[ 100DWTD - 35 ]

61.8K 5K 1.8K
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

SPAM RADEN SEBELUM BACA👉

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

SPAM RADEN SEBELUM BACA👉

Jangan lupa pencet bintang guis, sekalian tinggalin jejak di komentar❤❤

BANTU KOREKSI TYPO✔


CHAPTER 35 - AMBIGU
NORMAL POV

HAPPY READING


Seperti biasa, pertikaian antara Nesa dan Raden akan usai ketika satu pihak tidak lagi berniat melanjutkan pembahasan karena kalah telak dari segi beradu argumen. Lantas, akan berakhir tanpa penyelesaian apa-apa, seolah sengaja membiarkan waktu menuntaskan segalanya.

Padahal, tanpa keduanya sadari, mereka tengah saling menumpuk problematika tanpa henti.

Pagi ini- ralat nyaris subuh ini Nesa sudah mempersiapkan diri untuk segera berangkat ke kampus. Lampu di kamar utama masih temaram. Sebab, ada anak kecil yang terlelap di tempat tidur bayi sebelah ranjang dirinya dan Raden.

Nesa melangkah berjinjit, ia begitu berhati-hati takut membangunkan Hangga. Meski mengatakan ia tidak memiliki keberanian menjaga Hangga. Semalaman Nesa terus memantau keadaan si kecil. Membuatkan susu, memutar musik penenang, dan lain sebagaianya. Beragam upaya dilakukan Nesa agar Hangga tertidur dengan tenang.

Ia melakukannya seorang diri. Karena, tidak ada punya opsi. Raden shift malam, mau tak mau, Nesa bertanggung jawab atas keselamatan Hangga.

Serius, Nesa tak melakukan sesuatu yang membahayakan Hangga! Ia tidak mengisap vapor, pun melakukan tindakan yang tak mencerminkan kebaikan.

Meski Nesa tetap 'ndableg' percayalah ia masih memiliki sedikit hati nurani dalam merawat anak.

Sreett!

Nesa menyetop napas sepersekian detik. Kala cahaya lampu tiba-tiba menyala, menerangi ruang kamar. Pula ia nyaris menabrak sosok yang menekan sakelar lampu.

100DAYS WITH THE DOCTOR [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora