SAGAKEYLA | 02

7K 447 434
                                    

"Yang tidak merasakan tidak akan paham. Yang tidak mengalami tidak akan mengerti."

-Keyla Humairah-

--Happy reading--

"Capek juga ya keliling lapangan begini," gumam Keyla. Gadis tersebut menghentikan larinya dan duduk di pinggir lapangan.

Setelah kejadian di kelas tadi, Keyla mendapat hukuman berlari memutari lapangan sebanyak 10 kali. Tak lupa tugas tambahan yang ia dapatkan. Bu Tuti juga menyuruh Keyla untuk membawa orang tuanya besok, karena Bu Tuti mengira jika Keyla hanya bercanda.

"Dikira gue bercanda kali ya. Kan tadi jelas-jelas gue bilang kagak bisa, masih aja nyuruh bawa Ortu." Gadis itu menghela nafas panjang lalu menyeka keringat yang mengucur di pelipisnya.

Merasa nafas dan detak jantungnya sudah stabil, Keyla memutuskan untuk pergi kekantin tanpa berniat meneruskan hukumannya. Toh, BuTut juga gak liat, kan? pikir Keyla.

Setelah sampai di kantin, Keyla menatap ke sekelilingnya. Tampak sepi dan sunyi.

Keyla menatap jam di pergelangan tangannya. "Pantesan sepi, ternyata masih jam perlajaran kedua."

Gadis berhidung mancung, tersebut memilih duduk di meja pojokan kantin.

"Bu Nur, Key pesen nasi goreng sama es teh manis satu," teriak Keyla sambil mengangkat tangannya.

"Siap, Neng." Bu Nur mengangkat jempolnya pertanda ia mengerti.

Keyla mengecek handpone-nya kala mendapat banyak notifikasi. Gadis tersebut tak berniat membalas ataupun membaca semua pesan tersebut, kecuali pesan dari sang kakak.

Abang Jelek😼
Online

Key, malam ini Abang gak pulang karena ada kerjaan di Luar Kota. Mungkin besok malam Abang baru pulang.

Kamu jangan buat ulah lagi ya, key!

Kalau ada apa-apa langsung kabarin Abang, oke!

Hmmm.


"Ck, selalu aja kaya gini." Keyla melempar HP-nya ke atas meja.

"Kapan ya gue bisa kaya orang-orang?" batin Keyla menghela nafas pelan.

"Ini Neng pesenannya, nasi goreng sama es teh manis." Bu Nur meletakkan sepiring nasi goreng dan segelas es teh manis di hadapan Keyla.

"Makasih, Bu Nur." Keyla tersenyum menatap Bu Nur-salah satu pedagang di kantin.

"Sama-sama, Neng. Ibu tinggal ya," pamit Bu Nur yang diangguki Keyla.

Setelah Bu Nur pergi, Keyla langsung menyantap sepiring nasi goreng di hadapannya sampai habis. Karena terlalu asik makan, Keyla tidak menyadari jika bel istirahat sudah berbunyi. Bahkan kantin yang tadinya sepi menjadi ramai.

"Key!" Adinda menepuk keras punggung Keyla, membuat gadis yang sedang minum itu tersedak. Di belakang Adinda ada si tinggi Megan.

Byur!

"Uhuk, uhuk!" Keyla menyemburkan minumannya lalu terbatuk-batuk. Tenggorokannya terasa sakit dan gatal dalam waktu yang bersamaan.

"Sorry, Key. Gue kagak sengaja, tapi niat." Adinda menyengir kala mendapat tatapan maut dari Keyla.

"Gan, pesen makan gih! Kaya bisa aja," suruh Adinda pada Megan. Gadis berkuncir kuda tersebut duduk di hadapan Keyla, sedangkan Megan duduk di sebelah Keyla.

"Gantian ngapa, Din. Gue mulu perasaan yang mesen," gerutu Megan. Pasalnya Megan selalu disuruh-suruh oleh Keyla ataupun Adinda, sudah seperti babu. Tapi, anehnya ia selalu melaksakan perintah kedua sahabatnya itu.

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang