SAGAKEYLA | 36

2.6K 138 163
                                    

"Memiliki seseorang yang memahami kepribadianmu adalah sejuta kali lebih baik, daripada seseorang yang mencintaimu."

-Keyla Humairah-

--Happy reading--

"Non, udah waktunya makan siang," ucap Bi Nani mengetuk pintu kamar Keyla. "Non, buka pintunya!"

"Keyla gak laper, Bi!" tukas Keyla dari dalam kamar. Sejak Arka pergi tadi pagi, Keyla mengurung diri di kamar hingga sekarang, bahkan gadis itu melewati waktu sarapan juga makan siangnya.

"Tapi, Non Keyla belum makan dari pagi. Buka pintunya ya Non, Bibi bawain makanan kesukaan Non Keyla nih," bujuk Bi Nani. Di tanganya terdapat nampan berisi sepiring nasi beserta udang balado juga ayam goreng, tak lupa dengan segelas air minum.

"Bibi makan aja, Keyla gak laper!" ucap Keyla tanpa membuka pintu.

"Kalau Non Keyla gak makan, nanti Non bisa sakit," ucap Bi Nani khawatir.

"Keyla belum mau keluar juga, Bi?" tanya Darel yang baru datang.

"Belum, Den. Tolong bujukin Non Keyla ya, Den? Kasian Non Keyla dari pagi belum makan apa-apa," pinta Bi Nani sendu.

Darel menatap pintu kamar Keyla yang tertutup rapat, lalu mengangguk. "Iya, Bi, biar Darel coba bujuk."

"Makasih ya, Den. Kalau gitu, Bibi tinggal ke belakang dulu," pamit Bi Nani setelah menyerahkan nampan di tangannya pada Darel.

"Key, ini aku, buka pintunya!" pinta Darel mengetuk pelan pintu kamar Keyla. "Key, kamu gak ngizinin aku buat masuk kamar kamu, nih?"

Darel terdiam saat tak mendapat jawaban apapun. "Kamu marah ya sama aku? Oke deh, aku gak akan ganggu kamu."

Baru saja ingin melangkah pergi, suara knop pintu terdengar, membuat Darel menatap Keyla yang membuka pintu.

Darel tersenyum kecil menatap penampilan Keyla yang berantakan. Rambut acak-acakan, mata sembab, ujung hidung yang memerah, serta terdapat sisa-sisa air mata di ujung matanya. "Key, are you okay?"

Keyla menggeleng lesu. "I'm not okay."

Darel langsung memasuki kamar yang dipenuhi dengan barang-barang berbau K-pop, kala pemiliknya itu mempersilakan ia untuk masuk. Kamar bernuansa baby blue, tidak terlalu besar namun nyaman untuk ditempati.

Laki-laki itu duduk di tepi kasur, lalu menatap Keyla teduh setelah menaruh nampan di atas nakas. "Kenapa nangis?"

"Aku kesel sama bang Arka, bang Arka bohong lagi!" tukas Keyla menyebikkan bibirnya.

"Bohong gimana?"

"Tadi malam bang Arka janji, kalau hari ini mau ngajak aku jalan-jalan, tapi bang Arka-nya malah kerja," jelas Keyla kesal.

"Terus kamu kesel, marah sama bang Arka?" tanya Darel membuat Keyla mendelik ke arahnya.

"Iya, lah! Siapa sih yang gak kesel kalau dibohongin?" tanya Keyla sedikit ketus.

Senyum Darel mengembang. Menurutnya saat Keyla sedang marah justru terlihat menggemaskan, bukan menyeramkan. "Sama halnya kaya yang bang Arka rasain sekarang."

Keyla mengernyit pelan. "Maksud kamu?"

"Kamu tau kan, belakangan ini bang Arka sibuk banget. Saat bang Arka ada waktu untuk ngajak kamu jalan, ada kesempatan untuk ngabisin waktu berdua sama kamu, eh tapi tiba-tiba ada kendala. Ya, pastinya bang Arka juga kesel ...," jelas Darel. "tapi bang Arka gak bisa berbuat banyak, karena ini emang udah risiko dia dalam menjalankan tanggung jawabnya."

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang