"Kalau lo gak berniat melakukan hal kayak gitu, kejadiannya gak mungkin terjadi secara berulang kali. Korbannya banyak, secara berulang dan bergantian, selalu mereka yang menjadi korban. Gak pernah ada korban baru. Motif lo apa sebenarnya?" tanya Reynal. Kali ini ia mulai berhenti melangkah.

"Rey—"

"NAN!"

Tidak, mereka tidak memanggil nama lawannya secara bersamaan. Tapi, tepatnya Reynal ingin menegur gadis itu. Ia tebak, dia akan kembali memutarbalikkan fakta seperti waktu itu.

"Siapa lagi yang mau lo jadiin korban? Ha?"

"Cewek lo, maybe," jawabnya santai.

"Gue seret lo ke penjara kalau sampai lo jadiin cewek yang gue suka sebagai korban lo!" ancam Reynal. Dari yang masih membelakangi gadis itu, sekarang Reynal berbalik menghadapnya. Tatapannya menajam, menusuk tepat di mata si gadis.

Gadis itu tersenyum miring. Penjara? Bukannya merasa takut, ia justru tidak merasakan hormon adrenalinnya merespon. Dia tetap santai.

"Lo setakut itu kalau sampai gue buat dia hilang dari pandangan lo dan semua orang? Padahal lo sendiri mungkin gak yakin kalau cewek lo itu bakal ngancam hal yang sama kalau lo yang bakal gue jadiin korban. Benar, 'kan?"

"Gue gak akan pernah jadi korban lo, Nan!"

"Oh, ya? Psychic numbing, gue yakin dia bakalan pasrah-pasrah aja ketika lo jadi korban gue. Perasaan lo terbuang gitu aja, mubazir, Rey. Mending gue tampung aja, gimana?" tawarnya menaikkan sebelah alis.

Reynal kembali berbalik ke arah sebelumnya. Kembali berjalan tanpa gadis itu ikuti lagi.

Tapi, Reynal yakin, gadis itu akan melakukan sesuatu yang ekstrem kepadanya atau pun kepada gadisnya, Liora.

"It's just your dream!"

👑

Anandyas Trifti Kinasih.

Nama gadis yang biasanya dipanggilnya dengan panggilan Anan itu kembali muncul di kehidupannya.

Reynal sudah berusaha menjauh sejauh mungkin dari gadis itu. Tapi sialnya dia menyusulnya ke sini. Menjadi bagian yang tak pernah diharapkannya.

Psychic numbing ... Reynal kembali teringat soal itu.

Psychic numbing ialah kondisi saat seseorang sudah menarik perhatian, bersikap tidak peduli atau pasrah pada hal tertentu.

Reynal ingin selalu bisa menjaga Liora, tapi nyatanya ia sebentar lagi harus pergi dari sini, dari Indonesia, untuk mengikuti perlombaan tingkat internasional di mata bidang geografi.

"Semuanya bakalan aman, Rey. Liora biar jadi urusan gue selama lo kompetisi."

"Gak bisa, Dar. Gue selalu gak tenang kalau jauh-jauh dari dia. Apalagi setelah Anan kasih ancaman kayak gitu ke gue."

Reynal benar-benar gelisah dan bimbang. Apa iya dirinya harus merelakan Liora untuk dijaga Darwin sementara waktu?

"Lagian gak semudah itu buat lawan seorang Anan. Dia udah terlatih. Bisa aja dia bikin Liora lengah dan dia manfaatin situasi itu," sambung Reynal.

"Lo cuma perlu percaya sama gue. Kita udah temenan dari zaman pinyik, masa lo gak percaya sama teman lo ini, Darwin Alvianto? Gue bakal jaga dia. Gue janji gak akan suka sama dia. Gue gak mungkin embat gebetan teman sendiri," ucap Darwin meyakinkan Reynal.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now