•47• Flagela

200 32 0
                                    

Mengaduk kopi, mengadu sepi. Berkisah lagi tentang patah hati, semoga pelukanmu kelak akan melengkapi.

👑

Flagela adalah alat gerak berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel satu. Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih flagella. Contohnya adalah alfa bersel satu Euglena viridis dan bakteri Escherichia coli.

👑

Perumahan Royal Diamond Residence Nomor 41.

" qīn," panggil Dizcha.

"Hm?"

Lili sudah berada di rumah ini sejak pagi-pagi sekali. Ia ingin membantu Dizcha berdandan.

Walau pun sedikit tidak setuju akan keputusan mantan suaminya itu, Lili tetap mau mendampingi Dizcha untuk hari ini.

Setelah dipikir-pikir kembali, Lili merasa ini memang baik untuk Dizcha. Mungkin setelah ini akan ada orang lain yang menjaga putrinya itu. Setidaknya, jika ayah dan kakaknya tidak mau menjaga Dizcha, masih ada orang lain yang mau menjaganya.

"Gizca masih marah, ya?"

"Gizca gak marah, dia cuma kecewa. qīn emang pantas dapetin ini, Dizcha. Kamu sama Sekala juga pasti kecewa, 'kan? Maaf, ya ...."

Dizcha meraih tangan Lili yang tengah menata rambutnya untuk ia genggam. Ia mencium punggung tangan Lili sekali lantas memasang senyuman tipis yang dapat Lili lihat dari pantulan cermin.

"Dizcha tau dan sekarang Dizcha ngerti. Seandainya dulu qīn sama qīn gak berpisah, mungkin keluarga kita gak akan pernah bahagia," ujar Dizcha masih menggenggam tangan Lili dengan erat.

"Makasih ... makasih karena kamu udah mau bersikap dewasa untuk masalah ini."

"Iya, karena Dizcha gak boleh egois untuk hal ini. Maaf karena hari itu Dizcha ngurung diri di kamar," balas Dizcha penuh sesal.

Saat Dizcha mengurung diri di kamar dan saling bertukar pesan dengan Alvarez, yang mengetuk pintu kamarnya ialah Lili. Dizcha mengetahui itu karena saat pagi harinya ia ingin keluar kamar, ia mendapati Lili tengah tertidur dengan posisi duduk di sofa tunggal yang terletak di dekat pintu kamarnya.

"Dizcha, maaf udah buat kamu tertekan hidup bersama ayah kamu. Seandainya dulu qīn bawa kamu pergi juga, mungkin hari ini enggak akan terjadi secepat ini. Kamu masih bisa bercanda sama Gizca. Gak ada marah-marahan kayak gini," sesal Lili dengan nada lirih.

"Gak apa-apa. Dizcha udah enggak permasalahin itu lagi. Dizcha ngerti posisi qīn saat itu, pasti qīn butuh waktu sendiri, gak mau diganggu sama siapa pun, termasuk sama suara tangisannya Dizcha. Dizcha tau, Gizca gak akan mungkin bikin qīn makin sedih, dia pasti bisa hibur qīn. Dizcha harus berterima kasih sama Gizca karena udah selalu bikin qīn bahagia selama ini."

Lili telah selesai menata rambut Dizcha hingga membuat si pemilik rambut menjadi terlihat lebih cantik dan anggun.

"Udah, berhenti nangisnya." Lili merubah posisinya dan menghapus air mata Dizcha menggunakan ibu jarinya.

Dizcha mengangguk, ikut menghapus air mata di pipinya sendiri. Di hari ini, ia menangis, dan biarkan hanya Lili yang mengetahui soal ini.

Biasanya saat Dizcha menangis, dia akan mengurung diri di kamar seharian, tidak boleh ada satu orang pun yang mengetahui kalau dirinya menangis. Sebelum ia keluar kamar, ia harus memastikan kondisinya sendiri. Wajahnya harus tidak terlihat sembab, begitu pun dengan matanya yang memerah, Dizcha harus menunggunya sampai mata itu tidak terlihat merah.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now