•12• Lesbianisme

323 35 2
                                    

Beberapa kali aku memilih bisu, saat tahu sebuah kepalsuan. Dan dihempas dalam-dalam. Meretak hatiku. Dan sejak itu, aku lebih suka pilih-pilih, apalagi saat melabuhkan kasih.

👑

Lesbianisme adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang sejenis kelaminnya (wanita) sebagai mitra seksual.

👑

"Setelah rencana lo berhasil ... apa lo bakal kasih tau rahasia Flavia selama ini? Apa lo bakal kasih tau semuanya? Termasuk soal kakaknya dia ... yang waktu itu disebut sama Graysia. Lo bakal kasih tau gue, 'kan?" tanya Aina beruntun.

Jeva membisu, dia bingung harus menjawab apa. Ia tahu kalau Flavia tidak mau ada banyak orang yang mengetahui kesedihan yang dirasakannya.

Pilihan gadis itu memang bagus. Dia tidak mungkin membagikan kesedihan karena tujuannya adalah selalu membagikan kebahagiaan.

Tapi, bukankah sah-sah saja jika kita bercerita perihal apa yang tengah dirasakan?

Pada dasarnya manusia memanglah makhluk yang saling ketergantungan dengan manusia lainnya. Saling membutuhkan, tapi tidak sedikit juga manusia yang memilih untuk tetap berdiam diri tanpa ingin saling berbagi rasa.

"Jeva," panggil Aina. Ia menggigit bibir bawahnya. Aina menebak kalau Jeva tidak bisa menceritakan itu semua. "Jawab gue ...."

"Gue nggak bisa."

Aina memalingkan wajahnya. Benar 'kan tebakannya? Semua orang memilih tutup mulut. Ya, Aina sendiri tahu kalau itu adalah rahasia keluarganya Flavia. Tapi Aina juga sebagai temannya penasaran.

"Apa gue harus cari tau semuanya sendiri? Apa gue juga harus masuk Loridz? Oh ... atau lo gak mau ngasih tau gue karena lo dendam 'kan ke gue? Lo masih gak terima kalau lo udah gue tolak. Oh ayolah ... gak usah kekanakan, Jeva. Gue cuma berusaha sadar aja sama kenyataan, gue cuma mau membatasi," kata Aina menebak jalan pikiran Jeva.

Jeva meraih tangan Aina. Saling menatap dengan tatapan yang sama dalamnya.

"Bukan itu maksud gue, Aina. Gue mau menjaga perasaan Flavia, udah itu aja. Dari satu tahun lalu dia berusaha tutupin semuanya sendiri, gue mau bantu dia, gue mau bantu kakak gue, bukan karena hal lain. Apalagi soal perasaan gue, gak ada sangkut pautnya sama sekali," balas Jeva.

"Tapi dengan diamnya lo ... itu bikin gue berpikir demikian."

"Maaf ...."

"No problem, gue ngerti. Gue bakal cari tau semuanya sendiri. Makasih udah bikin gue penasaran."

Aina berjalan keluar dari ruang private menyisakan Jeva sendirian di dalam ruangan. Tujuannya saat ini adalah perpustakaan utama, dia akan bertemu dengan seseorang. Seseorang yang mungkin bisa membuatnya tenang.

Jeva berdiri kaku di tempatnya. Pandangannya berubah kosong, kalimat terakhir yang diucapkan Aina itu justru membuat hatinya tersentil.

👑

Gizca masih belum berangkat ke sekolahnya, begitupun dengan Nevan. Gadis itu masih sedikit pusing katanya. Entah benar-benar pusing atau hanya akal-akalannya saja agar bisa berduaan dengan Nevan.

Dia tengah berada di dapur hendak memasak makanan spesial untuk Nevan. Makanan spesial bagi Gizca itu hanya sebatas nasi goreng, ya karena hanya itu yang bisa dimasaknya selain mie instan dan telur dadar.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Kde žijí příběhy. Začni objevovat