02 | Kabar buruk

453 96 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kali aja ada yang lupa-lupa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kali aja ada yang lupa-lupa.

___________________




















"Jadi maksudnya kita kejebak di sini?" tanya Seongmin pada siapapun yang dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan mereka saat ini.

"Ini bukan All Of Us Are Dead kan?" Kali ini Sua yang menebak-nebak dan mulai panik sendiri.

"Apaan tuh?" sahut Taeyoung.

"Itu series Netflix tentang kejebak di sekolah yang banyak zombie," jelas gadis itu.

"Plis nggak, gue gak punya ayang!" seru Dayeon heboh.

"Gue udah cocok kok jadi Cheongsan, Yeon," kata Sunoo dengan percaya diri.

"Idih najis!"

Sementara itu berbeda dengan Dayeon dan yang lain yang masih bisa bercanda disaat seperti ini, Park Sungwon si rangking satu paralel MIPA, masih mencoba mencari tahu apapun tentang semua kejanggalan ini.

Pemuda itu menghampiri temannya yang di ketahui sebagai anggota ekstrakurikuler sinematografi. "Dohwan gue mau izin pinjem drone, lo punya kunci ruang sinema?" tanyanya.

Jawaban Dohwan ternyata mengecewakan, pemuda itu menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa ia tidak punya.

"Eh tapi mungkin Kyungmin ada!" seru Dohwan. "Ayo gue anterin ngomong sama dia," ajaknya. Walaupun Sungwon sekelas dengannya, Seo Kyungmin masih saja sulit untuk didekati.

"Kyungmin!" panggil Dohwan pada pemuda dengan kacamata yang bertengger pada hidung mancungnya.

"Lo ada kunci ruang sinema?" tanya Dohwan.

Kyungmin menatap keduanya serius. "Untuk apa?"

"Gue mau liat ada apa aja di sekeliling sekolah ini, apa bener kita kejebak," jelas Sungwon.

"Ya udah ayo," tanpa basa-basi Kyungmin mengajak keduanya untuk langsung ke ruang sinematografi.

Semuanya sudah siap tapi Doyoung tiba-tiba menghalanginya.

"Kalo mau ngelakuin sesuatu tolong kasih tau gue, jangan tiba-tiba bikin yang lain tambah panik," kata si mantan ketua OSIS. Doyoung benar, tapi di sini kesannya dia seperti masih sok memimpin dan Sungwon tidak suka. Walau begitu akhirnya Kyungmin menerbangkan drone itu juga dan melihat ke sekeliling sekolah.

"Anjir gimana gue jelasin ini," umpat pemuda itu. Lalu menyerahkan kacamata dan remot kontrolnya pada Doyoung. Tidak hanya itu, Doyoung mengoper lagi pada Sungwon sebelum mereka memberi tahu anak yang lain.

...

"Semuanya!" Suara Yuna menginterupsi melalui speaker sekolah yang tersebar di beberapa titik.

"Gue sebagai ketua angkatan 21 minta kalian semua mengumpul di aula!" seru Yuna lagi.

"Sekali lagi gue gak peduli lo punya kepentingan apa, kalian semua harus ngumpul di aula sekarang!" lanjut gadis itu, kemudian suara nyaring mikrofon menjadi penutup.

Meskipun dengan terpaksa semuanya menurut pada perintah Yuna.

"Yuna, sebenernya kenapa?!" tanya Doyoung to the point.

"Gue jelasin nanti kalo semuanya udah ngumpul" jawab gadis itu dengan cepat.

"Jiheon gak ada," kata Doyoung.

"Dia di UKS," jawab Yuna sembari masih melihat ke sekeliling apakah semuanya sudah terkumpul.

"Yun, dia kenapa?!" tanya Doyoung, sampai menaikan volume suaranya agar gadis itu mengalihkan perhatiannya pada Doyoung.

"Itu alasan gue ngumpulin semuanya di sini," jawab Yuna, terlihat gadis itu cukup kesal.

Doyoung yang hendak menghampiri Jiheon di UKS pun ditarik paksa untuk duduk seperti yang lain oleh Yuna.

Kemudian gadis itu naik ke podium dengan mikrofon yang sudah siap di tangannya.

"Oke semuanya, jadi alasan kalian semua dikumpulin di sini karena gue mau ngasih tau kabar buruk," ujar Yuna. "Selain itu ada juga informasi lain dari Sungwon," lanjut gadis Shin.

Yuna menarik nafasnya sebelum menyampaikan berita buruk pada yang lain. "Tadi Keum sama beberapa anak yang lain nyoba pulang lewat kebun, tapi di tengah jalan Jisoo jatoh karena ternyata kebun yang tiba-tiba muncul itu bukan kumpulan pohon yang tiap minggu selalu kita rawat. Jalanannya terlalu licin dan banyak bebatuan yang entah dari mana," kata gadis itu panjang lebar.

Kemudian Woojin maju menambahkan setelah sebelumnya sudah memberikan isyarat pada Yuna. "Gue mau nambahin, kalo gue juga sempet liat ada ular di sana dan menurut gue sangat memungkinkan di sana ada hewan liar yang lain."

Doah memutar bola matanya. "Tapi itu kan cuma pepohon lebat bukan hutan?"

"Ck, ini yang tadi pagi telat tapi malah nyalahin sekolah yang katanya punya hutan," sahut Woojin yang lain, si Woojin OSIS.

"Lo gak usah ikut campur deh!" seru Doah.

"Oke stop! Ini bukan waktunya ribut!" potong Yuna mengambil alih lagi perhatian semuanya.

Setelah lebih tenang Sungwon melanjutkan. "Jadi gue, Doyoung, Dohwan, sama Kyungmin juga, meriksa keadaan sekitar sekolah pake drone dengan ketinggian maksimal. Tapi yang kita liat cuma hutan, di balik tembok tinggi di belakang sekolah pun cuma ada hutan. Gue gak mau ngomong ini tapi kayanya kita emang kejebak di sini," jelasnya.

"Jadi kita gak bisa pulang? Sementara orang-orang di sekolah tiba-tiba ilang?!" tanya Sujin marah, tapi tidak tahu harus marah pada siapa.

"Sekarang kita tunggu aja di sini, orang tua kita, guru-guru, orang-orang di luar sana, pasti mereka berusaha nyari kita," final Yuna.

Di pojok kiri aula Hina menyender pada Sohee. "Pasti gak butuh waktu lama kan untuk nemuin kita?" tanya gadis itu.

Sementara Sohee sibuk memikirkan apakah mereka berhasil di temukan.

Setelah pengumuman informasi dari Yuna dan Sungwon mereka sepakat untuk menunggu di aula. Aula memang tempat yang paling tepat untuk mereka menunggu, karena luas sangat cukup untuk dua kelas dan letaknya yang berada di lantai satu. Diam-diam Dajeong, Minseo dan Jinha pergi ke kantin dengan alasan ingin ke toilet. Mereka mengambil makanan apapun di sana.

Second Home | 03line ✔Where stories live. Discover now