•39• Niobium

188 33 0
                                    

Air dingin tidak bisa membunuh kenangan. Demikian pula dengan pisau, pistol, parang, celurit, granat, atau pun rasa benci.

👑

Niobium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Nb dan nomor atom 41.

👑

"Rasa kecewa yang sudah tidak pernah lagi kuingat kini kembali, Zal. Aku benci ini. Tapi aku juga bahagia. Entahlah, aku bingung bagaimana mendeskripsikan aku saat ini. Kisah ini terlalu berantakan untuk kita yang mengharapkan kesempurnaan."

"Bukan hanya kamu, Kal, bukan hanya kamu yang mengharapkan kisah yang sempurna. Aku juga. Kita sama-sama berantakan," tukas Zaldelia.

Kini keduanya sudah sama-sama duduk di atas ranjang. Terdiam tanpa suara sampai pintu kamar mereka diketuk.

Zaldelia yang hendak berdiri untuk membuka pintu lebih dulu dicegah oleh Sekala, kemudian disusul oleh teriakan Sekala yang mempersilakan Fengying masuk.

Pintu dibuka dari luar, menampilkan Fengying yang sudah rapi dengan jasnya. "Ini tiketnya. Besok pagi kalian berdua berangkat. qīn harus berangkat ke China sekarang. Selamat berbulan madu."

Menjaga adik yang berkedok bulan madu(?).

Sekala menggelengkan kepalanya pelan, tangannya terulur menerima dua tiket pemberian ayahnya.

"Makasih."

Dengan sedikit keterpaksaan juga sebenarnya Sekala menerima dua tiket itu. Sebenarnya ia malas, apalagi jika hanya untuk mengawasi keluarga ibunya berbulan madu. Lagi pula ibunya juga tidak mengajaknya untuk ikut serta. Hanya mempermalukan diri sendiri.

👑

Liora mengatur napasnya yang tak beraturan. Seperti deja vu, semuanya terputar jelas di ingatannya.

Berniat pulang ke rumah agar bahaya ancaman tidak mengancamnya, justru bahaya itu semakin mengelilinginya.

"Kita memiliki nasib yang sama, Liora."

"Kamu benar, Jeva. Tapi, apa takdir kita juga sama? Apa takdir akan memihak pada kita dan kita bisa bersama?"

"Semoga. Kita berdoa, Lio."

Apa pun yang berhubungan dengan Jeva dulu, saat mereka masih bersekolah di Brilliant Junior High School, itu kembali terekam.

"Aku akan selalu menjaga kamu, Lio. Kita harus saling menjaga, 'kan?" tanya Jeva menaikkan satu alisnya.

Liora mengangguk cepat. Rambut ekor kudanya bergerak mengikuti gerakan kepalanya.

Lalu, dekapan hangat Liora rasakan. Memejamkan matanya pelan sembari menikmati rasa lega dalam hati.

Lagi. Masih sama.

"Gue akan selalu jaga lo, Li."

"Gue selalu di samping lo."

Kejadian beberapa tahun lalu bercampur dengan kejadian beberapa menit yang lalu.

"Gue akan jadi orang pertama yang lo jadiin sebagai teman bercerita. Kita memang berbeda, beda kasta, tapi itu bukan menjadi penghalang untuk kita, 'kan?"

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now