08 | The twins

280 58 16
                                    

Doyoung sendiri sudah membetuk tim untuk menyelidiki kasus Yujin. Ada Sungwon, Kangmin dan Woojin dari anak MIPA 1, lalu Taeyoung, Sunoo dan Dayeon dari IPS 3.

"Sejauh ini pisahin dulu anak-anak yang gak bisa buktiin alibinya," kata Sungwon menatap nama-nama dari dua kelas tersebut.

"Kairi, Hina, Prince, Siyoung sama Seeun. Cuma mereka yang gak bisa buktiin alibinya." Kali ini Taeyoung memisahkan lima nama tersebut.

"Seeun?" tanya Woojin tiba-tiba. "Kayanya gak mungkin deh kalo dia," lanjut pemuda itu.

"Bukan masalah mungkin atau gak mungkin, tapi fakta tentang gak ada yang bisa buktiin alibinya," balas Dayeon.

"Wow Nam Dayeon!" seru Sunoo dengan senyum bangganya.

"Marga gue Kim kenapa jadi Nam," sungut Dayeon kesal.

"Maksudnya biar kaya Nam Onjo di All Of Us Are Dead kenapa sih bawaannya emosi mulu," jelas Sunoo.

"Ekhem, kayanya kita gak perlu lo bedua deh," ujar Kangmin yang merusak pembicaraan keduanya.

"Kangmin!" peringat Doyoung.

"Ya lagi apa gunanya mereka kalo malah bercanda?" balas pemuda itu tidak terima.

"Eh tadi juga awalnya gue cuma mau ngasih tau temen lo yang kurang objektif," kata Dayeon membela dirinya sendiri.

"Lagi pula lo gak bisa ngusir kita seenaknya, apa yang anak-anak lain pikirin kalo mereka tau mostly di tim ini anak MIPA?" tanya Sunoo.

"Dayeon, Sunoo sorry," ucap Sungwon. "Kangmin emang salah, tapi lo berdua juga sadar kan kalo gak bisa bercanda di saat kaya gini?"

"Gue juga minta maaf," ucap Sunoo kemudian diikuti Dayeon. "Sorry."

"Ya udah ayo lanjut, gue tiba-tiba kepikiran gimana kalo selain dari lima anak itu ternyata ada yang bohong, mereka sekongkol biar gak ketauan?" jelas Sungwon mengungkapkan pendapatnya.

"Menurut lo siapa yang akan kaya gitu?" tanya Woojin.

"Taesung, Intak," jawab Sungwon dengan cepat.

"Kenapa mereka?" Kali ini Taeyoung yang bertanya.

"Sebelumnya lo inget kan keributan yang lumayan rame antara Taesung, Yujin? Dan lo semua tau kan gimana sifat Intak?" jelas Sungwon.

"Jadi maksud lo mungkin aja pelakunya Taesung dan Intak yang bohong untuk ngelindungin temennya?" tanya Sunoo memastikan kesimpulannya.

"Atau mereka kerjasama, jadi bukan cuma satu orang yang nyerang Yujin?" kata Kangmin.

"Lo gak lagi nyudutin anak IPS kan?" tanya Taeyoung merusak suasana lagi.

"Buat apa? Gue tau kalo gue udah di sini artinya gue harus netral," balas pemuda Park itu.

"Okay sorry," ucap Taeyoung yang sadar dirinya memang salah asal menuduh Sungwon.

"Walaupun gak semua anak kelas deket, tapi Yujin anak yang cukup friendly apalagi di kelas jadi kalo pelakunya anak kelasnya sendiri plot twist banget sih," Kali ini Woojin menuangkan pemikirannya.

"Mungkin, ini mungkin aja ya, ternyata Yujin gak sebaik itu," kata Dayeon.

"Yeon, bukan gue mau nutup mata tapi Yujin sekarang udah gak ada loh, dia kehilangan nyawanya," ujar Doyoung mengingatkan lagi.

...

Setelah mereka selesai mendengarkan bermacam teori dari yang masuk akal sampai yang di luar nalar, dari yang mudah dicerna oleh otak sampai yang sangat memusingkan, akhirnya mereka dibebaskan untuk memikirkan teori yang mereka percayai lalu memilihnya besok agar semakin cepat diselidiki.

Donghyun dengan cepat menarik tangan Sohee tanpa sepengetahuan yang lain, kemudian pergi jauh dari kerumunan.

"Jadi kenapa lo nulis 'Dream World' walaupun lo tau itu bahaya?"

"Tapi gue gak percaya itu Seo Donghyun, sampe sekarang gue pun gak percaya kejadian Yujin karena tulisan gue jadi kenyataan," sanggah gadis itu dengan tegas.

"Siapa pembunuh yang sebenernya di 'Dream World'?" tanya Donghyun tanpa memperdulikan sanggahan Sohee.

"Gue bilang kejadian Yujin bukan karena tulisan gue!" seru Sohee menegaskan lagi, bahkan sampai menaikan volume suaranya.

"Lo tinggal jawab gue, kita bisa cari tau kebenarannya bareng-bareng," kata Donghyun.

"Sungwon. Pembunuh di cerita yang gue tulis Sungwon," jawab gadis itu.

"Gue gak ngerti, sebenernya apa alasan lo nulis itu? Apalagi lo tau ada orang yang punya pengalaman buruk dengan ceritanya jadi kenyataan karena ditulis di situ,"  kata Donghyun lagi.

"Hyun, mereka gak sebaik itu harusnya lo juga sadar!" seru Sohee.

"Termasuk Yujin dan Sungwon, mereka gak sebaik itu," lanjutnya.

"Gue tau mereka gak sebaik itu, tapi gue cukup percaya sama anak pemegang rangking satu paralel kaya Sungwon," ungkap pemuda Seo.

"Sebagai penulis setidaknya gue bisa nyiptain dunia gue sendiri, dimana mereka gak akan pernah bahagia kaya gue," kata Sohee, mengingat apa yang sebenarnya dialaminya di sekolah membuat gadis itu hampir meneteskan air matanya di hadapan Donghyun si anak aneh.

"Sohee, lo tau kalo pemeran gak akan sadar skenario cerita yang mereka lakuin di dunia nyata. Itu artinya kalo emang 'Dream World' lo jadi kenyataan, Sungwon gak akan sadar apa yang dia udah lakuin," jelas Donghyun.

"Sungwon bukan pelakunya!"

"Kayanya lo benci banget sama Sungwon karena sampe jadiin dia sebagai pembunuh tapi sekarang lo malah keliatan lagi ngelindungin dia," kata Donghyun yang lagi-lagi tidak mengerti pemikiran gadis Kim itu.

"Gue emang benci banget sama dia tapi bukan berarti gue gak sayang sama saudara kembar gue sendiri, apalagi setelah gue liat hancurnya Seongmin yang kehilangan Yujin," kata Sohee yang akhirnya tangis gadis itu pecah.

"Park Sungwon kembaran gue bukan pembunuh Yujin!"

Second Home | 03line ✔Where stories live. Discover now