1

5.3K 429 96
                                    

Selamat Membaca...

Ini adalah Short story ya...

.
.
.

***

Hinata menghela nafasnya, ini masih pagi dan dirinya harus membuka pagi di sekolah dengan membersihkan loker yang penuh dengan sampah plastik. Bukan hal pertama bagi Hinata menerima perlakuan seperti ini namun, rasanya kesal saja jika pagi-pagi sudah harus merasakan keisengan mereka.

"Aku rasa, aku perlu menyetok rasa sabarku lebih banyak lagi. Ini masih diawal tahun ke dua, masih panjang perjalanan sampai aku lulus," gumam Hinata sembari tangannya sibuk mengambil sampah didalam lokernya. Setelah bersih dari sampah, Hinata menaruh beberapa buku di loker.

Bel berbunyi, tanda waktu pembelajaran akan segera dimulai. Hinata menutup lokernya lalu melangkah menuju kelasnya. Kelasnya berada di lantai dua tepatnya kelas dua A. Konoha High School International ini memiliki gedung tiga lantai yang sangat luas khusus untuk kegiatan belajar mengajar. Dilantai dasar digunakan kelas satu, dari satu A-J. Lalu lantai dua, digunakan oleh angkatan anak kelas dua dari A-J. Sedangkan lantai tiga digunakan untuk kelas tiga dari A-J juga. Disetiap lantai memiliki fasilitas yang tidak main-main... Toilet, kantin, bahkan ruang praktek pun sesuai tingkatan.

Tak lupa juga gedung tinggi yang bertingkat sebagai pendukung dari prasarana sekolah. Perpustakaan, olahraga outdoor dan indoor, dan juga radio khusus Konoha High School

Sesampainya di kelas Hinata melihat kelas yang masih ramai. Jelas saja, karena bel baru saja berbunyi, masih banyak teman sekelasnya yang bersenda gurau bersama para anggota genk mereka. Hinata berjalan menuju bangkunya yang terletak paling belakang. Hampir saja tubuh Hinata berbenturan dengan lantai saat ada salah satu murid yang menjegal jalannya dengan kaki siswa itu. Kejadian memalukan membuat semua siswa kelas dua A tertawa keras. Tentu saja ini adalah hiburan bagi mereka. Terkadang Hinata tak habis fikir, kelasnya adalah kelas dimana kebanyakan siswa terpintar dari angkatannya berada namun, kelakuan mereka semua sangat tidak mencerminkan seorang siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Sebut saja Inuzuka Kiba, siswa inilah yang menjegal jalannya tadi. Pria yang sangat hobi dengan yang berbau anjing itu menduduki peringkat ke tujuh dalam sepuluh besar nilai se-angkatan tapi ya itu tadi kelakuannya mendapat nilai minus.

Kiba adalah salah satu anggota dari genk yang sangat disegani di sekolah. Bahkan kakak kelas mereka pun turut ikut segan pada mereka karena genk itu berisikan manusia-manusia kalangan atas dan anak dari pemilik sekolah ini serta penyumbang dana terbesar. Namikaze, siapa yang tidak tau dengan marga ini? Semua orang tau karena Namikaze adalah marga orang terkaya nomer satu di Konoha. Pengusaha property yang  sudah memiliki banyak cabang di berbagai negara di dunia. Tidak hanya property saja namun Namikaze juga merajahi pertambangan, perdagangan, dan masih banyak lagi. Dia adalah Namikaze Naruto, anak tunggal dari Namikaze Minato dan Namikaze Khusina. Pewaris satu-satunya kerajaan bisnis milik keluarga konglomerat itu. Lalu ada Uchiha Sasuke, anak bungsu dari klan Uchiha. Klan ini tidak kalah kaya dengan Namikaze, Uchiha bergerak di bidang pertanian dan pertambangan. Dan dari keluarga Nara, ada Shikamaru Nara yang mempunyai otak jenius. Penyumbang dana terbesar setelah Namikaze dan Uchiha di sekolah ini. Ada Sai dan Kiba juga tidak kalah kaya. Mereka berlima ini adalah siswa paling disegani oleh seluruh warga sekolah bahkan guru dan kepala sekolah.

Disekolah ini, tidak ada perbedaan kelas menurut kasta. Yang ada hanya perbedaan kelas menurut otak mereka masing-masing. Sudah jelas jika kelas A adalah kelas dimana berkumpulnya para siswa yang jenius.

Hinata duduk dengan tenang, mengabaikan kejadian barusan yang membuat mood paginya semakin terpuruk. Ingin rasanya pindah ke sekolah lain namun, Hinata harus ingat jika di dunia ini ia tidak punya siapapun lagi selain dirinya sendiri. Jadi, sebisa mungkin Hinata harus memanfaatkan sedikit keberuntungan dirinya yang bisa sekolah gratis di tempat elit. Ya, Hinata harus kuat untuk bertahan sampai hari kelulusan tiba. Dan juga untuk masa depannya kelak agar tidak suram.

Ordinary LoveWhere stories live. Discover now