[32] Ngelabrak Jessy

792 54 3
                                    

HALLO APA KABAR BESTIE

UDAH SIAP BACA KELANJUTAN KISAH ARGA DAN LUNA BELUM ??

KALAU SIAP JGN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA

HAPPY READING

☁️☁️☁️

"Tinggal satu kelompok lagi," ucap pembina kegiatan. Satu jam telah berlalu. Seharusnya semua kelompok sudah kembali berbaris di tempat semula dan memperlihatkan bendera yang didapatkannya.

Entah untuk alasan apa, Argantara merasa cemas. Lelaki itu celingukan ke sana ke mari hendak mencari sosok gadisnya. Luna, Joshua, dan Kenzo ... Arga tidak berhasil menemukannya.

"Ish bikin khawatir aja," gumam Arga. Ia berniat kembali ke dalam hutan dan mencari gadisnya. Tapi seseorang menahannya.

"Mau ke mana, Ga?"

"Bukan urusan lo. Lepasin tangan gue!" ketus Arga. Jessy menggeleng.

"Kalau mau nyari Luna, mending gak usah. Bentar lagi dia sama kelompoknya bakal ke sini."

"Tau dari mana lo?!"

Jessy berdecak. "Orang kelompok yang berhasil ngambil benderanya baru dua, berarti satu bendera lagi masih ada. Ya mungkin aja Luna, Josh, sama Ken lagi berusaha buat nyari benderanya."

Benar juga. Arga kembali ke tempatnya, ia mempercayai perkataan Jessy dengan begitu polos. Tapi semua itu tidak berlangsung lama tatkala dua lelaki datang dengan heboh. Napasnya memburu. Arga yang penasaran semakin mengerutkan dahinya.

"Nah ini dia. Kalian dari mana aja? Kok telat banget yang lain udah pada ngumpul juga."

Itu Joshua dan Kenzo. Mereka saling menyenggol dengan gugup. Arga yang mulai emosi membelah kerumunan di depannya. Masalahnya, Luna di mana?? Gadis itu tidak ada di antara Joshua dan Kenzo.

"El di mana?!" tanya Arga. Beruntung emosinya masih bisa tertahan.

"Nah itu masalahnya ... a–anu ... aduh Josh lo aja deh yang ngomong!" Kenzo menyenggol lagi lengan Joshua membuatnya berdecak.

"Luna ... itu—"

"CEWEK GUE MANA, BANGSAT??!"

"Arga!" tegur pembina seraya mematikan api yang menyulut dari dalam diri Arga. Well siapa sih Arga? Dia 'kan tidak pernah takut pada siapapun. Lihat saja bagaimana caranya menatap pembina pramuka yang terkenal garang itu. Matanya tajam seperti elang yang mengincar mangsanya.

"Sorry, Ga. Gue kehilangan jejak Luna. Dia tiba-tiba pergi terus gak balik lagi ...," tutur Joshua. Rahang Arga mengeras. Perasaannya berkecamuk. Dia cemas. Dia takut Luna kenapa-napa. Dan kalau sampai itu terjadi ... Arga akan membenci dirinya sendiri.

Secepat kilat Argantara berlari memasuki hutan. Walau tak punya petunjuk apapun, Arga tidak akan menyerah. Pokoknya kalau Luna belum ketemu, Arga tidak akan pernah berhenti.

Pembina itu menghela napas dengan tingkah ketiga siswa di hadapannya. "Kerahkan semua peserta laki-laki untuk mencari Luna!" ucapnya pada panitia lain. Semua menuruti dan mulai berpencar memasuki hutan.

My Bad Boy Arga [SELESAI]Where stories live. Discover now