Bab 84 Memancing Di Tengah Laut

48 11 0
                                    

"Bisa di bilang begitu. Kita berdua memiliki 10x kekuatan manusia biasa." balas Robert. "Baiklah, ayo jalan." Kata Tian Long. "Oke." Tian Long dan Robert berjalan ke arah pantai dengan membawa speed boat.

Tidak lama kemudian Tian Long dan Robert tiba di pantai. "Aku akan mengisi bahan bakar terlebih dulu." Robert kemudian mengeluarkan 5 Jeriken yang berisi minyak tanah dari tabel penyimpanannya.

"Tian Long, aku ikut." Tian Long melihat Alice berlari ke arahnya. Tian Long memegang tangan Alice dan berkata. "Mengapa harus berlari." Tian Long mengusap keringat di dahi Alice. "Aku takut kamu tidak akan mengajakku Tian Long." balas Alice.

"Apa kalian berdua sudah jadian." Robert melihat Alice dan Tian Long. Mendengarr kata Robert Alice tersipu dan menatap wajah Tian Long. "Baiklah, cepat isi bahan bakar speed boat ini." "Baik." Robert kemudian mengisi bahan bakar speed boat.

Tidak lama kemudian Robert berkata. "Ayo naik. Aku akan menyalakan mesin speed boat." Tian Long dan Alice kemudian menaiki speed boat. Robert menyalakan mesin dan speed boat menjauh dari pantai.

"Sudah lama aku tidak menaiki kapal." Alice menatap lautan. Tian Long tersenyum dan menatap Alice. "Mengapa kamu menatapku terus Tian Long." Alice tersipu malu dan menundukan wajahnya. "Aku menyukaimu Alice." Kata Tian Long melihat Alice.

"Ahhh, apa kamu benar menyukaiku." Alice terkejut. "Benar, aku menyukaimu. Apa kamu juga menyukaiku." Balas Tian Long. "Aku juga menyukaimu Tian Long." Alice membalas dengan pelan. "Jika begitu mengapa kita tidak menjadi sepasang kekasih." Tian Long memegang kedua tangan Alice. Alice mengangguk mendengar kata Tian Long.

Tian Long tersenyum kemudian mencium bibir Alice. Alice memejamkan matanya saat Tian Long mencium bibirnya. "Eeemm." Alice mengerang saat Tian Long meremas dadanya. "Jangan lakukan itu disini." Alice melihat Tian Long dengan malu. "Baiklah, kita akan melakukan saat kembali ke rumah." Tian Long tersenyum.

"Baiklah, kita sudah sejauh 1000 meter dari pantai. Ayo kita mincing disini." kata Robert berjalan ke arah Tian Long dan Alice. Tian Long mengeluarkan pancing dari tabel penyimpanan kemudian melempar umpan.

"Tian Long, apa kamu mau berlomba denganku. Siapa yang mendapat ikan paling berat, dia akan menang." Robert tersenyum. "Jika aku menang, kamu akan memberiku apa." Tanya Tian Long. "Aku akan memberimu ini." Robert menunjukan sebuah berlian seukuran tangan. "Ahhh." Alice terkejut saat melihat berlian.

"Senjata apa yang kamu gunukan." Tanya Tian Long. "Aku menggunakan senjata api. Untuk pertarungan jarak dekat, aku menggunakan pisau." Balas Robert. Tian Long kemudian mengambil pisau tingkat elite dari tabel penyimpanannya. "Aku akan memberimu ini, jika kamu menang." Tian Long menunjukan pisau bewarna hijau.

Robert melihat informasi pisau dan terkejut. "Dari mana kamu mendapatkan pisau sebagus itu." "Tentunya kamu sudah tahu." Balas Tian Long. "Hehehe, jangan menyesal jika aku mengambil pisaumu." Robert tertawa. "Aku tidak akan menyesal, karena aku yang akan menang." Balas Tian Long tersenyum.

1 Jam telah berlalu Tian Long melihat Alice dan berkata. "Tidurlah di dalam jika kamu lelah Alice." Tian Long mengelus rambut Alice. "Baik." Alice mengangguk kemudian berbaring di sofa.

"Blupp." Tian Long melihat umpannya bergerak. "Strike." Tian Long berteriak. Sepertinya aku mendapat ikan besar." kata Tian Long kemudian memutar reel. "Kreek." "Kreeek." Tidak lama kemudian Tian Long mendapatkan ikan bewarna merah sepanjang 60 sentimeter.

"Selamat anda mendapatkan kakap atau Vermilion snapper yang memiliki nama ilmiah Rhomboplites aurorubens." "Exp +13,000." "Level Up." "Anda mendapatkan 5 poin." Tian Long melihat pemberitahuan yang muncul di depannya.

"Hehe, kamu masih mendapatkan ikan yang jauh lebih kecil dariku." Robert tertawa. "Waktu masih lama, jadi jangan senang dulu." Tian Long tersenyum kemudian menaruh ikan ke dalam box.

