdas.
Sementara itu ada Sohee yang tiba-tiba menghampiri kembarannya hingga membuat Sungwon terkejut.
"Lo ngapain?" tanya Sungwon sinis.
"Mau makan bareng adek kembar gue," jawabnya tanpa merasa salah. Sebenarnya fakta tentang keduanya yang merupakan saudara kembar tidak salah, yang salah Sohee mengatakannya tanpa memikirkan orang di sekitarnya. Untung saja gadis itu memiliki suara yang kecil jadi bisa dipastikan tidak akan ada yang mendengarnya.
"Lo kenapa gini?" tanya Sungwon tiba-tiba.
"Lo yang duluan," jawab Sohee sembari masih sibuk menikmati snacknya.
Sungwon mengakui yang dikatakan Sohee benar dari awal dirinya yang membenci kembarannya sendiri tetapi dia juga yang memulai menaruh perhatian. Kemudian pemuda itu megalihkan topik pembicaraan. "Waktu itu lo kenapa?" tanya si pemuda.
Sohee diam sebentara memikirkan baik-baik lagi jawabnnya. Lalu tanpa menatap Sungwon, gadis itu menjawabnya. "Ohh, bisa dibilang gue dibully."
Sudah pasti Sungwon terkejut, tetapi pemuda itu berusaha untuk tenang dan tidak menimbulkan keributan.
"Tell me, who's the bullies?!" tanya Sungwon yang kali ini lebih seram dari sebelumnya.
Sohee diam lagi sebelum menjawab, gadis itu tertawa miris. "Lo gak pantes nanyain itu. Lo, gak ada bedanya sama mereka," jawabnya.
Tiba-tiba Jiheon naik ke podium mengalihkan perhatian seisi aula. Gadis itu sempat melirik ke Woojin teman sekelasnya sebelum mengatakan apa yang ia ingin katakan. Jiheon dan Woojin sudah mendiskusikan ini sebelumnya dan sekarang gadis itu yakin.
"Guys, ayo susul Doyoung!" seru Jiheon.
...
XI MIPA 2
Wonyoung:
Guys ini online lagi?
Jang J:
Yoi
Win:
Lo pada udah muak gak sih sama sekolah online?
Jihan:
BANGETTTTT
Juhyeon:
Kepala sekolah egois banget gak sih? Dia nyuruh kita sekolah dari rumah cuma karena anak kelas 12 yang ilang?
Amin:
Tapi emang lo mau kalo bernasib sama kaya mereka? yang ilang itu dua kelas loh
Dohyon:
Nahhh
YOU ARE READING
Second Home | 03line ✔
FanfictionSekolah adalah rumah kedua. Sial, istilah itu jadi kenyataan untuk mereka. Setelah semua orang di sekolah menghilang secara misterius menyisakan anak-anak kelas 12 IPS 3 dan 12 MIPA 1, mereka terpaksa tinggal di sekolah tempat yang tiba-tiba sangat...
