SAGAKEYLA | 34

2.6K 133 158
                                    

"Percayalah, mereka yang membencimu sebenarnya mereka tak mampu bersaing denganmu."

Keyla Humairah

——Happy reading——

"Emm, Dam," panggil Adinda ragu.

Adam menatap Adinda seraya menaikan alisnya. "Iya, kenapa?"

"Aku punya pertanyaan, kamu jawab ya?" ucap Adinda yang diangguki Adam. "diketahui kubuh dengan abcd, efgh dengan panjang rusuk 12 cm. Titik n merupakan titik tengah cg."

"Lah, kirain mau nanya apa, taunya soal matematika. Terus, pertanyaannya apa?" Adam menatap Adinda serius, menunggu kelanjutan dari pertanyaan gadis itu.

"Hitunglah jarak yang harus ku tempuh, agar menjadi tulang rusukmu!" ucap Adinda membuat Adam menatapnya tak percaya.

Laki-laki pemilik senyum manis tersebut tetawa kecil, saat melihat Adinda yang terlihat salah tingkah atas perkataannya sendiri. "Mau gombalin aku nih, ceritanya?"

"Gak jadi, deh! Bukannya kamu yang baper, malah aku yang salting," gerutu Adinda berusaha menyembunyikan pipi merahnya.

"Ya, gapapa dong," ucap Adam berusaha menahan rasa gemasnya. "jago juga ya ngegombalnya, siapa sih yang ngajarin?"

"Tau, ah!" Adinda mendengus pelan, ia benar-benar malu saat ini. Bisa-bisanya ia menggombali Adam dengan gombalan recehnya itu. Ini semua salah Megan, karena dialah yang mengajarinya menggombal seperti itu.

"Kok jadi marah, sih? Aku kan cuma nanya," ucap Adam mencolek pipi Adinda, membuat gadis itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "katanya marah bisa bikin tua, ya?"

"Iya kali." Adinda menahan tangan Adam yang terus-terusan mencolek pipi chubby-nya.

"Kamu mau gak marah berdua sama aku? Biar kita bisa menua bersama!" tawar Adam membuat pipi Adinda merona. "cieee, salting."

"Ihh, Adam!" Adinda memukul pelan pundak Adam, membuat laki-laki itu tertawa renyah. Gadis itu menepuk pipinya yang memanas. Malu, senang, baper jadi satu, membuatnya ingin berteriak kencang.

Megan yang melihat hal itu hanya bisa mendatarkan wajahnya. Ia harus biasa melihat pemandangan seperti itu setiap hari, meskipun hatinya meronta-ronta iri, tapi apa boleh buat? Sudah nasibnya para jomblo seperti ini.

"Haus." Keyla melepas earphone di telinganya.

"Nih, minum!" Saga menyodorkan sebotol air mineral, saat melihat Keyla mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah. Membuat gadis itu langsung meneguk air tersebut.

"Makasih," ucap Saga datar saat Keyla tak mengucapkan 'terimakasih' padanya.

"Sama-sama." Keyla menaruh botol tersebut, lalu bernafas lega.

"Makasih."

Kening keyla berkerut kecil. "Kok makasih, lagi?"

"Biar bisa sama-sama lagi," ucap Saga memainkan alisnya, membuat Keyla memutar bola mata malas.

"Terus aja, terus, terus tebar keuwuwan! Buat sahabat lo ini iri, gue gapapa, sumpah gapapa!" tukas Megan yang tak tahan melihat semua keuwuwan di depan matanya.

"Ih, lo kenapa sih, Gan? Iri, ya?" tanya Adinda membuat Megan mendengus kesal.

"Udah tau gue iri, masih aja tebar keuwuwan. Lo pada mau buat gue gila karena liat keuwuwan kalian, hah?!" Megan berkacak pinggang, seraya terus mendumel kesal.

"Dari pada lo iri, mending cari pacar, Gan! Biar lo biasa uwuwan juga," ucap Adam enteng.

"Enteng banget lo, kalo ngomong! Lo kira nyari cowok segampang nyari upil?!" ucap Megan mendelik sinis.

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang