15

2.8K 360 167
                                    

Selamat Membaca...
.
.
.

***

Hari selanjutnya berjalan seperti biasanya di sekolah pun sama berjalan seperti biasa, begitu pun bagi pasangan suami istri muda dari Namikaze. Mereka kembali menjadi orang asing seperti sedia kala, dimana Naruto yang mengenal Hinata hanya sebatas teman sekelasnya dan Hinata yang mengenal Naruto sebagai pangeran sekolah. Dan anak dari pemilik sekolah.

Hubungan Naruto dan Sakura pun semakin dekat, pokoknya semua kembali pada tempatnya. Bahkan di apartemen, Hinata menuruti semua kemauan Naruto untuk tidak saling bertegur sapa. Jika berpapasan dengan Naruto di ruang keluarga atau dapur Hinata akan tersenyum saja itupun hanya sebentar.

Hinata juga tau jika Naruto semakin sering keluar bersama Sakura. Di sekolah, seperti saat ini misalnya Naruto tidak akan pernah risih jika Sakura memainkan rambutnya, memegang tangannya, atau apa saja asalkan Sakura lah yang melakukannya.

Sehari, dua hari Hinata masih sakit melihat Naruto bersama Sakura namun semakin kesini ia menguatkan hatinya. Jika dengan mengekang Naruto disampingnya itu merupakan hal yang salah, meski ia lah yang paling berhak memiliki Naruto.

Hinata sedang menyaksikan anak lelaki di kelasnya bertanding basket. Dua tim dari kelasnya sedang beradu di lapangan Basket outdoor. Peluit wasit berdenging kencang saat Sasuke dan Naruto terjatuh bersamaan akibat benturan dari bahu mereka. Hinata yang melihat itupun segera berlari ke lapangan. Para siswi pun berlarian mendekati Naruto, mencari perhatian tunggal Namikaze tentunya. Hinata mendekat pada Sasuke yang merintih memegangi bahunya, "Saskey, kau tidak apa?" Tanya Hinata.

"Hei... Siapa yang mengizinkanmu memanggilku dengan sebutan macam itu...!" Bukannya menjawab, Sasuke malah kesal dengan panggilan Hinata padanya.

Hinata terkikik, "Kau tidak suka jika aku memiliki panggilan kesayangan untukmu?" Tanya Hinata yang kini berlutut didepan Sasuke. Wajah Sasuke merona samar ketika mendengar kata kesayangan keluar dari mulut Hinata. Bibirnya sibuk menahan kedut, ah, rupanya Sasuke Uchiha sanggup salah tingkah karena Hinata.

Sakura yang menolong Naruto pun menyaksikan interaksi Sasuke dan Hinata, "Wah, kau cepat sekali menolong Sasuke, Hyuuga-san," ujar Sakura yang sudah berdiri bersisihan dengan Naruto. Bagi Sakura, Naruto hanya miliknya. Hinata tentu saja menoleh, ia hanya melempar senyum pada Sakura tanpa memandang Naruto.

"Hinata, sakit," itu suara Sasuke, apa saat ini seorang Uchiha sedang merengek manja pada Hinata? Naruto memperhatikan Hinata yang kini sedang mengelus bahu Sasuke yang tadi berbenturan dengannya. Untung saja jam pelajaran olahraga sudah berakhir, tepat bebarengan dengan insiden Naruto dan Sasuke. Dan Sakura berhasil mengusir para siswi yang mencari perhatian pada Naruto, pujaan hatinya.

Tangan Hinata mengelus dengan sedikit memijat lembut bahu Sasuke, sejak pemberian coklat itu, Sasuke semakin dekat dengan Hinata. Kalau ditanya oleh Shikamaru apa alasannya, Sasuke akan menjawab karena Hinata itu hangat seperti selimut. Ingin rasanya Sasuke menjadikan Hinata selimutnya untuk menghangatkannya. Eh...!

"Masih sakit?" Tanya Hinata saat melihat Sasuke hanya diam saja. Naruto menggeram, ia tidak menyukai melihat Hinata terlalu dekat dengan Sasuke. Pria bersurai kuning itu pun berlalu tanpa menghiraukan Sakura.

"Naruto-kun, tunggu...!" Sakura asik sendiri melihat adegan Hinata dan Sasuke. Sampai ia mengabaikan Naruto yang mungkin saja sama merasakan sakit di bahunya.

Hinata menatap sendu Naruto yang berjalan menjauh. Sekuat apapun Hinata berpura-pura baik-baik saja nyatanya hatinya tetap sakit melihat Naruto yang selalu diikuti oleh Sakura.

***

Shion, Saraa dan Tenten kini duduk bersama Hinata di kantin. Mengapa sekarang Hinata jadi sering di kantin? Jawabannya adalah karena Shion. Gadis itu selalu saja menariknya ke kantin saat bel istirahat berbunyi. Dan Hinata kini sudah terbiasa berkumpul bersama para anak orang kaya meski banyak yang mengira jika itu semua karena insiden bullying yang dilakukan Shion. Untuk menebus kesalahannya itu, Shion menarik Hinata ke dalam lingkaran pertemanan mereka. Mereka hanya tidak tau saja, jika Hinata yang sekarang bukanlah Hinata yang dulu.

Ordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang