2

2.4K 384 58
                                    

Selamat Membaca...
.
.
.

***

Ternyata Kakashi membawa tiga muridnya untuk mengikuti olimpiade sains antar sekolah. Hinata yang mengetahui itu pun sedikit terkejut, pasalnya ia tidak pernah mengikuti olimpiade sains antar sekolah. Perwakilan sekolah selama ini adalah Sakura Haruno, lalu mengapa gurunya ini memilihnya bukan memilih Sakura yang sudah jelas memiliki pengalaman.

"Kalian tim mulai sekarang, bekerja sama-lah. Aku harap kalian pulang membawa kemenangan," ujar Kakashi setelah menerangkan keperluan olimpiade sains, apa saja yang perlu dipersiapkan oleh ketiganya. Hinata ingin mengajukan keberatan, ia rasa dirinya tidak mampu.

"Sensei, apakah bisa saya mengundurkan diri?" Alis Kakashi menaut.

"Why?"

"Jangan merusak tatanan," suara tegas dari tunggal Namikaze, yang mampu membuat Hinata tertunduk. Shikamaru menghela nafas, ia paham apa yang dirasakan Hinata.

"Coba dulu Hinata," dukungan dari Shikamaru pun mengalir.

"Aku... hanya tidak punya uang dan waktu untuk biaya ke,-"

"Sekolah akan membiayai semuanya," potong Kakashi.

Hinata melempar pandangannya pada Kakashi, "Apa sekolah juga menanggung biaya saya sehari-hari?" Tanya Hinata. Kakashi terdiam, ia lupa jika Hinata bekerja paruh waktu.

"Ganti dia dengan Sakura-chan, Sensei," ujar Naruto yang sudah berdiri untuk bersiap pergi dari ruangan Kakashi. Hinata yang setuju dengan usulan Naruto pun mengangguk. Ia rasa itu adalah pilihan terbaik saat ini.

"Akan aku pikirkan," jawab Kakashi.

"Buang waktu saja," ujar Naruto. Shikamaru menatap Hinata lekat dan mengabaikan sahabat pirangnya yang melangkah pergi. Mengapa Hinata menolak kesempatan emas ini. Jika Hinata menang maka ia akan bisa mendapatkan beasiswa di Universitas Konoha. Naruto sudah pergi keluar menyisakan Kakashi, Shikamaru dan Hinata. Sudah biasa jika sikap Naruto seenaknya seperti itu.

"Maaf sensei, aku hanya tidak mau gajiku terpotong. Aku pun ingin mengikuti olimpiade sains ini tapi, aku juga tidak bisa kalau tidak makan selama satu bulan," jelas Hinata pada Kakashi yang terdiam. Hinata tau ,Kakashi adalah guru yang tidak pernah memandang siswa-siswinya dari status sosial mereka. Kakashi lebih jeli dalam memindai mana siswa yang mumpuni dan mana siswa yang hanya sekedar mengusung nama besar keluarga mereka demi sebuah kemenangan.

"Hemmm, sejujurnya aku percaya jika kau mampu Hinata. Dan sejujurnya juga aku sangat yakin kita akan menang jika kau turut serta,"

"Maaf sensei." Hinata hanya berani menuangkan semuanya pada Kakashi jika dirasa ada hal yang memberatkan dirinya di sekolah. Shikamaru pun mengerti sekarang, saat ini Shikamaru terus mengucap syukur dalam hatinya lahir didalam keluarga yang cukup meski tidak sekaya para sahabatnya yang lain.

***

Sakura adalah salah satu primadona di sekolah elit ini, bersama dengan Ino, Shion, Saraa dan Tenten. Mereka juga tidak kalah dari segi harta dan kekuasaan. Kini kelima gadis cantik dan populer itu sedang duduk di meja kantin. Membahas sedikit tentang keputusan Kakashi yang memilih Hinata Hyuuga dari pada Sakura yang jelas sudah berpengalaman.

"Mungkin saja sensei sedang memberikan kesempatan bagi Hinata," ujar Shion sebelum gadis itu menyeruput ramen hangat miliknya.

"Ya, tidak ada yang salah dengan keputusan yang diambil Kakashi sensei," tanggap Sakura. Ia hanya merasa sedikit kesal saja, mengapa saat Naruto ikut serta dalam olimpiade sains bukan dia yang menjadi rekan satu tim, melainkan gadis lain. Sakura tidak memungkiri jika Hinata memang lebih pintar darinya. Nilai Hinata tidak pernah turun sama sekali selama gadis itu bersekolah di Konoha International School. Bahkan, nilainya hanya berbeda koma dengan Naruto, sangat tipis bukan. Hinata menduduki nomer dua, dan Naruto nomer satu. Mungkin saja selama ini Hinata tidak pernah mengikuti lomba apapun untuk mengharumkan nama sekolah dikarenakan gadis itu tidak diberi kesempatan. Atau mungkin saja para orang tua dari kalangan atas meminta para guru agar memilih anaknya untuk turut andil dalam olimpiade sains, karena memang suatu kebanggan jika anakmu mengikuti olimpiade, apalagi jika olimpiade sains. Dan juga bisa membuat anak mereka terkenal akan kepandaiannya.

Ordinary LoveWhere stories live. Discover now