'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]

•50• Candu

Semua impian dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian  untuk mengejar mereka.

👑

Candu (opium) : Jenis narkotika yang berasal dari tumbuh-tumbuhan papaver somi ferum yang termasuk golongan semak tingginya 70-110 cm. Bunganya berwarna merah, ungu, dan putih. Buahnya berbentuk seperti pemukul gong, di sinilah disadap getahnya sebagai penghasil candu.

Negara penghasil : Rusia Selatan, India, Meksiko, Iran, Cina, Turki, dan Afrika Selatan.

👑

Gedung utama yayasan, Nerithone Tower.

Pengumuman peringkat dari hasil nilai UAS akan diumumkan hari ini. Siapa pun yang menjadi siswa di SGG, saat ini sedang merasakan jantung yang berdegup kencang dan telapak tangan yang basah oleh keringat.

Takut. Takut mendapatkan peringkat yang rendah dan membuat orang tua mereka kecewa. Yang tentunya juga membuat mereka berada di kelas rendah. Atau bisa jadi juga di kelas buangan.

Para orang tua juga diwajibkan untuk datang ke gedung ini dengan di hari sebelumnya diberikan undangan dari sekolah.

Pengumuman peringkat akan dimulai dari kelas sepuluh, lalu kelas sebelas, dan terakhir kelas dua belas.

Berhubung sekarang kelas istimewa berjumlah tiga puluh siswa, jadi peringkat yang diumumkan adalah peringkat satu sampai dengan tiga puluh.

Tiga puluh siswa itulah yang akan masuk ke kelas istimewa yang diharapkan oleh kebanyakan siswa.

"Baiklah, saatnya untuk pengumuman kelas tertinggi di tingkat SMA, kelas dua belas SMA Gold Garuda!"

Seorang pembawa acara berseru. Seruan yang membuat mereka—para siswa kelas dua belas—merasa gugup. Rasanya sangat cepat sekali mereka mengumumkan peringkat paralel kelas sepuluh dan kelas sebelas.

"Kita akan acak nama serta kelas dari keseluruhan siswa kelas dua belas di layar. Kita umumkan terlebih dahulu peringkat ketiga puluh."

Lagi. Peringkat terakhir, siapa pun peraihnya, dia berhasil masuk ke Class Crown.

Nama para siswa dan kelasnya sudah mulai diacak di layar besar. Sangat cepat sampai-sampai mereka kesulitan menemukan nama mereka masing-masing.

830 siswa di angkatan ini. Pantas saja mereka kesulitan menemukan namanya sendiri.

Waktu pengacakan ialah tiga puluh detik, tersisa tiga detik lagi. Angka waktu itu terlihat di layar juga tentunya. Dan itu semakin membuat mereka takut.

"STOP!"

30. Darwin Alvianto || Class Crown.

Laki-laki bernama Darwin itu menghela napasnya lega. Walau mendapatkan peringkat yang rendah, setidaknya ia berhasil untuk tetap bertahan di kelas ini.

Nama-nama siswa kembali teracak dan waktu perdetik mulai berkurang.

"Sepuluh detik lagi," ujar pembawa acara itu, Belvita.

Selalu perempuan itu yang menjadi pembawa acara di setiap acara yang diadakan oleh sekolah ini.

Tepat di angka nol, Belvita kembali berseru tanda waktu telah berakhir.

29. Fasta Fahriza Antia || XII Soshum 1.

Gadis bernama Fasta itu mendongakkan kepalanya. Awalnya dia benar-benar takut. Karena dari awal ia sekolah di sini, ia selalu kesulitan untuk mendapatkan peringkat yang sudah ditargetkan oleh sekolahnya.