1 Jam kemudian Tian Long melihat matahari tepat berada di atas kepalanya. Tian Long kemudian mengambil makanan yang sudah siap makan di tabel penyimpanannya. "Alice. Ayo kita makan dulu." Tian Long membangunkan Alice yang tertidur. "Emm, baik." Alice bangun.

"Ayo kita makan Robert." Tian Long melihat Robert. "Baiklah." Robert tersenyum kemudian mengambil sebotol cola dari tabel penyimpanannya. Tian Long, Alice dan Robert kemudian makan bersama.

6 Jam kemudian Tian Long melihat matahari terbenam. "Ambil ini, kamu menang." Tian Long melemparkan pisau hijau tingkat Elite kepada Robert. Robert menangkap pisau kemudian melemparkan berlian kepada Tian Long.

"Pisau ini jauh lebih bernilai dari pada berlian itu. Jadi ambil berlian itu." Robert melihat Tian Long. Tian Long tersenyum kemudian menyimpan berlian di dalam tabel penyimpanannya. Robert kemudian mulai mengemudikan speed boat ke arah pantai.

"Tian Long, apa pisau itu lebih beharga dari pada berlian." Tanya Alice penasaran. "Benar, angin akan keluar saat kamu mengayunkan pisau itu." Balas Tian Long. "Ahhh." Alice terkejut mendengar kata Tian Long.

Tidak lama kemudian Tian Long melihat speed boat berada di pantai. "Kita akan menaruh speed boat dimana." Tanya Robert. "Tian Long mengambil sebuah rantai dan besi dari tabel penyimpanannya. Tian Long menancapkan besi ke pasir kemudian merantai speed boat ke besi.

"Baiklah, ayo kembali." kata Tian Long melihat Alice dan Robert. "Baik." Tian Long, Alice dan Robert kemudian berjalan meninggalkan pantai. "Sampai ketemu besok Tian Long, Alice." Robert berjalan ke arah penginapan. Tian Long dan Alice kemudian masuk ke dalam rumah.

"Apa yang mau kamu makan Alice." Tanya Tian Long melihat Alice duduk di kursi. "Emm, buatkan aku ayam pedas Tian Long." balas Alice. "Oke." Balas Tian Long kemudian berjalan ke arah dapur.

40 Menit kemudian Tian Long, Alice dan Chad berada di ruang makan. "Apa kamu mendapatkan banyak ikan Tian Long." tanya Chad memakan ayam. "Aku mendapatkan banyak ikan dari pada memancing di tepi pantai. Besok aku akan memasak ikan yang aku dapatkan." Balas Tian Long. "Jangan lupa masak kepiting Tian Long." kata Alice memakan daging ayam. "Baiklah." Tian Long tersenyum.

1 Jam kemudian Tian Long yang sedang duduk di ruang tamu melihat Chad masuk ke dalam kamarnya. Tian Long berjalan ke arah sebuah ruangan kemudian membuka pintu. Tian Long melihat Alice yang sedang tertidur.

"Apa kamu tidur Alice." Tian Long berjalan ke arah Alice dan mengelus pahanya. Melihat napas Alice menjadi cepat. Tian Long tahu bahwa Alice belum tidur. Tian Long tersenyum kemudian meremas dada Alice. "Emmm." Alice mengerang.

"Apa kamu masih ingin pura-pura tertidur." Bisik Tian Long di telinga Alice. Alice membuka matanya dan tersipu malu melihat Tian Long. Melihat Alice terbangun Tian Long mencium bibir Alice. "Emmm." "Apa kita akan melakukan itu Tian Long." tanya Alice.

"Benar, kita akan melakukan itu." Balas Tian Long. "Jika begitu, lakukan dengan lembut. Ini adalah pertama kalinya buatku." Balas Alice dengan pelan. "Tentu." Tian Long tersenyum kemudian mencium bibir Alice dan meremas dadanya.

1 Jam kemudian Tian Long melihat Alice berbaring di dadanya. "Berapa usiamu sekarang Alice." Tanya Tian Long. "21 tahun." Balas Alice. "Selamat kamu menjadi wanita dewasa di usia 21 tahun." Tian Long tersenyum.

"Healing." Kata Tian Long menyentuh Alice. Cahaya hijau kemudian menyelimuti tubuh Alice. "Rasa lelahku menghilang." Alice terkejut rasa lelahnya menghilang. "Karena rasa lelahmu hilang, ayo kita lakukan ronde ke 2." Tian Long melebarkan kaki Alice. "Ahhh." Alice menjerit.

Keesokan harinya Tian Long yang sedang makan bersama Chad melihat Alice yang keluar dari kamarnya. "Tidak biasanya kamu bangun siang." Kata Chad. "Aku hanya kelelahan." Alice menatap Tian Long kemudian duduk di sampingnya.

The Sword EmperorWhere stories live. Discover now